Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) memiliki peran strategis dalam pengembangan produk berbasis kearifan lokal sekaligus mendukung perekonomian masyarakat. Namun, tantangan utama yang dihadapi UKOT, seperti kualitas bahan baku dan proses produksi yang kurang optimal, sering kali menghambat daya saing produk mereka. Artikel ini membahas kegiatan pelatihan pengolahan simplisia yang dilaksanakan di CV. Sangkuriang, Sidoarjo, sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas produk UKOT. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang teknik pengolahan simplisia yang tepat, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pencucian, pengeringan, hingga penyimpanan. Kegiatan pelatihan melibatkan peserta yang terdiri dari pengelola dan karyawan UKOT di CV. Sangkuriang. Metode yang digunakan mencakup sesi teori, praktik langsung, dan evaluasi hasil pelatihan. Dalam sesi teori, peserta diberikan wawasan tentang standar mutu simplisia berdasarkan regulasi yang berlaku. Sementara itu, praktik langsung difokuskan pada penerapan teknik pengolahan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta, yang terlihat dari kemampuan mereka dalam mengidentifikasi bahan baku berkualitas, menerapkan metode pengeringan yang efisien, serta menjaga kebersihan dan higienitas selama proses pengolahan. Pelatihan ini tidak hanya memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kualitas simplisia, tetapi juga membuka peluang pengembangan produk yang lebih inovatif dan berdaya saing. Oleh karena itu, program serupa diharapkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan diperluas ke UKOT lainnya. Dengan demikian, pelatihan pengolahan simplisia dapat menjadi solusi strategis untuk meningkatkan kapasitas UKOT sekaligus memperkuat industri obat tradisional berbasis lokal di Indonesia.