Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Effect Of Worklife Balance, Organizational Climate And Compensation On Motivation And Its Impact On Employee Performance Muhamad Anang Munawir
Co-Value Jurnal Ekonomi Koperasi dan kewirausahaan Vol. 14 No. 12 (2024): Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi & Kewirausahaan
Publisher : Program Studi Manajemen Institut Manajemen Koperasi Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/covalue.v14i12.4527

Abstract

This study aims to determine and analyze the effect of work-life balance, organizational climate and compensation on motivation and its impact on employee performance. The results of this writing are expected to provide additional information or input for Algifari University in addressing labor issues and being able to manage and improve human resources in order to achieve maximum performance. The research method used is descriptive analysis and verification. The data collection used was interviews and questionnaires accompanied by observation and literature techniques, the sampling technique used simple random sampling. Field data collection will be carried out in 2023. The data analysis technique uses Path Analysis. The results of the study show that in general, work-life balance, organizational climate, compensation, motivation and employee performance fall into a fairly good category. Worklife balance, organizational climate and compensation have an effect on motivation both partially and simultaneously and motivation has an effect on employee performance partially. Worklife balance has more dominant influence on motivation.
RELASI KUASA DALAM PERENCANAAN PEMEKARAN WILAYAH : PERSFEKTIF ONTOLOGIS, EPISTIMOLOGIS, DAN AKSIOLOGIS Suherman, Diki; Munawir, Muhamad Anang; Salam, Fadlan Abdillah
Khazanah Multidisiplin Vol 5, No 2 (2024): Khazanah Multidisiplin
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/kl.v5i2.37820

Abstract

Tulisan ini menjelaskan persolan keterlibatan relasi kekuasaan dalam perencanaan pemekaran wilayah yang ditinjau berdasarkan sudup pandang filsafat pengetahuan, baik secara ontologi, epistimologi dan aksiologi yang belum banyak dikaji secara eskplisit. Metode yang digunakan ialah studi literatur , yang diperoleh dari beberapa jurnal, buku, dokumentasi, penelitian sebelumnya yang berkenaan dengan topic yang dibahas baik filsafat ilmu, perencanaan wilayah/kota, pemekaran wilayah. Relasi kekuasaan dalam perencanaan pemekaran wilayah secara ontologis memperdalami esensi pengetahuan dari hal yang diteliti, Eksistensi Wilayah menjadi bagian dari ontologis yang tidak akan lepas dari relasi kekuasaan yang menumbuhkan pengetahuan baru sebagai hakikat pengetahuan yang perlu diketahui secara menyeluruh. Secara epistimologis penelitian ini tentunya menggunakan metode atau cara ilmiah untuk memperoleh validitas suatu kebenaran penelitian dengan membahas keterlibatan aktor penguasa yang memiliki peran penting dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat dengan menggunakan kuasa yang dimiliki dalam melakukan pemekaran wilayah yang berimplikasi besar pada hajat hidup orang banyak. Secara ontologis, penelitian ini tentunya perlu menekankan pada nilai (value), yang memiliki kegunaan dan manfaat yang dapat dirasakan oleh semua orang, dalam hal ini diharapkan penelitian ini bisa memberikan rekomendasi kebijakan untuk aktor yang terlibat dalam pemekaran wilayah, sebagai dasar ilmiah dalam pengambilan keputusan atau decision making yang akan membantu mengantisipasi kegagalan pemekaran wilayah dimasa mendatang.
Leading Multi-Generational Workforce for Environmental Innovation: Bridging Gen Z, Millennial, and Gen X Perspectives in Sustainable Organizations Munawir, Muhamad Anang; Bukhori, Reza Fauzi; Salam, Fadlan Abdilah
KarismaPro Vol 16, No 01 (2025): Karismapro
Publisher : Program Studi Manajemen, Universitas Al Ghifari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53675/karismapro.v16i01.1678

Abstract

. This research examines how multi-generational leadership approaches can enhance environmental innovation in Indonesian organizations. With workplaces increasingly comprising Gen Z (digital natives with strong environmental consciousness), Millennials (purpose-driven professionals), and Gen X (experienced leaders with institutional knowledge), understanding generational differences becomes critical for sustainable organizational transformation. Through mixed-method research involving 1,200 employees across 40 Indonesian organizations, this study analyzes how different generational perspectives contribute to environmental innovation initiatives. Key findings reveal that Gen Z brings technological innovation and sustainability urgency (contributing 47% of green innovation ideas), Millennials excel at collaborative implementation and stakeholder engagement (leading 63% of successful sustainability projects), while Gen X provides strategic oversight and resource allocation expertise. The research proposes the Multi-Generational Environmental Leadership Framework (MGELF), which integrates generational strengths to accelerate sustainable organizational transformation. Results show organizations implementing this framework achieved 34% higher environmental performance scores and 28% better employee engagement in sustainability initiatives compared to traditional single-generation leadership approaches.
RELASI KUASA DALAM PERENCANAAN PEMEKARAN WILAYAH : PERSFEKTIF ONTOLOGIS, EPISTIMOLOGIS, DAN AKSIOLOGIS Suherman, Diki; Munawir, Muhamad Anang; Salam, Fadlan Abdillah
Khazanah Multidisiplin Vol. 5 No. 2 (2024): Khazanah Multidisiplin
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/kl.v5i2.37820

Abstract

Tulisan ini menjelaskan persolan keterlibatan relasi kekuasaan dalam perencanaan pemekaran wilayah yang ditinjau berdasarkan sudup pandang filsafat pengetahuan, baik secara ontologi, epistimologi dan aksiologi yang belum banyak dikaji secara eskplisit. Metode yang digunakan ialah studi literatur , yang diperoleh dari beberapa jurnal, buku, dokumentasi, penelitian sebelumnya yang berkenaan dengan topic yang dibahas baik filsafat ilmu, perencanaan wilayah/kota, pemekaran wilayah. Relasi kekuasaan dalam perencanaan pemekaran wilayah secara ontologis memperdalami esensi pengetahuan dari hal yang diteliti, Eksistensi Wilayah menjadi bagian dari ontologis yang tidak akan lepas dari relasi kekuasaan yang menumbuhkan pengetahuan baru sebagai hakikat pengetahuan yang perlu diketahui secara menyeluruh. Secara epistimologis penelitian ini tentunya menggunakan metode atau cara ilmiah untuk memperoleh validitas suatu kebenaran penelitian dengan membahas keterlibatan aktor penguasa yang memiliki peran penting dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat dengan menggunakan kuasa yang dimiliki dalam melakukan pemekaran wilayah yang berimplikasi besar pada hajat hidup orang banyak. Secara ontologis, penelitian ini tentunya perlu menekankan pada nilai (value), yang memiliki kegunaan dan manfaat yang dapat dirasakan oleh semua orang, dalam hal ini diharapkan penelitian ini bisa memberikan rekomendasi kebijakan untuk aktor yang terlibat dalam pemekaran wilayah, sebagai dasar ilmiah dalam pengambilan keputusan atau decision making yang akan membantu mengantisipasi kegagalan pemekaran wilayah dimasa mendatang.