Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan Career Decision Making Self Efficacy (CDMSE) Terhadap Grit Pada Siswa SMK Ramadhani, Mutiara; Hardew, Ayatullah Kutub
Counselia Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/counselia.v5i1.152

Abstract

Siswa SMK tingkat akhir mulai memikirkan masa depannya secara intensif. Career Decision Making Self Efficacy (CDMSE) siswa menjadi salah satu terbangunnya Grit yang dapat mempertahankan minat karier untuk mencapai tujuan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji korelasi Career Decision Making Self Efficacy (CDMSE) terhadap Grit pada siswa SMK kelas XII. Desain dan metode penelitian ini menggunakan kuantitatif korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 167 siswa kelas XII di SMKN 6 Sukoharjo yang terdiri dari jurusan Teknik Otomotif, Akuntansi dan Keuangan Lembaga, serta Multimedia. Pengumpulan data menggunakan skala CDMSE yang disusun oleh peneliti dan Short Grit Scale (Grit-S) yang diadaptasi dari Sturman & Zappala-Piemme (2017). Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas, uji linearitas, dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil uji hipotesis pada penelitian ini menunjukkan angka koefisien korelasi antar variabel sebesar 0,528 dengan signifikansi 0,000. Hal tersebut  menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara Career Decision Making Self Efficacy (CDMSE) terhadap Grit pada siswa SMK.
Pola Asuh Demokratis dan Career Goal Setting pada Mahasiswa Rantau Oktaviana, Reffieka Nurul; Hardew, Ayatullah Kutub
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v10i1.6704

Abstract

Pola asuh demokratis memegang peranan penting dalam career goal setting mahasiswa rantau. Mahasiswa rantau yang diasuh dengan pola asuh demokratis dapat lebih berani dalam mengambil keputusan dan dapat mengembangkan prestasi akademiknya dengan maksimal. Teknik sampling yang digunakan peneliti adalah teknik purposive sampling dengan kriteria mahasiswa/i yang merantau ke Soloraya serta berasal dari kota / kabupaten diluar daerah Soloraya dan DIY. Peneliti melakukan kontruksi alat ukur dalam menyusun skala pola asuh demokratis (24 aitem valid dengan α = 0,941) dan skala career goal setting (19 aitem valid dengan α = 0,807). Subjek dalam penelitian ini berjumlah 114 subek penelitian. Peneliti meggunakan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas dan uji linearitas kemudian dilanjutkan dengan analysis product moment untuk menguji korelasi kedua variabel. Hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima dengan tingkat korelasi lemah yakni sebesar 0,388. Dalam penelitian ini kedua variabel berkorelasi secara positif, artinya semakin tinggi pola asuh demokratis yang diterapkan maka semakin tinggi penetapan tujuan karir mahasiswa rantau.
Hubungan Religiositas Islam dengan Resiliensi Akademik Mahasiswa Aktivis Organisasi Surakarta Agustina, Fauziyah Riyanti; Hardew, Ayatullah Kutub
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v10i2.8609

Abstract

Mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan soft skill melalui organisasi diluar perkuliahannya. Namun keikutsertaan di dalam organisasi menyebabkan mahasiswa memiliki berbagai permasalahan akademik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara variabel religiositas islam dengan variabel resiliensi akademik mahasiswa aktivis organisasi Surakarta. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif korelasional. Alat resiliensi akademik disusun peneliti sejumlah 15 aitem pernyataan dengan α = 0.872  dan alat ukur religiositas dimodifikasi dari alat ukur yang disusun oleh Amalia (2018) sebanyak 20 aitem pernyataan dengan α = 0,812. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria responden mahasiswa yang menjadi anggota BEM/DEMA/DEM, pernah mengikuti minimal 1 organisasi sebelumnya, kuliah di perguruan tinggi berlabel surakarta, beragama islam. Subjek penelitian berjumlah 100. Analisis data berupa uji normalitas, uji linieritas, dan uji hipotesis. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi 0.00<0.05 yang menunjukkan adanya hubungan antara religiositas islam dengan resiliensi akademik. Nilai Pearson Correlation sebesar 0.512 menunjukkan hubungan yang positif dan derajat hubungan antara religiositas islam dengan resiliensi akademik sedang. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis alternatif diterima. Semakin tinggi religiositas islam maka semakin tinggi resiliensi akademik mahasiswa aktivis organisasi Surakarta. Sebaliknya semakin rendah religiositas islam maka semakin rendah resiliensi akademik mahasiswa aktivis organisasi Surakarta.
Achievement Goal Orientation dan Social Loafing pada Mahasiswa KIP-Kuliah di Surakarta Fadilah, Mizzatul; Hardew, Ayatullah Kutub
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v10i2.8868

