Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI LITERATUR: DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA ATRESIA ESOFAGUS Syifa, R.R. Ditya Mutiara; Kurnia Rizki, Dira; Natasya Putri, Erdira; Apryani, Reny; Restia, Restia; Haikal, Zikrul
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 12 (2023): Volume 10 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i12.12484

Abstract

Abstrak: Studi Literatur: Diagnosis Dan Tatalaksana Atresia Esofagus. Atresia esofagus (AE) merupakan kondisi langka dengan insiden 2,43 kasus per 10.000 kelahiran. Atresia esofagus (AE) adalah cacat perkembangan saluran pencernaan bagian atas berupa inkontinuitas antara esofagus bagian atas dan bawah. Adanya pelayanan intensif pada bayi dapat menekan angka kematian pada bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Namun, terdapat juga beberapa bayi dengan kelainan atresia esofagus disertai dengan kelainan kongenital penyerta sehingga memiliki harapan hidup yang rendah. Diagnosis atresia esofagus dapat ditegakkan melalui diagnosis prenatal dan juga postnatal. Diagnosis prenatal dilakukan dengan cara USG pada ibu hamil. Diagnosis postnatal pada atresia esofagus ditegakkan jika terjadi ketidakmampuan atau kesulitan NGT atau OGT melewati esofagus. Pemeriksaan lain untuk menegakkan diagnosis postnatal adalah dengan hasil endoskopi (bronkoskopi ataupun esofagoskopi) dan hasil patologis. Tatalaksana yang dapat dilakukan pada atresia esofagus yaitu pembedahan, perawatan suportif serta pemberian antibiotik, ampicillin, dan gentamisin sesuai dengan kasus yang ditangani. Tujuan dari pembedahan adalah untuk menyambungkan kantung esofagus bagian atas dengan bagian bawah. Penegakan diagnosis atresia esofagus dianjurkan dilakukan sedini mungkin agar komplikasi pada paru dapat diminimalkan.
Music Therapy and Psychoneuroimmunological Markers in Children With Chronic Disease: A Systematic Review Hasanah, Idyatul; Lei, Chui Ping; Haikal, Zikrul; Sari, Apriani Susmita; Soares, Domingos; Prihatin, Kurniati
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol. 18 No. 1 (2025): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bik.v18i1.7517

Abstract

Stress conditions in children with chronic disease affect psychoneuroimmunological markers. One of the mind-body modalities commonly used in pediatric chronic disease is music therapy. This systematic aim was evaluating the effect of music therapy on psychoneuroimmunological markers among children with chronic disease. Articles published between March 31, 2014, and April 1, 2023, were retrieved from five databases: Scopus, PubMed, Web of Science, EBSCOhost, and ProQuest. Rayyan, an AI-powered tool for systematic literature reviews, facilitated paper selection. Studies were screened based on pre-defined inclusion and exclusion criteria. The PRISMA checklist guided selection, and the JBI Critical Appraisal for quality assessment. Data analysis employed a descriptive approach. A total of 15 articles published between 2014 and 2023 were included in this review. 10 (66,7%) of 15 studies assessed the effectiveness of music therapy on psychological and physiological responses. Meanwhile, five (33,3%) studies assessed the effectiveness of music therapy on neuroimmunological markers. Among the five studies, one did not exhibit a statistically significant impact. In contrast, the remaining four studies displayed a significant impact of music therapy on neuroimmunological markers. The most studies assessed the impact of music therapy on psychological and physiological responses, but only a small proportion assessed the effectiveness of music therapy on neuroimmunological markers. Music therapy can be considered a safe and generally well-accepted intervention in pediatric health care to manage psychoneuroimmunological markers.