Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STANDARISASI SIMPLISIA DAN PENETAPAN KADAR FLAVONOID FLAVONOID PADA EKSTRAK ETANOL 96% BUAH OKRA HIJAU DAN MERAH (Abelmoschus esculentus (L.) Moench Pra Panca Bayu Chandra Panca; Ema Hermawati; Yulius Evan Christian
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v8i2.265

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan validasi metode analisis flavonoid dan menentukan kadar flavonoid pada ekstrak etanol 96% varietas buah okra (Abelmoschus esculentus) dengan menggunakan metode Al(NO3)3-NaNO2 secara spektrofotometri UV-Vis. Pelarut yang digunakan adalah etanol 96%. Hasil validasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa linieritas dari uji flavonoid diperoleh koefisien korelasi 0,9999 dan koefisien fungsi regresi sebesar 0,37%. Akurasi (UPK) pada uji flavonoid didapatkan nilai yang memenuhi syarat % UPK 98-102% dan % KV yaitu ≤ 2 %. Batas deteksi (LOD) untuk flavonoid sebesar 0,3459 ppm dan batas kuantitasi (LOQ) sebesar 1,2621 ppm. Diperoleh kadar flavonoid ekstrak etanol 96% buah okra hijau sebesar 0,887 mg/g sedangkan kadar flavonoid ekstrak etanol 96% buah okra merah sebesar 1,079 mg/g.
EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI PALA (Myristica fragrans Houtt.) SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) Marybet Tri Retno Handayani; Ema Hermawati; Nisa Nazwa Rokhmah; Mindya Fatmi; Min Rahminiwati; Dewi Okta; Zahra Desviyanti
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v9i1.316

Abstract

Demam merupakan keadaan dimana terjadi peningkatan pada suhu tubuh yang terjadi di atas keadaan normal, hal tersebut terjadi karena adanya peningkatan regulasi pada set point. Demam ditandai adanya kenaikan suhu pada tubuh. Dalam mengatasi demam, pengobatan yang dilakukan yaitu pemberian obat-obatan antipiretik seperti paracetamol atau ibuprofen. Oleorisin yang merupakan minyak atsiri pada biji pala memiliki potensi sebagai antipiretik. Pengujian efektivitas antipiretik oleorisin dilakukan pada hewan coba mencit jantan putih. Hewan coba yang telah diinduksi vaksin DPT-Hb diberikan Ekstrak biji pala dengan dosis 40 mg/Kg BB, 60 mg/Kg BB, dan 80 mg/Kg BB. Pemberian ekstrak pada dosis 80 mg/Kg BB merupakan dosis terbaik yang memberikan efek antipiretik terhadap hewan coba. Adapun waktu yang optimal dalam menurunankan suhu tubuh dari ekstrak biji pala yaitu pada menit ke-120. Terdapat interaksi dari pengaruh lamanya pemberian pada perlakuan dosis 3 (80 mg/KgBB) dan waktu menit ke-120 terhadap efek antipiretik pada penurunan suhu dengan nilai <0,05.