Jumardi Jumardi
Universitas Ichsan Sidenreng Rappang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KOMPLEKS DAN KELIMPAHAN ARTHROPODA PADA PERTANAMAN JAGUNG Zea mays Prihatin -; Tamrin Abdullah; Nurul Wirid annisaa; Jumardi; Nirma Septia Ramlan; Victoria Coo Lea
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 8 No. 2 (2023): Bioma : Juli - Desember 2023
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maize is one of the carbohydrate and protein-producing food crops besides rice. Along with the development of the food and feed industries, the demand for corn continues to increase. The limiting factor in increasing corn productivity is the attack of plant disrupting organisms, especially pests. This study aims to determine the abundance of arthropods in corn crops and group them based on their roles, as well as analyse the effect of cultivation practises on arthopod abundance. The research was conducted in Situ Gede Village, Bogor District, West Bogor City, West Java. The research was conducted from March to May 2019. Observations of arthropods in corn plants were conducted regularly starting from the vegetative phase, namely 3 weeks after planting (WAP), 5 WAP, and 7 WAP, until the generative phase (before corn harvest). Sampling of arthropods was done by observing them directly (In situ), using Pitfall traps, and using insect nets (Sweep net). The results showed that in the vegetative stage, the herbivorous insects found were armyworms (Spodoptera litura) and grasshoppers (Oxya sp.), while in the generative phase, corn borer (Helicoverpa armigera) and corn stem borer (Ostrinia furnicalis) dominated. In addition to pests, natural enemies, especially predators, were spiders, ants, and beetles. Based on their role, the composition of arthropods starts with the most predators (41%), herbivores (29%), parasitoids (6%), and other insects (24%). The abundance of arthropods is also determined by farmers' cultivation practices. The more diverse the commodities, the higher the arthropod abundance. Polyculture systems tend to have higher arthropod abundance than monoculture. Key words: arthropods, maize, natural enemies, predators
PENGARUH JUMLAH BIBIT PER RUMPUN DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP HASIL TANAMAN PADI DAN POPULASI HAMA Jumardi Jumardi; Naeilul Chaeriyah; Dimas Dimas
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 3 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, AGUSTUS 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i3.7784

Abstract

Produktifitas padi nasional (tahun 2022) adalah 5.2 ton per ha yang jauh di bawah potensi genetik tanaman. Rendahnya produktifitas tanaman ini disebabkan oleh pengelolaan tanaman yang kurang tepat: kepadatan populasi tanaman yang kurang optimal, aplikasi pupuk yang kurang tepat, dan serangan hama dan penyakit tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh jumlah bibit/rumpun dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman serta populasi hama dan tingkat kerusakannya. Percobaan ini dilaksanakan dengan rancangan petak terpisah dengan menggunakan tiga ulangan. Petak utama adalah jumlah bibit per rumpun: 3, 5, dan 10 bibit. Sedangkan anak petak adalah dosis pupuk, yaitu: 250, 350, dan 450 kg NPK (16 : 16 : 16)/ha. Jarak tanam yang digunakan adalah 30 x 30 cm atau setara 111,000 rumpun tanaman per ha. Secara umum, semakin tinggi kepadatan populasi tanaman dan dosis NPK semakin tinggi pula semua nilai variabel yang diamati. Terdapat interaksi antara faktor jumlah bibit/rumpun dan dosis pupuk NPK. Hasil tanaman tertinggi didapatkan pada kombinasi perlakuan 10 bibit/rumpun dan pemupukan 450 kg/ha, yaitu 6,1 ton/ha, sekitar 17,3% lebih tinggi dari rata-rata produktifitas tanaman nasional (5,2 ton/ha). Menyangkut  populasi dan insidensi hama, tidak terdapat perbedaan nyata diantara semua perlakuan yang diuji.
KEBERADAAN ARTHROPODA MUSUH ALAMI PADA TANAMAN BERBUNGA DAN PELLET YANG DIAPLIKASIKAN DI PERTANAMAN PADI Chaeriyah, Naeilul; Okasa, Andi Muliarni; Desriani, Desriani; Jumardi, Jumardi; Munawarah, Munawarah
PLANTKLOPEDIA: Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 1 (2024): Maret
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Siddenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/plantklopedia.v4i1.995

