p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agrotek Tropika
Mas Achmad Syamsul Arif
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANONITROFOS PLUS, PUPUK ANORGANIK, DAN KOMBINASINYA TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME (C-MIK) PADA TANAH ULTISOLS TAMAN BOGO YANG DITANAMI JAGUNG MANIS (Zea mays [L.] Saccharata Sturt) Siti Bherliana Maharani Setiawati; Dermiyati Dermiyati; Mas Achmad Syamsul Arif; Sri Yusnaini
Jurnal Agrotek Tropika Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v9i1.4756

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Organonitrofos plus, pupuk anorganik, dan kombinasinya terhadap biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) tanah selama pertumbuhan jagung manis.  Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Taman Bogo, Lampung Timur pada bulan April sampai dengan Juli 2016.  Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 11 perlakuan kombinasi dan 3 ulangan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa C-mik tanah pada semua perlakuan kombinasi pupuk Organonitrofos plus dan pupuk anorganik nyata lebih tinggi 25,45% dibandingkan dengan perlakuan pupuk tunggal Organonitrofos plus maupun pupuk tunggal anorganik pada pengamatan 15 HST.  Nilai C-mik tanah pada perlakuan pupuk tunggal Organonitrofos plus, anorganik, maupun kombinasinya sangat nyata lebih tinggi 60,61% dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk (kontrol)pada pengamatan 30 HST.  Nilai C-mik tanah pada perlakuan pupuk Organonitrofos plus 100% + anorganik 100% (P6) nyata lebih tinggi 32,48% dibandingkan dengan perlakuan berbagai kombinasi dosis pupuk Organonitrofos plus + anorganik 50% dan 75%  (P7, P8, P9, P10) pada pengamatan 30 HST.  Nilai C-mik tanah pada perlakuan kombinasi pupuk Organonitrofos plus 50% + anorganik 50% (P10) nyata lebih tinggi 40,16% dibandingkan dengan.berbagai kombinasi dosis pupuk Organonitrofos plus + anorganik 75% (P7, P8, P9) pada pengamatan 30 HST.
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAN KOMPOS TERHADAP POPULASI DAN KERAGAMAN MESOFAUNA TANAH PADA PERTUMBUHAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Yudi Aripfandi; Dermiyati Dermiyati; Ainin Niswati; Mas Achmad Syamsul Arif
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 2 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Mei 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i2.8938

Abstract

Tanah dengan kesuburan yang rendah seperti tanah Ultisol kurang baik dijadikan sebagai media tanam bawang merah. Kesuburan tanah Ultisol dapat ditimgkatkan melalui pemupukan dan penambahan bahan organik agar unsur hara menjadi tersedia bagi tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian kompos, dan pupuk organik cair (POC) terhadap populasi dan keanekaragaman mesofauna tanah pada pertanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Rancangan penelitian ini adalah RAKL (Rancangan Acak Kelompok Lengkap) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama yaitu pemberian 3 jenis POC diantaranya (P1) bonggol pisang, (P2) rimpang nanas, (P3) tandan kosong kelapa sawit. Faktor kedua pemberian kompos yang terdiri dari (K0) tanpa kompos, (K1) kompos padat, (K2) ekstrak kompos. Homogenitas ragam diuji menggunakan uji Barlett, sedangkan uji aditivitas data dengan Uji Tukey. Data dianalisis dengan sidik ragam. Perbedaan nilai tengah diuji dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 0,5%. Hasil analisis ragam perlakuan POC dan kompos tidak berpengaruh nyata terhadap populasi mesofauna tanah kecuali pada pengamatan 20 HST dan 35 HST. Perlakuan kompos padat nyata meningkatkan populasi mesofauna tanah dibandingkan dengan perlakuan tanpa kompos. Namun populasi mesofauna tanah pada perlakuan kompos padat tidak berbeda lebih tinggi dengan perlakuan ekstrak kompos, dan perlakuan ekstrak kompos tidak berbeda lebih tinggi dengan perlakuan tanpa kompos selama tanam bawang merah pada 20 dan 35 HST.