Yusni Podungge
Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OPTIMALISASI TERAPI NON FARMAKOLOGI SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DAN DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA IBU NIFAS Nanda Wahyudi; Sri Sujawaty; Nurnaningsih Ali Abdul; Nancy Olii; Yusni Podungge; Endah Yulianingsih; Nurfaizah Alza
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21808

Abstract

Abstrak: Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan penting bagi bayi terlebih di bulan pertama kehidupan. Rendahnya cakupan pemberian ASI disebabkan oleh beberapa hambatan yang dapat menjadi kegagalan tercapainya pemberian ASI. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Kabupaten Gorontalo pada tahun 2020, cakupan pemberian ASI berada diurutan pertama terendah yaitu sebesar 11,30%, sebelumnya tahun 2019 sebesar 45,4%. Tujuan dilaksanakannya pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan hard skill atau keterampilan ibu nifas terkait cara melakukan perawatan payudara, pijat oksitosin, dan cara deteksi dini komplikasi pada ibu. Metode yang digunakan adalah melalui penyuluhan dan demonstrasi. Mitra sasaran pada kegiatan ini adalah ibu nifas di Desa Tenggela berjumlah 15 orang. Pengukuran keberhasilan dari pemberian materi dan praktik pijat oksitosin melalui kuesioner pretest dan posttest serta observasi secara langsung. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya perubahan rata-rata pengetahuan ibu nifas dengan antara sebelum dan setelah diberikan materi sebesar 13.74 dengan nilai p 0.000 dan peningkatan keterampilan 100%.Abstract: Breast milk (ASI) is an important intake for babies, especially in the first month of life. The low level of breastfeeding is caused by several obstacles that can hinder breastfeeding. Based on data from the Gorontalo Provincial Health Service, Gorontalo Regency, in 2020, the implementation of breastfeeding was in the first lowest position, namely 11.30%; previously, in 2019, it was 45.4%. This community service aims to improve the hard skills or skills of postpartum mothers regarding how to carry out breast care, oxytocin massage, and how to detect early complications in mothers. The method used is counseling and exposure. The target partners for this activity are 15 postpartum mothers in Tenggela Village. Measurement of implementation of oxytocin massage material and practice through pretest and posttest questionnaires and direct observation. The result of this activity was a change in the average knowledge of postpartum mothers between before and after being given the material of 13.74 with a p-value of 0.000 and an increase in skills of 100%.
PEMBERDAYAAN KADER DALAM DETEKSI DINI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN Yusni Podungge; Nurfaizah Alza; Yollanda Dwi Santi Violentina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.28276

Abstract

Abstrak: Hipertensi dalam kehamilan berkontribusi sekitar 15% terhadap munculnya komplikasi selama kehamilan dan pasca persalinan. Risiko hipertensi pada kehamilan dapat dipengaruhi oleh usia, status ekonomi, paritas, kecemasan, stres pada kehamilan, gaya hidup, serta aktivitas fisik Hipertensi pada kehamilan perlu diwaspadai dan segera ditangani dikarenakan dapat menimbulkan berbagai komplikasi, baik bagi ibu maupun janin, seperti persalina prematur. Salah satu yang memiliki peran besar dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat adalah kader. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam deteksi dini hipertensi dalam kehamilan sebagai upaya pencegahan dan adanya tindakan segera pada ibu hamil yang mengalami hipertensi. Metode yang digunakan adalah pemberian edukasi melalui ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Mitra pada kegiatan ini adalah lurah, bidan, ibu hamil, dan kader sebagai mitra sasaran sebanyak 10 orang. Hasil yang didapatkan adalah rata-rata pengetahuan kader mengalami peningkatan sebesar 7.5 dan kader aktif dalam mengidentifikasi ibu hamil yang mengalami hipertensi, ditandai dengan didapatkannya 52% ibu hamil yang mengalami hipertensi dari 23 ibu hamil.Abstract: Hypertension in pregnancy contributes about 15% to the appearance of complications during pregnancy and postpartum. The risk of hypertension in pregnancy can be influenced by age, economic status, parity, anxiety, stress in pregnancy, lifestyle, and physical activity. Hypertension in pregnancy needs to be watched out for and treated immediately because it can cause various complications, both for the mother and the fetus, such as premature childbirth. One of those who has a big role in efforts to improve public health is Cadres. The purpose of this Community Service is to improve the knowledge and skills of cadres in the early detection of hypertension in pregnancy as an effort to prevent and take immediate action on pregnant women who experience hypertension. The method used is to provide education through lectures, questions and answers, and discussions. Partners in this activity are village heads, midwives, pregnant women, and cadres as target partners, as many as 10 people. The results obtained were that the average knowledge of cadres increased by 7.5, and cadres were active in identifying pregnant women who experienced hypertension, characterized by the fact that around 52% of pregnant women experienced hypertension out of 23 pregnant women.