Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Test Carbohydrate and Protein Content in Commercial Condensed Milk (SKM) Qualitative and Quantitative Panjaitan, Riong Seulina; Christian, Yulius Evan; Wijaya, Bagas Eva; Andrian, Rahmat
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 3, No 1 (2023): Indo J Pharm Res 2023 3(1)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v3i1.4606

Abstract

Sweetened condensed milk (SKM) is a milk product obtained by evaporating some of the water from pure milk with the addition of sugar. SKM is not a sterile product, but its preservation depends on the sugar content; (1) Background: Qualitative and quantitative tests of carbohydrates and proteins were carried out to determine the presence of carbohydrates and proteins in SKM. The qualitative test is based on a change in color or precipitate formed, while the quantitative test is to determine carbohydrate and protein levels; (2) Method: Qualitative and quantitative test of carbohydrates with the DNS method. Qualitative and quantitative test of protein with the Lowry method; (3) Results: Qualitative analysis of carbohydrates Molisch test on SKM "A", "B", "C", "D", "F" is positive, while SKM "E" is negative. The Osazon test on SKM "A", "B", "C", "D", "F" is positive and SKM "E" is negative. Iodine test, Benedict's test, Barfoed's test, Seliwanoff's test showed positive. Quantitative test for carbohydrates, sample concentration SKM "A" 0.228mg/mL the lowest value and SKM "F" 1.544mg/mL the highest value. Biuret test protein qualitative analysis on SKM "A", "B", "C" is positive while SKM "D", "E", "F" is negative. The Ninhydrin test on SKM "D", "F" is positive while SKM "A", "B", "C", "E" is negative. Sulfur test on SKM "A", "B" is positive while SKM "C", "D", "E", "F" is negative. Xantoprotein test on SKM "A", "C", "D", "E", "F" was positive while SKM "B" was negative. The Neuman test on SKM "D", "E", "F" is positive while SKM "A", "B", "C" is negative. Quantitative protein test for SKM“B” concentration was 10.77mg/mL, the lowest value, and the SKM “D” sample was 90.11mg/mL, the highest value; and (4) Conclusion: The qualitative analysis of carbohydrates SKM "A", "B", "C", "D", "F" showed positive and the quantitative test of SKM "F" contained high carbohydrates. Whereas SKM "A", "D", "F" showed positive protein and the SKM "D" quantitative test contained high protein.
PENYULUHAN PENGGUNAAN MARKETPLACE UNTUK BERBISNIS KEPADA MASYARAKAT DI RW 04 KELURAHAN KALIBARU KECAMATAN CILINCING JAKARTA UTARA Christian, Yulius Evan; Luvita, Bella Sindi; Miranda, Sintha
BERDIKARI Vol 6, N0 2 (2023): Jurnal Berdikari
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/berdikari.v6i2.7142

Abstract

ABSTRAKMata pencaharian warga Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara khususnya RW 04 adalah Nelayan, salah satu hasil laut yang diperoleh warga Kalibaru RW 04 adalah Ikan Asin.Namun dalam hal pemasaran, petani merasa sangat kurang karena tidak ada media yang mendukung. Proses bisnis     yang saat ini berjalan yakni pembeli yang akan membeli harus datang langsung ke rumah dan apabila sudah berlangganan dapat memesan melalui telepon. Metode kegiatan ini yaitu sosialisasi dan pembuatan akun marketplace. Kurangnya informasi mengenai harga ikan asin membuat pelanggan atau calon pembeli merasa rugi jika ternyata ada beberapa petani yang memberikan harga yang murah. Oleh sebab itu penjualan ikan asin dapat di tunjang dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai pendukung dalam proses penjualan dan pemasaran ikan asin. Hasil yang dicapai adalah Aplikasi Marketplace penjualan hasil panen ikan asin ini dapat memberikan kemudahan bagi penjual dan pembeli dalam memasarkan ikan asin serta mendapatkan informasi mengenai harga dan stok ikan asin.Kata Kunci: Marketplace, Ikan Asin,Berbisnis,Sosial media
Membangkitkan Semangat Pancasila Untuk Generasi Muda Bangsa di RW 04 Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Christian, Yulius Evan; Noviyanti, Noviyanti; Fono, Kristoforus; Faiq, Muhammad Afif
BERDIKARI Vol 6, N0 2 (2023): Jurnal Berdikari
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/berdikari.v6i2.7141

