Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENILAIAN KINERJA JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BATU MERAH KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG Umbu Awang Hamakonda; Igniosa Taus; Victoria Coo Lea; Apriana Ludji
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 26, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.26.2.189-197.2022

Abstract

Abstrak             Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja irigasi pada daerah irigasi Batu merah Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang, Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Metode Deskriptif kualitatif. Hasil penelitian kinerja irigasi pada daerah irigasi Batu merah Kecamatan Kupang timur Kabupaten Kupang menunjukan bahwa. Jaringan irigasi batu merah mendistribuskan air sebesar 2.187 Ha area lahan persawahan yang telah di fungsikan. Sedangkan total pendistribusian air irigasi pada jaringan irigasi batu merah sebesar 2.712. Kinerja jaringan irigasi dari aspek Kondisi Prasarana fisik, Produktifitas Tanaman, Sarana Penunjang Organisasi Personalia, Dokumentasi dan Kondisi P3A menunjukan bahwa kinerja jaringan irigasi sebesar 80%. Kondisi eksisting pada jaringan irigasi telah mengalami kerusakan pada saluran sehingga air tidak mengalir secara baik.Kata Kunci: Penilaian,Kinerja Irigasi Batu Merah
KOMPLEKS DAN KELIMPAHAN ARTHROPODA PADA PERTANAMAN JAGUNG Zea mays Prihatin -; Tamrin Abdullah; Nurul Wirid annisaa; Jumardi; Nirma Septia Ramlan; Victoria Coo Lea
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 8 No. 2 (2023): Bioma : Juli - Desember 2023
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maize is one of the carbohydrate and protein-producing food crops besides rice. Along with the development of the food and feed industries, the demand for corn continues to increase. The limiting factor in increasing corn productivity is the attack of plant disrupting organisms, especially pests. This study aims to determine the abundance of arthropods in corn crops and group them based on their roles, as well as analyse the effect of cultivation practises on arthopod abundance. The research was conducted in Situ Gede Village, Bogor District, West Bogor City, West Java. The research was conducted from March to May 2019. Observations of arthropods in corn plants were conducted regularly starting from the vegetative phase, namely 3 weeks after planting (WAP), 5 WAP, and 7 WAP, until the generative phase (before corn harvest). Sampling of arthropods was done by observing them directly (In situ), using Pitfall traps, and using insect nets (Sweep net). The results showed that in the vegetative stage, the herbivorous insects found were armyworms (Spodoptera litura) and grasshoppers (Oxya sp.), while in the generative phase, corn borer (Helicoverpa armigera) and corn stem borer (Ostrinia furnicalis) dominated. In addition to pests, natural enemies, especially predators, were spiders, ants, and beetles. Based on their role, the composition of arthropods starts with the most predators (41%), herbivores (29%), parasitoids (6%), and other insects (24%). The abundance of arthropods is also determined by farmers' cultivation practices. The more diverse the commodities, the higher the arthropod abundance. Polyculture systems tend to have higher arthropod abundance than monoculture. Key words: arthropods, maize, natural enemies, predators
IDENTIFIKASI PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN PISANG DI DESA FOA KECAMATAN AIMERE KABUPATEN NGADA Victoria Coo Lea; Umbu Awang Hamakonda; Igniosa Taus; Anastasia.H.P. Enga
Jurnal Pertanian Unggul Vol. 1 No. 2, Oktober (2023): Jurnal Pertanian Unggul
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kabupaten Ngada memiliki berbagai potensi dalam wilayahnya. Baik itu potensi untuk pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan maupun perikanan. Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam pendapatan masyarakat Kabupaten Ngada, karena mayoritas penduduk bekerja sebagai petani dan di jadikan sebagai mata pencaharian untuk menghidupi keluarga. Lahan pertanian yang ada di Kabupaten Ngada banyak di tanami tanaman seperti padi dan tanaman hortikultura seperti Pisang, Jagung, Kacang Tanah, Kedelai, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Hijau, Sayur-Sayuran dan lainnya. Pisang (Musa spp.) merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang strategis dalam menunjang perekonomian di Ngada khususnya kecamatan Aimere dan kecamatan Inerie, karena dinilai sebagai komoditas andalan hortikultura yang peranannya cukup penting bagi perekonomian, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber pendapatan. Permasalahan yang ditemukan di perkebunan pisang di dua kecamatan kurangnya pemeliharaan yang intensif juga menyebabkan sebagian besar tanaman pisang petani terserang penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan pembenahan cara budidaya tanaman yang meliputi peningkatan produksi dan mutu pisang dengan cara perbaikan kondisi pertanaman di kawasan sentra produksi secara berkelanjutan, pendampingan secara intensif terhadap petani dalam pengelolaan usaha taninya, pengembangan industri hilir pisang di pedesaan yang berbasis kelompok tani dalam rangka meningkatkan nilai tambah. Berdasarkan hal tersebut maka petani yang langsung berhubungan dengan kegiatan pertanian tersebut diharapkan dapat berperan sebagai manager di kebunnya sendiri, yang mampu mengambil keputusan dan melakukan tindakan untuk mengatasi masalah OPT .
PEMBELAJARAN DAN PENDAMPINGAN PROJECT BASED LEARNING DAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PRODUK UNGGULAN PADA JURUSAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI SMKN 1 BORONG Nicolaus Noywuli; Marten Umbu Kaleka; Umbu A. Hamakonda; Elfridus Andi Loke Nono; Victoria Coo Lea; Karina Dhena Goda
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v5i3.4051

