Latar Belakang: Kelompok dewasa merupakan kelompok masyarakat dengan risiko tinggi terhadap sindrom metabolik. Salah satu upaya pencegahan sindrom metabolik adalah melalui skrining lingkar pinggang secara rutin. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Desa Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo, belum ada orientasi dan skrining gizi terkait pengukuran lingkar pinggang yang dilakukan di wilayah tersebut. Tujuan dilakukannya kegiatan orientasi ini adalah untuk meningkatkan kapasitas kader dalam skrining pengukuran lingkar pinggang sebagai salah satu upaya preventif terjadinya sindrom metabolik. Metode: Peserta kegiatan merupakan 60 kader kesehatan di wilayah Desa Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo. Orientasi dilakukan dengan pemberian materi menggunakan media buku saku dan Powerpoint mengenai pengukuran lingkar pinggang. Orientasi juga dilakukan dengan mendemonstrasikan pengukuran lingkar pinggang. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner pre-posttest pengetahuan serta checklist kesesuaian prosedur pengukuran. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan hasil evaluasi, diketahui terjadi peningkatan pengetahuan terkait pengukuran lingkar pinggang sebanyak 35,4%. Selain itu, 80% peserta dapat mengukur lingkar pinggang sesuai dengan prosedur pengukuran yang tepat. Kesimpulan: Terjadi peningkatan kapasitas, baik pengetahuan maupun keterampilan, kader dalam melakukan pengukuran lingkar pinggang. Diharapkan dapat dilakukan skrining pengukuran lingkar pinggang pada usia dewasa secara rutin, sehingga dapat mendeteksi dini adanya risiko sindrom metabolik.