Marion Florentia
Fakultas Kedokteran, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Jalur: Gangguan Fungsi Nefron Tikus (Rattus Norvegicus) Akibat Mengkonsumsi Partikel Mikroplastik Polietilena: Pathway Analysis: Disorders of Nephron Function in Rats (Rattus Norvegicus) Due to Intake of Polyethylene Microplastic Particles Yudhiakuari Sincihu; Mujib Hannan; Niluh Suwasanti; Laura Wihanto; Nita Kurniawati; Dewa Ayu Liona Dewi; Steven; Sianty Dewi; Ari Christy Mulyono; Irene Lingkan Parengkuan; Henry Ricardo Handoyo; FX Himawan Jong; Andre Young; Alvin Julian; Angeline Rivia Simanjuntak; Marion Florentia
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 1: JANUARY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i1.4240

Abstract

Latar belakang: Pencemaran plastik menjadi isu kesehatan saat ini. Partikel plastik berukuran mikron (MPs) dapat mengganggu kesehatan karena terkonsumsi secara tidak sengaja oleh mahluk hidup dan masuk kedalam rantai makanan manusia. Polietilena salah satu polimer plastik yang banyak mengkontaminasi makanan manusia. Partikel plastik yang terabsorbsi akan mengalami persisten dan bioakumulasi dalam darah. Partikel ini mengandung bahan toksik sehingga menimbulkan reaksi oksidasi pada komponen biologi, salah satunya low-density lipoprotein (LDL). Ox-LDL menyebabkan kerusakan pertahanan nefron sehingga memicu kaskade kerusakan. Indikator kerusakan fungsi nefron ginjal berupa serum albumin, blood urea nitrogen, dan serum kreatinin. Tujuan: Menjelaskan mekanisme gangguan fungsi nefron akibat mengkonsumsi partikel MPs polietilena. Metode: Penelitian eksperimental murni pada 42 ekor tikus (Rattus norvegicus) yang dikelompok secara random menjadi 6 kelompok. Desain penelitian adalah post-test only control group. Dosis paparan yakni 0mg; 0,0375mg; 0,075mg; 0,15mg, 0,3mg, 0,6mg partikel MPs per hari diberikan secara berurutan pada setiap kelompok. Pemberian bahan MPs menggunakan sonde oral selama 90 hari. Data di analisis menggunakan program Smart-PLS untuk membuat model mekanisme gangguan fungsi nefron akibat mengkonsumsi partikel MPs. Hasil: Paparan peroral partikel MPs pada tikus secara signifikan meningkatkan kadar partikel MPs dalam darah dan Ox-LDL darah. Keberadaan MPs dalam darah juga akan meningkatkan Ox-LDL darah, selain itu menurunkan kadar serum albumin, meningkatkan kadar blood urea nitrogen dan serum kreatinin darah. Sedangkan peningkatan Ox-LDL hanya berkontribusi terhadap terjadinya penurunan kadar serum albumin dan peningkatan kadar blood urea nitrogen darah (semua nilai T-stat > 1,96). Kesimpulan: Mengkonsumsi partikel MPs dapat menyebabkan gangguan fungsi nefron pada tikus.