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Borong adalah sekolah mitra yang ada di kabupaten manggarai timur, Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini dipilih karena belum menerapkan pembelajaran berbasis proyek terkhusus produk unggulan sekolah. Kemitraan sudah berlangsung selama delapan bulan diantaranya dan menghasilkan kurikulum dan bahan ajar hasil link and match serta produk umbi singkong. Tujuan pembelajaran dan pendampingan project based learning dan kewirausahaan pada Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura SMKN 1 Borong untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyiapkan lulusan yang siap bekerja dan berwirausaha. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode ceramah dan pendampingan kewirausahaan. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan baik yang diikuti oleh seluruh Guru Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura bersama Kepala Sekolah SMKN 1 Borong dan koordinator pengawas SMA/K Kabupaten Manggarai Timur. Peserta kegiatan telah memperoleh pengetahuan tentang penerapan pembelajaran berbasis proyek dan kewirausahaan yang akan berguna untuk mempersiapkan peserta didik menjadi lulusan siap kerja dan berwirausaha.
KEHILANGAN HASIL PANEN JAGUNG AKIBAT SERANGAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) DI KELOMPOK TANI STIPER FB KABUPATEN NGADA Victoria Coo Lea; Sirilus Metodius Bhalu
Jurnal Pertanian Unggul Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Pertanian Unggul
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) adalah salah satu program Gubernur Nusa Tenggara Timur. Program ini adalah salah satu program di bidang pertanian lahan kering. Provinsi NTT sangat berpotensi untuk mengembangkan pertanian lahan kering. Karena itu, pertanian lahan kering seperti jagung perlu dikembangkan di Wilayah Provinsi NTT. Tenaga Pendamping teknis TJPS yang direkrut menyebar di NTT. Dari tenaga ini, diberikan tugas untuk mendampingi petani dengan standar setiap pendamping akan mendampingi 25-50 KK yang memiliki lahan seluas 1 Ha/KK. Ternak berperan sebagai tulang punggung perekonomian daerah dan sumber pendapatan penting bagi petani, sedangkan jagung merupakan bahan makanan pokok bagi sebagai besar petani di NTT, disamping itu teknologi budidaya kedua komoditas ini telah dikuasai dengan baik oleh BPTP NTT. Jagung Lamuru merupakan jagung komposit yang telah dilepas pada tahun 2000 dengan karakteristik memberikan rata-rata hasil 5,6 t/ha dengan potensi mencapai 7,6 t/ha. Jagung ini dapat memiliki mencapai umur panen sampai 95 hari. Ciri yang lain dari jagung ini ialah agak tahan terhadap penyakit bulai dan juga toleran terhadap kekeringan. Dengan demikian jagung ini dapat ditanam di lahan kering. Penelitian untuk mengetahui hama dan penyakit penting pada tanaman jagung di kelompok tani STIPER FB Kabupaten Ngada. Pengamatan dilakukan di lahan seluas 5,8 hektar. Faktor utama yang menyebabkan rendahnya hasil jagung di Indonesia adalah penggunaan varietas lokal, kurangnya kesuburan tanah yang dibarengi pula oleh kurang memadainya pemupukan serta serangan hama dan penyakit. Di daerah tropis dan sub tropis yang sedang berkembang, hama dan penyakit bahkan merupakan penghambat utama dalam hal stabilitas produksi. Dua jenis hama penting, yaitu hama kepik penggerek tongkol jagung (Helicoverpa armigera) dan tikus (Rattus argentiventer). Penyakit penting jagung yang ditemukan adalah hawar daun (Helminthosporium) dan busuk tongkol (Fusarium sp).
IDENTIFIKASI PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN PISANG DI DESA FOA KECAMATAN AIMERE KABUPATEN NGADA Victoria Coo Lea; Umbu Awang Hamakonda; Igniosa Taus; Anastasia.H.P. Enga
Jurnal Pertanian Unggul Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pertanian Unggul
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Ngada memiliki berbagai potensi dalam wilayahnya. Baik itu potensi untuk pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan maupun perikanan. Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam pendapatan masyarakat Kabupaten Ngada, karena mayoritas penduduk bekerja sebagai petani dan di jadikan sebagai mata pencaharian untuk menghidupi keluarga. Lahan pertanian yang ada di Kabupaten Ngada banyak di tanami tanaman seperti padi dan tanaman hortikultura seperti Pisang, Jagung, Kacang Tanah, Kedelai, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Hijau, Sayur-Sayuran dan lainnya. Pisang (Musa spp.) merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang strategis dalam menunjang perekonomian di Ngada khususnya kecamatan Aimere dan kecamatan Inerie, karena dinilai sebagai komoditas andalan hortikultura yang peranannya cukup penting bagi perekonomian, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber pendapatan. Permasalahan yang ditemukan di perkebunan pisang di dua kecamatan kurangnya pemeliharaan yang intensif juga menyebabkan sebagian besar tanaman pisang petani terserang penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan pembenahan cara budidaya tanaman yang meliputi peningkatan produksi dan mutu pisang dengan cara perbaikan kondisi pertanaman di kawasan sentra produksi secara berkelanjutan, pendampingan secara intensif terhadap petani dalam pengelolaan usaha taninya, pengembangan industri hilir pisang di pedesaan yang berbasis kelompok tani dalam rangka meningkatkan nilai tambah. Berdasarkan hal tersebut maka petani yang langsung berhubungan dengan kegiatan pertanian tersebut diharapkan dapat berperan sebagai manager di kebunnya sendiri, yang mampu mengambil keputusan dan melakukan tindakan untuk mengatasi masalah OPT .
Pelatihan dan Pendampingan Pemeliharaan, Intensifikasi, Rehabilitasi Tanaman Kakao Desa Rendenao Kecamatan Kotakomba Kabupaten Manggarai Timur Umbu A Hamakonda; Igniosa Taus; Victoria Ayu Puspita; Victoria Coo Lea; Anastasia H P Enga; Silverius Betu
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 3 (2024): Juli : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v4i3.1481