Abstract

Di samping keunggulan, tentu tugas kelompok juga memiliki kelemahan salah satunya yaitu dapat menurunkan motivasi dan usaha individu untuk menyelesaikan tugas. Achievement goal orientation menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja akademik mahasiswa. Biasanya mahasiswa KIP-K akan merasa lebih semangat dan berkontribusi maksimal ketika ada tugas kelompok. Peneliti menemukan fenomena masalah yaitu terdapat mahasiswa KIP-K yang melakukan social loafing. Idealnya, mahasiswa KIP-K atau penerima beasiswa lain tidak melakukan social loafing. Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara achievement goal orientation dengan social loafing pada mahasiswa KIP-K Surakarta. Sampel penelitian sebanyak 193 mahasiswa KIPK yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan alat ukur psikologi yaitu 2 skala yang digunakan, skala achievement goal orientation dan skala social loafing. Hasil validitas kedua skala berada pada koefisien 0.92-1.00 dengan jumlah penilai sebanyak 3 expert judgement, telah dihitung menggunakan validitas ‘Aikens dan dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas sebesar 0.910 untuk skala social loafing dan 0.901 untuk skala achievement goal orientation. Uji analisis menggunakan uji korelasi product moment pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis diterima, nilai koefisien korelasi r = -0.533 dengan sig = 0.000 (p > 0.05) dan nilai r2 = 0.284, artinya terdapat hubungan yang negatif secara signifikan antara achievement goal orientation dengan social loafing. Artinya, semakin tinggi achievement goal orientation, maka akan semakin rendah kecenderungan untuk melakukan social loafing. Sebaliknya, semakin rendah achievement goal orientation, maka akan semakin tinggi kecenderungan untuk melakukan social loafing.
Decision Making Career Mahasiswa Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Orang Tua Heldayaningsih, Eva; Hardew, Ayatullah Kutub
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v10i2.8908

Abstract

Tingkat pendidikan merupakan faktor penting dalam decision making career mahasiswa karena interaksi anggota keluarga berdampak terhadap perkembangan aspirasi karier dan eksplorasi karier mahasiswa. Tingkat pendidikan orang tua dapat berpengaruh pada pemilihan karier mahasiswa karena orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi cenderung memiliki harapan dan cita – cita yang tinggi terhadap mahasiswa. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik decision making career mahasiswa ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan survey. Peneliti melakukan konstruksi alat ukur skala decision making career (24 aitem valid, α = 0,906) dan kuisioner tingkat pendidikan orang tua. Peneliti menggunakan uji komparatif analysis of varians satu arah  (one-way anova) dan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebelumnya. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling dengan kriteria subjek penelitian merupakan mahasiswa/i anggota IMAPRES (Ikatan Mahasiswa Berprestasi) Kabupaten Wonogiri dengan populasi 818 mahasiswa. Pengambilan data dilakukan secara online dengan menggunakan website google formulir kepada 230 responden anggota IMAPRES. Hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima dengan nilai signifikansi pendidikan Ayah sebesar 0,001 dan nilai signifikansi pendidikan Ibu sebesar 0,000 (p<0,05) yang berarti semakin kompleks decision making career mahasiswa sejalan dengan semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua.
Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Remaja yang Mengalami Disabilitas Fisik di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surakarta Epti, Sandra Palestina; Hardew, Ayatullah Kutub
GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/gdn.v14i4.12028

