Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Anatomy of Asian Palm Civet (Paradoxurus hermaphroditus) Brain in Timor Island Filphin Adolfin Amalo; Yulfia Nellymalik Selan; Antin Yeftanti Nugrahening Widi; Andry Ndula Rimu
Jurnal Riset Veteriner Indonesia (Journal of The Indonesian Veterinary Research) VOLUME 3 No. 2, JULY 2019
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jrvi.v3i2.6690

Abstract

Asian palm civet (Paradoxurus hermaphroditus) is native to some Asian regions, include Indonesia. Despite its wide spreading in those areas, study in regards to its anatomy is very few. This study is aimed to unveil the anatomy of Asian plam civet brain in Timor island. This study was performed in three Asian palm civets. The palm civets were anesthesized and humanely euthanazied using perfusion technique, and macroscopically observed for their brains anatomy.  Results showed Asian palm civet consisted of three main parts which were cerebrum, cerebellum, and brain stem. Compared to brain of dog, sulci and gyri of the Asian palm civet is simpler, with paraflocculus lobes were merely located in dorsal and ventral parts of the brain. However, the vermis was more similar to dogs, and more developed compare to Reusettussp (Javanese codot). This suggests that the anatomical difference is a result of the different behavior, which are nocturnal animal and live on trees.
Isolasi dan Identifikasi Agen Etiologi Gejala Snot pada Ayam Broiler di Kabupaten Kupang Elisabet Tangkonda; Antin Yeftanti Nugrahening Widi; Bergita Soge
Jurnal Sain Veteriner Vol 41, No 1 (2023): April
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.75848

Abstract

Snot adalah salah satu gejala infeksi saluran pernafasan atas pada ayam, yang biasanya ditandai oleh kesulitan bernafas, eksudat dari rongga hidung, pembengkakan sinus infraorbital, ngorok, dan bersin. Meskipun seringkali dihubungkan dengan snot, tidak semua kejadian penyakit dengan gejala snot disebabkan oleh Avibaterium paragallinarum. Penyakit unggas dengan gejala snot sulit untuk diberantas karena manajemen peternakan yang kurang baik, variasi umur unggas dalam peternakan yang sama, fluktuasi suhu, dan kelembaban yang lebih tinggi, seperti yang sering ditemui Indonesia. Penyakit unggas dengan gejala snot telah dilaporkan dari berbagai provinsi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri penyebab snot pada ayam broiler di Kabupaten Kupang. Sebanyak 4 sampel swab eksudat sinus infraorbital dan trakea dari unggas yang menunjukkan gejala khas snot diambil dari 2 peternakan broiler komersial di Kabupaten Kupang, dikultur pada agar darah dan agar coklat (disiapkan dengan 5% darah domba), dan diinkubasi pada suhu 37ºC selama 18-24 jam pada kondisi aerob dan anaerob. Sejumlah 23 isolat dimurnikan pada media nutrient agar kemudian dilanjutkan dengan untuk uji biokimia (katalase, oksidase, uji motilitas dan produksi indol) dan uji fermentasi gula. Hasil pengamatan menunjukkan, dari 23 isolat yang diuji, 17 isolat (73,91%) teridentifikasi sebagai Avibacterium paragallinarum (4 isolat), Ornithobacterium rhinotracheale (4 isolat), Pasteurella multocida (3 isolat) dan Mycoplasma sp. (6 isolat), sedangkan 6 isolat (26,09%) tidak teridentifikasi.. Dapat disimpulkan bahwa Avibacterium paragallinarum, Ornithobacterium rhinotracheale, Pasteurella multocida, dan Mycoplasma sp adalah penyebab gejala snot pada ayam broiler di Kabupaten Kupang.
Pendekatan Komprehensif Manajemen Kesehatan Ternak Babi bagi Peternak Melalui program pengabdian masyarakat Cynthia Dewi Gaina; Elisabet Tangkonda; Fadhy Risckhy Loe; Yonas Ferdinand Riwu; Filphin Adolfin Amalo; Yulfia Nellymalik Selan; Antin Yeftanti Nugrahening Widi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Undana Vol 18 No 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jpkmlppm.v0i0.17793

Abstract

Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang manajemen kesehatan ternak babi pada peternakan rakyat pada kelompok ternak skala rumah tangga di Kupang, NTT. Kegiatan ini meliputi pelatihan dan penyuluhan mengenai pencegahan dan penanganan penyakit ternak, serta protokol biosekuriti, dan pengelolaan keuangan peternak. Selain itu, pelatihan juga mencakup tata kelola keuangan yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan peternak. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peternak mengenai penyakit wabah African Swine Fever (ASF), Hog Cholera serta potensi penyakit babi lainnya dan praktik kesehatan ternak secara keseluruhan. Para peternak yang mengikuti pelatihan ini mampu menerapkan protokol biosekuriti dengan lebih baik dan meningkatkan praktik kesehatan ternak mereka. Implementasi program ini terlihat dari peningkatan pemahaman peternak, dan peningkatan produktivitas ternak. Evaluasi pasca-pelatihan menunjukkan adanya penurunan kasus penyakit dan peningkatan kesejahteraan ternak. Program ini membuktikan bahwa pelatihan yang berfokus pada manajemen kesehatan ternak yang baik dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan peternak dan keberlanjutan peternakan rakyat. Oleh karena itu, kegiatan PkM ini diharapkan dapat diterapkan di berbagai wilayah lain untuk mencapai hasil yang serupa dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi peternakan rakyat.