Abstract

Cocoa is one of the dominant plantation crops in Rendenao Village, Kotakomba District. Rendenao Village, Kotakomba District, is one of the cocoa development areas in East Manggarai Regency. The planting area is quite satisfactory, but the yield and quality are still below the national average. The general aim of this activity is to build and develop farming communities through cocoa commodity businesses in order to produce quality and reliable human resources. Reliable human resources will be able to manage all existing natural resource potential to produce quality cocoa bean production, both in terms of production and productivity, so as to create added value and competitiveness according to market needs. Apart from that, in the long term it is hoped that this activity will be able to increase people's income and create jobs as well as being able to increase the competitiveness of the cocoa value chain by providing more business opportunities in the cocoa plantation subsector within it. East Manggarai Regency, especially Rendenao Village, Kotakomba District. The focus of implementing this service is increasing knowledge and skills capacity in managing cocoa gardens and plants, rejuvenating old plants, and improving the quality of harvests. During extension activities and field practices, cocoa farmers have been able to carry out cocoa maintenance practices, plant rejuvenation and post-harvest fruit processing practices. At least farmer groups will create demonstration plots to implement care, rejuvenation and post-harvest care which will then be compared with the results achieved conventionally. Apart from that, cocoa farmers are also trained in managing farmer groups. Where the harvest will be concentrated to be given fermentation and drying treatment simultaneously. Marketing will be done collectively, not individually. Collective sales will save transportation costs, so the sales value received will be higher.
Training And Assistance In Maintenance, Intensification, Rehabilitation Of Coffee Plant In Colol Village, Lamba Leda District, East Manggarai District Umbu A Hamakonda; Igniosa Taus; Victoria Ayu Puspita; Silverius Betu; Victoria Coo Lea; Anastasia H P Enga; Maria Arnoldiana D Uran
SAFARI :Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 3 (2024): Juli : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/safari.v4i3.1540