Abstract

ABSTRAK Pancasila merupakan dasar filsafat dan ideologi negara Indonesia. Pendidikan Pancasila yang baik melibatkan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai dasar Pancasila, sejarahnya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Metode Pengabdian Pelaksanaan Sosialisasi Membangkitkan Semangat Pancasila untuk Generasi Muda Bangsa di Kantor RW 04 Kelurahan Kalibaru ini dengan menggunakan Presentasi, kuisioner dan kegiatan cerdas cermat. Sebelum dilakukan sosialisasi kepada peserta anak – anak RW 04 terlebih dahulu diberikan pre-test guna mengetahui tingkat pengetahuan para peserta tentang apa itu pancasila dan pengamalannya dalam kehidupan sehari - hari. Hasil analisis didapatkan bahwa terdapat peningkaan presentase dari hasil pengolahan pre-test ke hasil pengolahan post-test, yang berarti dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan sosialisasi mengenai membangkitkan semangat pancasila memberikan dampak positif serta memberikan pengetahuan bagi generasi muda di Kantor RW 04 Kelurahan Kalibaru. Kata Kunci: nilai pancasila, generasi muda, siswa-siswi.
PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI WARGA RW 04 KELURAHAN KALIBARU KECAMATAN CILINCING JAKARTA UTARA Christian, Yulius Evan; Sari, Dini Permata
Pharmacy Action Journal Vol 3, No 1 (2023): 2023
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/paj.v3i1.7144

Abstract

 ABSTRACTPHBS is a health behavior that is carried out on awareness so that family members help themselves in the field of health and play an active role in health activities in the community. It is one of the main pillars of a healthy Indonesia and is one of the strategies to reduce the burden on the state, government, and society towards health financing. Healthy conditions can be achieved by changing behavior from unhealthy to healthy and creating a healthy environment; therefore, health needs to be maintained and improved by every member of the household and fought for by all parties. But at this time, there are still many who are attacked by disease due to not implementing clean and healthy living behaviors in the household. The purpose of the study was to determine the level of community knowledge about clean and healthy living behaviors in households. This socialization activity amounted to 19 adults aged 25–60 years in RW 04 Kalibaru Village, Cilincing, North Jakarta. The method of this activity is carried out by means of material presentation, discussion, question and answer, pre-test, and post-test. The results of filling out the pre-test and post-test obtained pre-test results of 61.60% and post-test results of 83.00%. Based on the results of the activity, it can be concluded that there was an increase in the knowledge of the participants, which can be seen from the results of the pre-test and post-test. There was an increase in results from 61.60% to 83.00%. Keywords: Healthy living; Health; Behavior; PHBS
SOSIALISASI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA DI DESA PANTAI BAKTI KECAMATAN MUARAGEMBONG Christian, Yulius Evan
Pharmacy Action Journal Vol 3, No 1 (2023): 2023
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/paj.v3i1.7139

Abstract

AbstrakTanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan tanaman yang biasanya ditanam di kalangan rumah warga. Tanaman obat ini kemudian dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang dapat dibuat dengan mudah. Tujuan sosialisasi ini yaitu untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pemberdayaan masyarakat Desa Pantai Bakti dalam penggunaan obat secara rasional dan penanaman obat  keluarga (TOGA). Sosialisasi ini ditargetkan untuk ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) yang ada di Pantai Bakti, Muaragembong. Kegiatan dilakukan secara terpisah, yaitu sosialisasi dan penanaman tanaman obat bersama warga. Sosialisasi dilakukan untuk memberikan informasi kepada warga Desa Pantai Bakti terkait tanaman obat agar tanaman obat tersebut dapat bermanfaat setelah ditanam. Penanaman dilakukan untuk juga meningkatkan kesadaran terkait pemanfaatan lahan, di samping menjadi titik awal bagi warga dalam budidaya tanaman obat. Penanaman dilakukan di lahan warga Desa Pantai Bakti agar warga dapat dengan mudah menjaga, merawat, dan memanfaatkan tanaman obat tersebut. Berdasarkan hasil sosialisasi dan penanaman tanaman obat keluarga, dapat disimpulkan warga semakin meningkatkkan kesadaran masyarakat terkait dengan kesehatan dan banyak warga yang semakin menanam tanaman obat keluarga disekitaran pekarangan rumah. Kata kunci : Tanaman Obat;Tradisional;Kesehatan
EDUKASI PENINGKATAN KESEHATAN DAN PENCEGAHAN MASALAH STUNTING PADA ANAK DI DESA PANTAI BAKTI, MUARAGEMBONG Christian, Yulius Evan
Pharmacy Action Journal Vol 3, No 2 (2024): 2024
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/paj.v3i2.7138

