Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Optimalisasi Persediaan Bahan Baku Menggunakan Material Requirement Planning: Strategi Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Industri Aska Nadila Septyani; Arini Anestesia Purba; Christopher Davito Prabandewa Hertadi
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v3i3.391

Abstract

UMKM X di Kota Balikpapan merupakan produsen kerupuk koin yang menghadapi tantangan dalam pengendalian persediaan bahan baku. Permasalahan yang dihadapi meliputi overstock bahan baku yang mengakibatkan kerupuk koin tidak habis terdistribusi secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku di UMKM X dengan menggunakan pendekatan Material Requirement Planning (MRP). Teknik yang digunakan meliputi lot sizing dengan metode Fixed Order Quantity (FOQ) dan Period Order Quantity (POQ), serta perhitungan safety stock dan reorder point. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan MRP mampu menekan total biaya persediaan hingga Rp 396.543.717,56 berdasarkan metode POQ. Frekuensi pemesanan yang optimal ditetapkan untuk berbagai bahan baku, seperti minyak goreng dengan interval 6 minggu, plastik kemasan 26 minggu, tepung terigu 5 minggu, bawang putih 4 minggu, garam 5 minggu, dan MSG 5 minggu. Selain itu, waktu pemesanan kembali (reorder point) ditetapkan saat stok bahan baku mencapai jumlah minimum tertentu, seperti minyak goreng 552 liter, plastik kemasan 73.573 gram, tepung terigu 1.121.855 gram, bawang putih 412.711 gram, garam 17.944 gram, dan MSG 15.791 gram. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi permasalahan pengendalian persediaan di UMKM X.
PERANCANGAN STRATEGI PEMASARAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH MIE TELOR CAP DUA AYAM DI BALIKPAPAN Muhamad Nur Khalim; Muhamad Imron Zamzani; Christopher Davito Prabandewa Hertadi
E-Jurnal Manajemen Vol 13 No 9 (2024)
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/EJMUNUD.2024.v13.i09.p08

Abstract

UMKM Mie Telor Cap Dua Ayam, sebagai salah satu produsen mie skala mikro di Kota Balikpapan. Mie yang populer di masyarakat menciptakan peluang sekaligus tantangan bagi UMKM karena meningkatnya jumlah kompetitor. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi UMKM tersebut, guna membantu dalam pembuatan strategi pemasaran yang efektif. Penelitian ini menggunakan sampel 60 orang dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan, yaitu SWOT dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Analisis SWOT menunjukkan bahwa UMKM berada di kuadran I pada matriks IE, yang menunjukkan kondisi yang menguntungkan dengan kekuatan internal yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Tujuh strategi alternatif diperoleh dari matriks SWOT. Berdasarkan analisis QSPM, strategi yang paling diprioritaskan adalah mengembangkan inovasi kemasan produk dengan memanfaatkan varian produk baru untuk menghadapi persaingan. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pengembangan inovasi kemasan produk adalah yang paling efektif untuk meningkatkan daya saing dan penjualan. Implikasi dari penelitian ini dapat digunakan oleh UMKM untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif guna meningkatkan penjualan serta dapat menjadi acuan bagi UMKM lain dalam menghadapi persaingan serupa. UMKM Mie Telor Cap Dua Ayam, as one of the micro-scale noodle producers in Balikpapan City, is a popular product among the community, creating both opportunities and challenges for the SME due to the increasing number of competitors. This study aims to identify and analyze the internal and external factors affecting the SME to aid in the development of an effective marketing strategy. This study uses a sample of 60 people with a purposive sampling technique. The analysis techniques used are SWOT and the Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). The SWOT analysis shows that the SME is in quadrant I of the IE matrix, indicating a favorable condition with internal strengths that can be used to take advantage of external opportunities. Seven alternative strategies were obtained from the SWOT matrix. Based on the QSPM analysis, the most prioritized strategy is to develop product packaging innovation by utilizing new product variants to face competition. The conclusion of this study shows that the strategy of developing product packaging innovation is the most effective in increasing competitiveness and sales. The implications of this research can be used by SMEs to develop effective marketing strategies to increase sales and can serve as a reference for other SMEs facing similar competition.
Pengelolahan Sampah Di Kawasan Wisata Bukit Kebo Balikpapan Melalui Konsep Bank Sampah Sulaiman, Mochamad; Christopher Davito Prabandewa Hertadi; Sigit Rahmat Rizalmi; Andaya Rizky Trisambada; Achmad Riyadi; Samara Putri Salman
TEKIBA : Jurnal Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): TEKIBA : Jurnal Teknologi dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/tekiba.v4i2.4438

Abstract

The ecotourism environment must be kept clean and sustainable for the sake of sustainability and comfort of visitors. Bukit Kebo Tourism Area is one of the many ecotourism and edutourism destinations in Balikpapan City. With the increasing number of visitors (tourists) to Bukit Kebo, it has an impact on the increase in the volume of waste produced. The increase in the volume of waste has not been managed properly, because the waste is only piled up and burned. Where the impact of hoarding can provide the potential for environmental pollution and the results of burning waste also cause pollution. In overcoming these problems, a solution is offered by using the concept of a waste bank to manage waste, as well as providing assistance to partners about the importance of recycling waste. In addition, education is also carried out for visitors to increase awareness and attention about the importance of maintaining environmental cleanliness through the installation of appeal plaques and campaigns through the distribution of brochures. The results of the responses given by management partners and visitors show quite positive results regarding the impacts given from the results of activities to always maintain environmental sustainability and cleanliness, especially in tourist areas.
Optimalisasi Persediaan Bahan Baku Menggunakan Material Requirement Planning: Strategi Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Industri Aska Nadila Septyani; Arini Anestesia Purba; Christopher Davito Prabandewa Hertadi
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan
Publisher : Yayasan Inovasi Kemajuan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55826/jtmit.v3i3.391

Abstract

UMKM X di Kota Balikpapan merupakan produsen kerupuk koin yang menghadapi tantangan dalam pengendalian persediaan bahan baku. Permasalahan yang dihadapi meliputi overstock bahan baku yang mengakibatkan kerupuk koin tidak habis terdistribusi secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku di UMKM X dengan menggunakan pendekatan Material Requirement Planning (MRP). Teknik yang digunakan meliputi lot sizing dengan metode Fixed Order Quantity (FOQ) dan Period Order Quantity (POQ), serta perhitungan safety stock dan reorder point. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan MRP mampu menekan total biaya persediaan hingga Rp 396.543.717,56 berdasarkan metode POQ. Frekuensi pemesanan yang optimal ditetapkan untuk berbagai bahan baku, seperti minyak goreng dengan interval 6 minggu, plastik kemasan 26 minggu, tepung terigu 5 minggu, bawang putih 4 minggu, garam 5 minggu, dan MSG 5 minggu. Selain itu, waktu pemesanan kembali (reorder point) ditetapkan saat stok bahan baku mencapai jumlah minimum tertentu, seperti minyak goreng 552 liter, plastik kemasan 73.573 gram, tepung terigu 1.121.855 gram, bawang putih 412.711 gram, garam 17.944 gram, dan MSG 15.791 gram. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi permasalahan pengendalian persediaan di UMKM X.