Abstract

Self-disclosure is an important aspect of adolescent social development, but for adolescents with physical disabilities, the dynamics influencing self-disclosure may differ from those of typically developing adolescents. The research question in this study is how the dynamics of self-disclosure manifest in adolescents with physical disabilities living in the YPAC Surakarta dormitory. The aim of this study is to understand the dynamics that influence self-disclosure in adolescents with physical disabilities at the Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surakarta. The study employs a qualitative approach with a phenomenological framework, using semi-structured interviews as the data collection instrument. The study participants are adolescents aged 15 to 18 who have physical disabilities and have lived in the YPAC Surakarta dormitory for more than 6 months. The findings indicate that self-disclosure among adolescents with physical disabilities is influenced by several dynamics, including trust, emotional closeness, conversational context relevance, and personality. Trust is the primary dynamic that enables adolescents to share personal information, while emotional closeness and the relevance of the conversation context further facilitate self-disclosure. Introverted personalities tend to maintain privacy. In conclusion, self-disclosure among adolescents with physical disabilities is significantly influenced by the interaction between internal and external dynamics, and understanding these dynamics is crucial in creating a social environment that supports communication and their psychological well-being.
Hubungan Electronic Word of Mouth dengan Perilaku Konsumtif Produk Kosmetik pada Wanita Karier Zulaikha, Saniatuz; Hardew, Ayatullah Kutub
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v11i2.12977

Abstract

Perkembangan ekonomi, teknologi, dan budaya di era globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam gaya hidup sosial, termasuk dalam perkembangan kebutuhan manusia. Bagi banyak wanita, kebutuhan akan kecantikan dan penampilan kini menjadi prioritas, bahkan sering kali sejajar dengan kebutuhan pokok. Tujuan penelitian untuk menjelaskan hubungan antara Electronic word of mouth dengan perilaku konsumtif produk kosmetik pada wanita karier. Sampel yang digunakan adalah wanita karier di Soloraya. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif yang tersusun dari istrumen perilaku konsumtif () dan Instumen E-WOM (). Penelitian melibatkan 399 partisipan yang diperoleh menggunakan teknik incidental sampling. Untuk analisis data penelitian yang digunakan yaitu analisis korelasi product moment pearson dengan bantuan program Statistic Packages for Social Science (SPSS) versi 25.0 for windows. Hasil penelitian diperoleh r = 0,450 dan p = 0,000 (p< 0.05) yang bermakna hipotesis penelitian diterima yang menyatakan adanya hubungan positif yang signifikan antara electronic word of mouth dengan perilaku konsumtif pada wanita karier di Soloraya. Kesimpulannya, semakin tinggi tingkat electronic word of mouth seseorang maka semakin tinggi juga tingkat perilaku konsumtifnya. Partisipan dan pembaca diharapkan lebih selektif serta mengutamakan perilaku bijak dalam membeli produk kosmetik, dengan hanya melakukan pembelian sesuai kebutuhan untuk menghindari perilaku konsumtif.
ADVERSITY QUOTIENT AND SELF-REGULATED LEARNING AMONG ORPHANED AND UNDERPRIVILEGED STUDENTS IN ISLAMIC BOARDING SCHOOLS Cahyo Wulandari, Desi Fitri; Hardew, Ayatullah Kutub
Psikoislamedia: Jurnal Psikologi Vol. 10 No. 1 (2025): PSIKOISLAMEDIA: JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/psikoislamedia.v10i1.28544