Abstract

Abstrak Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang yang dapat dialami oleh anak yang dapat disebabkan diantaranya akibat gizi buruk, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Masa keemasan merupakan masa yang sangat efektif dan esensial untuk mengoptimalkan berbagai potensi kecerdasan yang dimiliki anak untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuan sosialisasi ini yaitu untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pencegahan stunting, meningkatkan kesadaran masyarakat dan perubahan perilaku hidup sehat serta diharapkan masyarakat mampu menerapkan MPASI yang bergizi. Sosialisasi dan Edukasi Stunting berjumlah 32 orang peserta yang meliputi ibu hamil, ibu yang memiliki bayi dan balita dan kegiatan ini dilaksanakan di posyandu Kampung Bokor, Pantai Bakti dengan didampingi Bidan Desa. Metode sosialisasi ini dilakukan dengan cara pemaparan materi, tanya jawab, dan dilakukan pengisian pre-test dan post-test. Hasil kegiatan sosialisasi yang dilakukan diperoleh hasil peningkatan hasil pre-test dan post-test, pada awalnya pada pre-test tingkat pemahaman secara garis besar 15-70%, sehingga saat sesudah pemaparan materi mencapai hasil post-test 100%. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut, dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan dan wawasan tentang pencegahan stunting, meningkatkan             kesadaran masyarakat dan perubahan perilaku hidup sehat. Kata Kunci : Stunting;Gizi seimbang;Gizi buruk
Fermentation Influences the Total Flavonoid Content and Antioxidant Activity of Syzygium polyanthum Saputri, Aurya; Christian, Yulius Evan; Hidayati, Nurul; Indah, Indah; Setiawansyah, Arif
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/djps.v7i2.51645

Abstract

Introduction: Syzygium polyanthum are widely recognized for their rich phytochemical profile, including flavonoids and phenolics. However, the bioavailability of these compounds can be limited, prompting exploration of methods to enhance their accessibility and potency. Aims: This study investigates the effects of fermentation on the bioactive compounds and antioxidant properties of Syzygium polyanthum. Methods: Three sample groups were examined: fresh leaves, leaves fermented for 3 days, and leaves fermented for 5 days. Qualitative and quantitative analyses were conducted to assess flavonoid content, phenolic compounds, and antioxidant activity in each sample. Result: The results demonstrated that fermentation significantly impacted these properties, with the 5-day fermented sample exhibiting the highest values: total flavonoid content of 279.850 mg QE/g, total phenol content of 135 mg GAE/g, and antioxidant activity with an IC50 of 51.89 ppm. Conclusion: These findings suggest that fermentation can be an effective method to enhance the nutritional and medicinal properties of Syzygium polyanthum leaves. This research provides valuable insights into the potential applications of fermented Syzygium polyanthum in the food and pharmaceutical industries, paving the way for further exploration of its health-promoting properties.
ANALISIS BERAT BADAN MENCIT (Mus musculus) KONDISI HIPERGLIKEMIK YANG DIBERIKAN SEDIAAN ORAL DAN GEL EKSTRAK BUAH OKRA (Abelmoschus esculentus L. Moench) CHANDRA, PRA PANCA BAYU; Christian, Yulius Evan
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 13 No 2 (2024): Medfarm: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v13i2.306

