Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN KADAR GULA DARAH DENGAN TINGKAT KOGNITIF PADA LANSIA YANG MENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II Nabilah, Aisy; Arjuna; Kurniawan
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jpk.v11i1.807

Abstract

Fungsi otak diklasifikasikan menjadi fungsi berpikir dan kognitif tergantung penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Diantara faktor-faktor tersebut, penyakit penyerta memegang peranan yang sangat penting. Peran diabetes dalam degenerasi saraf telah dikonfirmasi oleh teknik pencitraan dan studi neuropatologis. Paparan gula darah tinggi secara kronis dapat memperburuk fungsi kognitif. Masalah kesehatan mengganggu fungsi fisiologis mereka yang mengakibatkan penurunan kognitif disebabkan faktor usia, jenis kelamin, depresi, kecemasan, dan diabetes melitus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres dan kadar gula darah dengan tingkat kognitif pada lansia yang menderita diabetes mellitus tipe 2. Desain penelitian ini menggunakan desain kuantitatif yang menggunakan metode analitik korelasi. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Klinik Penyakit Dalam RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang pada tanggal 8-26 Juli 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan lansia yang mengalami Diabetes Mellitus Tipe II sebanyak 87 kasus. Cara menentukan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin didapatkan 51 Responden. Tehnik sampling penelitian ini menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan lembar observasi. Analisis penelitian berdasarkan analisa univariat dan analisa bivariat korelasi uji rank spearman. Hasil penelitian ini membuktikan ada hubungan yang bermakna antara tingkat stres (p- value = 0,004) dan kadar gula darah (p-value = 0,007) dengan tingkat kognitif pada lansia yang menderita diabetes mellitus tipe 2 di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang Tahun 2024. Diharapkan bagi instansi pelayanan kesehatan dapat meningkatkan akses pelayanan lansia untuk meningkatkan wawasan dan mencari informasi tentang pengaruh tingkat stres dan kadar gula darah dengan tingkat kognitif yang terjadi pada lansia yang menderita diabetes mellitus.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ORANG YANG LEBIH TUA Haridiansyah, Ahmad Fajar; Arjuna; Ardianysah
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jpk.v11i1.809

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Insiden hipertensi akan meningkat seiring bertambahnya usia, sering ditemukan pada orang tua. Tingginya terjadinya hipertensi disebabkan oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar, sehingga lumen menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah menjadi kaku sehingga meningkatkan tekanan darah sistolik. Prevalensi hipertensi pada umur ≥ 45 tahun mengalami peningkatan kasus yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada orang yang lebih tua. Jenis penelitian dilakukan dengan desain cross sectional. Populasi semua pasien berusia ≥ 45 tahun yang rawat jalan dan inap di Puskesmas Tempilang pada bulan Januari tahun 2024 sebanyak 581 penderita. Cara menentukan sampel menggunakan rumus Slovin didapatkan 94 responden. Teknik yang digunakan yaitu consecutive sampling. Analisa data yang digunakan adalah analsis Univariat dan Analisis Bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara riwayat keluarga (ρ-value 0,000; OR = 5,000), obesitas (ρ-value 0,000; OR = 77,444), kebiasaan merokok (ρ-value 0,000; OR = 7,764) dan pola tidur (ρ-value 0,000; OR = 10,667) dengan kejadian hipertensi pada orang yang lebih tua di puskesmas Tempilang tahun 2024. Saran penelitian ini adalah diharapkan pasien dapat mengontrol penyebab terjadinya hipertensi sehingga tekanan dapat terkontrol.