Nur Rahmah Razak
Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh metode penyuluhan dan status sosial ekonomi terhadap adopsi inovasi teknologi inseminasi buatan (IB) pada peternak sapi potong Beddu, Hartina; Arya, Muhammad Irfan; Razak, Nur Rahmah; Irma, Irma; Abdul, Hayun Mohamad
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 11, No 2 (2025): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020255772

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode penyuluhan dan status sosial ekonomi terhadap adopsi inovasi teknologi inseminasi buatan (IB) pada peternak sapi potong di Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai. Penelitian dilaksanakan pada Mei–Juli 2024 dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Sebanyak 40 responden ditentukan menggunakan metode quota sampling. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara terstruktur, kemudian dianalisis menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode penyuluhan (kunjungan usaha tani, demonstrasi, sekolah lapang, dan pemanfaatan internet) berada pada kategori sedang. Dari aspek status sosial ekonomi, variabel seperti skala usaha dan pendapatan tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap adopsi inovasi IB. Sebaliknya, resiko usaha, umur, keaktifan, tingkat partisipasi, dan minat beternak memberikan pengaruh yang signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa keberhasilan adopsi inovasi teknologi IB tidak hanya ditentukan oleh metode penyuluhan, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi peternak.
ANALISIS SOSIAL EKONOMI PETANI MILENIAL TERHADAP PENDAPATAN USAHA SAPI POTONG DI KECAMATAN PATIMPENG KABUPATEN BONE: Socio-Economic Analysis of Millennial Farmers on Income of Beef Cattle Businesses in Patimpeng District, Bone District Razak, Nur Rahmah; Beddu, Hartina; Hairul, Muh.; Irma, Irma; Suriana, Suriana; Abdul, Hayun Mohamad
Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan Vol. 20 No. 1 (2024): Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan Penyuluhan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr-sosekpenyuluhan.v20i1.311

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek Ekonomi dan aspek sosial usaha peternakan petani milenial. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei hingga Juli 2023 di Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone. Dalam penelitian ini menunakan metode Purposivee sampling. Sampel yang diambil sebanyak 10% dari jumlah populasi peternak yaitu 429 petani milenial, maka jumlah sampel yang di ambil oleh peneliti adalah 43 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Stratified Random Sampling yaitu pengabilan sampel dilakukan dengan memperhatikan strata. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan pembagian kuesioner. Data yang diperoleh selanjutnya di tabulasi dan analisis deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunukkan bahwa rata biaya produksi pada usaha ternak sapi potong di Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone yaitu skala kepemilikan ternak >9 ekor sebesar Rp. 47.877.917/tahun dan paling sedikit pada skala kepemilikan 5-6 ekor sebesar Rp. 14.814.898/tahun. Rata-rata penerimaan usaha peternakan sapi potong yaitu tertinggi skala kepemilikan rata-rata sebesar Rp. 99.924.167/tahun sedangkan terendah pada skala kepemilikan 3-4 ekor sebesar Rp. 25.247.813/tahun. Pendapatan petani peternak pada usaha sapi potong yaitu skala kepemilikan >9 ekor rata-rata sebesar Rp. 52.046.250 sedangkan terendah pada skala kepemilikan 3-4 ekor sebesar Rp. 14.600.402. Kelayaan usaha sapi potong yang dilakukan oleh petani milenial layak dikembangkan dengan rata-rata R/C ratio > 1. Petani Milineal terlibat dalam aspek social yang terdiri dari aspek Pendidikan, aspek ekonomi, dan aspek program Pembangunan pertanian, untuk aspek organisasi petani milenial kurang terlibat