Abstract

Tanaman okra merupakan tanaman dengan kandungan metabolit sekunder yang memiliki potensi terhadap aktivitas farmakologi. Aktivitas farmakologi yang diharapkan dapat memperbaiki fungsi fisiologi hewan coba yang mengalami hiperglikemik sehingga berpengaruh terhadap berat badan hewan coba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian ekstrak buah okra secara oral dan topikal terhadap berat badan mencit hiperglikemik. Sampel penelitian dikeringkan sampai menjadi serbuk, dimaserasi 5 hari dengan etanol 70% dan dipekatkan sampai kental. Mencit jantan galur Mus musculus dikondisikan hiperglikemik dengan STZ dosis 0,06 mg/gBB. Mencit dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu kelompok 1 (kontrol Non-DM/oral CMC Na+gel plasebo), kelompok 2 (kontrol DM/oral CMC Na+gel plasebo), kelompok 3 (uji I/oral CMC Na+gel ekstrak buah okra 12%), kelompok 4 (uji II/oral glibenclamide+gel plasebo), kelompok 5 (uji III/oral glibenclamide+gel ekstrak buah okra 12%), kelompok 6 (uji IV/oral ekstrak buah okra+gel plasebo), kelompok 7 (uji V/oral ekstrak buah okra+gel ekstrak buah okra 6%), kelompok 8 (uji VI/oral ekstrak buah okra+gel ekstrak buah okra 12%). Dosis glibenclamide 5 mg/KgBB, dosis ekstrak buah okra 400 mg/KgBB serta dosis CMC Na 5 mL/KgBB. Terapi diberikan 1 kali sehari (oral dan topikal) selama 15 hari terapi yang dilihat pada hari ke-0, 5, 11 dan 15. Hasil penelitian menunjukan pada terapi hari ke 0 memberikan hasil uji beda yang signifikan (P<0,05) pada semua kelompok perlakuan. Perbedaan yang tidak signifikan terjadi pada terapi hari ke 5, 11, dan 15 dengan nilai P>0.05 yang menyatakan bahwa berat badan tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada tiap kelompok perlakuan.
Edukasi Multivitamin dengan Metode Ceramah pada Masyarakat Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan, Bandung Arrang, Sherly Tandi; Christian, Yulius Evan
MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Mitra: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitra.v9i1.6556

Abstract

Vitamin dan mineral berperan penting dalam meningkatkan kekebalan tubuh, namun banyak individu yang kekurangan mikronutrien, meningkatkan risiko infeksi dan gangguan kesehatan. Konsumsi multivitamin dapat membantu peningkatan daya tahan tubuh, namun penggunaannya yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, edukasi mengenai penggunaan multivitamin yang bijak sangat diperlukan, terutama di daerah dengan masalah kesehatan seperti stunting. Tujuan penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai jenis, manfaat, dosis, dan potensi efek samping multivitamin kepada masyarakat Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Edukasi dilakukan pada Oktober 2024 dengan metode ceramah, serta evaluasi menggunakan pretest dan posttest untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Kegiatan diikuti oleh 55 peserta, mayoritas perempuan (83,6%) dan usia >45 tahun (50,9%). Hasilnya, terjadi peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta; sebelum edukasi, 23,1% peserta memiliki pengetahuan baik, dan setelah edukasi meningkat menjadi 48,7%. Tidak ada peserta dengan pengetahuan rendah setelah edukasi. Edukasi ini berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pemilihan dan penggunaan multivitamin yang tepat.  
Post-harvest process influences antibacterial activity of Clitoria ternatea flower extracts against Staphylococcus aureus and Escherichia coli Mutiara, Berkah; Christian, Yulius Evan; Setiawansyah, Arif
Sasambo Journal of Pharmacy Vol. 6 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sjp.v6i1.451

Abstract

Butterfly pea is a plant with high potential for development as an antimicrobial agent. However, its antimicrobial potential is closely related to its phytochemical profile, which can be influenced by post-harvest processing. This study aimed to evaluate the effect of post-harvest processing on the antibacterial activity of butterfly pea flowers. Butterfly pea flower was prepared using three different methods: fresh, aerobic fermentation, and sun-dried. The samples were extracted by maceration using 96% methanol for 1 day with 3 re-extraction process. Phytochemical screening was conducted using colorimetric method with specific reagents for certain groups. Antimicrobial potential was tested using the well diffusion method on NA media in five different concentrations of extract. Extraction results showed that the three samples produced different extract yields, with sun-dried butterfly pea flower extract giving the highest yield (18%), followed by fresh extract (8%), and aerobic fermentation (0.8%). Phytochemical screening revealed that all three butterfly pea flower samples did not contain quinones and saponins. Additionally, alkaloids were not detected in the fermented extract. Antibacterial activity of the three butterfly pea flower extracts showed significantly different zone of inhibition, with the sun-dried extract consistently providing the largest zone of inhibition compared to fresh and fermented extracts against Escherichia coli and Staphylococcus aureus, with average inhibition zones of 8.67 - 11.17 ± 0.88 mm and 4.25 - 10.5 ± 1.64 mm, respectively. It can be concluded that the post-harvest processing affects the antibacterial activity of butterfly pea flowers.