Abstract

Coffee is one of the dominant plantation crops in Colol Village, Lamba Leda District. Colol Village, Lamba Leda District, is one of the coffee development centers in East Manggarai Regency. The aim of this community service activity is to develop and develop farmers through the coffee commodity business in order to produce quality and reliable human resources. Reliable human resources will be able to manage all existing natural resource potential to produce quality coffee, both in terms of production and productivity, so as to create added value and competitiveness according to market needs. Apart from that, in the long term it is hoped that this activity will be able to increase the income of coffee farmers and create jobs as well as being able to increase the competitiveness of the coffee value chain by providing more business opportunities in the coffee plantation subsector. East Manggarai Regency, especially Colol Village, Lamba Leda District. The focus of implementing this service is increasing the knowledge and skills capacity of farmers in managing coffee plants through maintenance, intensification and rehabilitation to improve the quality of the harvest. Through training and mentoring activities, coffee farmers are able to carry out coffee maintenance, intensification and rehabilitation.
EFEKTIVITAS Beauveria bassiana SEBAGAI AGEN HAYATI DALAM PENGENDALIAN HAMA KEPIK PENGHISAP BUAH KAKAO Helopeltis spp. DI DESA ROWA KECAMATAN BOAWAE KABUPATEN NAGEKEO Ladha Owa, Venantius; Coo Lea, Victoria; Neto Wuli, Rofinus
Jurnal Pertanian Unggul Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pertanian Unggul, Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi berbagai konsentrasi Beauveria bassiana terhadap jumlah kerusakan buah kakao akibat serangan hama Helopeltis spp. dan untuk mengetahui konsentrasi Beauveria bassiana yang paling tepat dalam pengendalian hama Helopeltis spp. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rowa Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo pada bulan November 2023 sampai Februari 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak kelompok 1 (satu) faktorial 6 (enam) perlakuan dan 4 (empat) ulangan. Adapun konsentrasi Beauveria bassiana yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: P0 (Kontrol/Tanpa perlakuan), P1(Beauvaria bassiana 5 gram/liter air), P2 (Beauvaria bassiana 10gram/liter air) P3 (Beauvaria bassiana 15 gram/liter air), P4 (Beauvaria bassiana 20 gram/liter air), P5 (Beauvaria bassiana 25 gram/liter air). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan Beauveria bassiana pada tanaman kakao berpengaruh nyata terhadap serangan hama Helopeltis spp. pada perlakuan minggu pertama sampai minggu keempat. Perlakuan Beauveria bassiana pada tanaman kakao efektif mengendalikan hama Helopeltis spp. yaitu pada konsentrasi 25 gram yang dilarutkan dalam satu liter air yaitu konsentrasi Beauveria bassiana paling baik dengan jumlah cucukan paling sedikit.
Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Pupuk Organik di Desa Sobo Kecamatan Golewa Barat Kabupaten Ngada Umbu A Hamakonda; Igniosa Taus; Kristianus Soba; Victoria Coo lea; Victoria Ayu Puspita; Anastasia H P Enga
ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat 
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/aspirasi.v3i1.1410

Abstract

The people of Sobo Village mostly live as farmers and ranchers, so the use of livestock manure as organic fertilizer will help reduce the level of environmental pollution. To optimize the utilization of resources in Sobo Village, socialization and training are needed regarding the manufacture of organic fertilizer by utilizing livestock manure. The expected result is a promising opportunity to increase the potential of agriculture and livestock, which in turn will improve the economy of the people of Sobo Village. This activity is carried out through socialization, discussion, and practice. Community service is carried out in four stages: preparation, socialization of organic fertilizer production, and training. Socialization is carried out to inform participants about the process and benefits of organic fertilizer. The practice of making organic fertilizer is an activity of transferring knowledge and technology for processing livestock waste that can be learned and applied by farmers and ranchers. Community service can help farmers and ranchers in Sobo Village make organic fertilizer made from livestock manure. This can be used to meet the fertilizer needs for agricultural crops and marketed to increase the income of farmers and ranchers.