Abstract

Orphaned and underprivileged students face significant challenges, such as life pressures, dual responsibilities, lack of study strategies, low motivation, dependence on guidance, and difficulty managing time, thus requiring self-regulated learning and adversity quotient. This study aims to determine the correlation between Adversity Quotient and Self-Regulated Learning among orphans and underprivileged students at the Islamic boarding school. The research sample consists of 275 students from the Orphaned and Underprivileged Islamic Boarding School using the Criterion Sampling technique. This study uses a likert scale with a reliability coefficient > 0.70. Data analysis was conducted using Pearson's product-moment correlation analysis. In the research results, an effective contribution of 32.7% from adversity quotient was obtained, indicating a significant positive relationship between adversity quotient and self-regulated learning among students at the Orphanage and Underprivileged Islamic Boarding School. This finding emphasizes the importance of developing adversity quotient to enhance the self-regulated learning of students in facing various challenges
Hubungan Antara Adversity Quotient Dengan Social Loafing Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi di Surakarta Rustianingsih, Iin Latifah; Hardew, Ayatullah Kutub
Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/ejip.v4i2.1113

Abstract

Social loafing adalah fenomena di mana individu cenderung mengurangi usaha dan kontribusinya dalam tugas kelompok dibandingkan saat bekerja sendiri. Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi social loafing adalah adversity quotient (AQ), yaitu ketangguhan individu dalam menghadapi kesulitan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara AQ dan social loafing pada mahasiswa Ilmu Komunikasi. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pengumpulan informasi melalui kuesioner yang mengukur AQ dan social loafing. Instrumen yang digunakan adalah skala AQ (17 item valid, α = 0,781) dan skala social loafing (23 item valid, α = 0,950). Subjek penelitian adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi, dan analisis dilakukan menggunakan uji normalitas, uji linieritas, serta analisis item minute untuk menguji korelasi kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif sedang sebesar 0,492, yang berarti semakin tinggi AQ, semakin besar kemungkinan terjadinya social loafing, meskipun hubungan ini tidak kuat. Hubungan ini bersifat deterministik, artinya nilai AQ yang lebih tinggi tidak selalu menyebabkan meningkatnya social loafing, namun ada kecenderungan saling terkait. Implikasi utama dari temuan ini yakni ketangguhan individu dalam menghadapi kesulitan tidak secara otomatis mengurangi kecenderungan untuk aktif dalam kelompok. Justru, mahasiswa dengan adversity quotient tinggi mungkin menghadapi tantagan psikologis atau social tertentu yang memicu perilaku social loafng.
Hubungan Penerimaan Diri terhadap Perbandingan Sosial dengan dimoderatori oleh kebersyukuran pada Mahasiswa Pengguna TikTok Hidayah, Nurul; Hardew, Ayatullah Kutub
Edukasiana: Jurnal Inovasi Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/ejip.v4i2.1212

Abstract

Penggunaan TikTok pada mahasiswa dapat memberikan dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatifnya ialah kecenderungan perbandingan sosial terhadap kehidupan serta pencapaian ideal orang lain yang di tampilkan di TikTok. Sehingga dapat menimbulkan kecemburuan sosial dan memunculkan dampak emosional negatif seperti munculnya rasa rendah diri dan iri. Kurang nya penerimaan diri menjadi salah satu faktor mahasiswa melakukan perbandingan sosial. Sehingga diperlukan variabel kebersyukuran untuk meningkatkan penerimaan diri dan menurunkan perbandingan sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah kebersyukuran dapat memoderasi hubungan antara penerimaan diri dengan perbandingan sosial pada mahasiswa pengguna TikTok. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 282 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik criterion sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar alat ukur melalui google form, dengan tiga skala yang digunakan yaitu skala perbandingan sosial INCOM (16 item, α = 0.785), skala penerimaan diri (24 item, α = 0.833), dan skala kebersyukuran (16 item, α = 0.753). Analisis data yang digunakan adalah teknik moderated regression analysis (MRA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesisi diterima, dengan nilai sig sebesar 0.001 (< 0.05) dan nilai koefisien sebesar 0.004. Artinya, kebersyukuran dapat memoderasi hubungan antara penerimaan diri dengan perbandingan sosial secara positif. kebersyukuran yang dimiliki dapat membuat mahasiswa lebih menerima kelebihan serta kekurangan yang ada dalam dirinya, sehingga ketika mengakses TikTok tidak akan terpapar perbandingan sosial karena memiliki penerimaan diri yang baik.