Abstract

Keberadaan dan peranan musuh alami di alam semakin berkurang karena penggunaan pestisida sintetik yang tidak bijaksana sehingga perlu diadakan kegiatan konservasi. Konservasi musuh alami dengan cara penanaman tanaman berbunga, penambahan suplemen buatan serta sistem tanam tumpang sari adalah beberapa kegiatan dalam meningkatkan peranan musuh alami yang ada di ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pellet dan tanaman berbunga terhadap keberadaan arthropoda musuh alami di sawah. Pengambilan sampel dilaksanakan di area persawahan Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dan dilanjutkan di Laboratorium Hama, Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman, Universitas Hasanuddin, Makassar. Percobaan dilakukan di lahan petani seluas kira-kira 25 are lalu dibagi menjadi tiga petak dengan luas 12 m × 25 m untuk masing-masing perlakuan yang dibatasi dengan plastik putih. Pemberian pellet dan tanaman berbunga kenikir merupakan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jenis musuh alami yang di temukan pada perlakuan kombinasi pellet dan kenikir adalah Semut, Larva Coccinella, Laba-laba loncat, Laba-laba rahang panjang, Belalang, Laba-laba kerdil, dan Laba-laba serigala. Jenis Arthropoda tersebut lebih banyak bila di bandingkan dengan perlakuan pellet atau bunga kenikir secara sendiri-sendiri.
EFEKTIFITAS INSEKTISIDA DALAM PENGENDALIAN HAMA KUTU PUTIH PADA TANAMAN KENTANG Jumardi, Jumardi; Sulaiman, Sulaiman
PLANTKLOPEDIA: Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 1 (2024): Maret
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Siddenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/plantklopedia.v4i1.1426

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh penggunan insektisida untuk mengendalikan hama kutu putih greenhouse yang menyerang tanaman kentang. Penelitian dilaksanakan di Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimongcong, Lingkungan Buluballea, Kab Gowa, Sulawesi Selatan pada bulan Maret 2016 sampai selesai. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental di lahan pertanaman kentang petani. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan insektisida dengan bahan aktif yang berbeda, yaitu : abamektin, chlorpenafir, emactin-benzoat, spinetoran, imidacloprid, chlorpyrifos, dan chlorantranilifrol + thiomitoxan. Dari ketujuh insektisida yang digunakan merupakan insektisida efektif dan terdapat perbedaan tingkat efektifitas insektisida. insektisda yang paling efektif dalam menekan populasi imago dan nimpa kutu putih greenhouse adalah yang berbahan aktif spinetoram.
IDENTIFIKASI SENYAWA VOLATIL DENGAN SIFAT ANTIMIKROBA PADA PADI AROMATIK Okasa, Andi Muliarni; Jumardi, Jumardi
PLANTKLOPEDIA: Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 2 (2024): September
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Siddenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/plantklopedia.v4i2.1643

Abstract

Senyawa volatil yang terdapat pada tanaman padi telah mendapatkan perhatian sebagai agen antimikroba alami yang dapat memengaruhi mikroorganisme patogen pada tanah dan biji padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi untuk menginvestigasi senyawa volatil yang dihasilkan oleh benih padi aromatik dan potensi pengaruhnya terhadap penyakit hawar daun bakteri. Ekstraksi volatil dilakukan dengan menggunakan metode headspace solid-phase microextraction (HS-SPME) dan dianalisis dengan instrumen Gas Chromatography Mass Spectroscopy (GC-MS). Dari hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 senyawa yang diduga sebagai senyawa anti mikroba pada padi aromatik, yaitu 1-Octen-3-ol, heksanal, nonanal, dan benzaldehid.