Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Pelarut yang Digunakan terhadap Hasil Ekstraksi Kunyit (Curcuma Longa L.) Luviana, Angely; Putri, Angelina; Reynaldi, Randi; Rahmawati, Sri Puji; Azzahra, Rafila Chika; Sihombing, Rony Pasonang; Paramitha, Tifa
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5372

Abstract

Indonesia merupakan negara beriklim tropis sehingga menjadi negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Salah satu komoditas yang banyak dihasilkan oleh negara Indonesia adalah kunyit. Saat ini, pemanfaatan kunyit mayoritas hanya digunakan sebagai bahan masakan atau bumbu dapur. Salah satu upaya untuk meningkatkan manfaat kunyit yaitu mengekstraksi kunyit dan digunakan sebagai inhibitor korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi kunyit dengan memvariasikan jenis pelarut yang digunakan. Metode ekstraksi yang digunakan adalah Microwave Assisted Extraction (MAE). Pelarut yang digunakan yaitu metanol dan etanol dengan waktu ekstraksi selama 15 menit dan daya 300 watt. Analisis yang dilakukan adalah analisis kadar air, rendemen, dan uji fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa dalam ekstrak kunyit secara kualitatif. Hasil pengujian kadar air sebelum dan setelah pengeringan didapatkan bahwa kadar air awal kunyit sebesar 84,99% dan mengalami penurunan menjadi 4,49%. Sementara itu, rendemen ekstrak kunyit dengan pelarut etanol lebih besar dibandingkan rendemen dengan pelarut metanol, yang mana rendemen dengan pelarut etanol dan metanol berturut-turut sebesar 69,09% dan 66,86%. Berdasarkan uji fitokimia dihasilkan bahwa ekstrak kunyit mengandung senyawa alkaloid.
Pengaruh Konsentrasi Etanol dan Waktu Ekstraksi Eceng Gondok dengan Metode Vacuum Microwave Assisted Extraction pada Daya 300 Watt Putri, Angelina; Luviana, Angely; Malik, Dava Maulana; Nurhasanah, Santy; Salsabila, Shafira; Sihombing, Rony Pasonang; Paramitha, Tifa
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5386

Abstract

Eceng gondok (Eichornia crassipes) merupakan tanaman gulma yang dapat tumbuh cepat dalam air dan dapat mengakibatkan masalah ekologis di beberapa daerah sehingga diperlukan adanya pengendalian dan pemanfaatan. Pemanfaatan eceng gondok dapat dilakukan dengan mengambil senyawa kimia di dalamnya melalui proses ekstraksi untuk selanjutnya dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rendemen ekstrak yang paling tinggi dengan lebih efektif dan efisien. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi eceng gondok melalui metode Vacuum Microwave Assisted Extraction (VMAE) menggunakan pelarut etanol dengan variasi konsentrasi 70% dan 96% serta waktu ekstraksi yang digunakan adalah 8, 10, dan 15 menit. Setelah itu, hasil ekstrak dipekatkan menggunakan rotary vacuum evaporator pada tekanan 200 mBar, suhu 40°C, dan putaran 60 rpm. Analisis yang dilakukan adalah analisis kadar gravimetri, perhitungan rendemen, serta dilakukan uji fitokimia. Dari analisis gravimetri diketahui kadar air awal eceng gondok sebesar 91.2% dan mengalami penurunan menjadi 5.63%. Hasil ekstrak dengan rendemen tertinggi sebesar 61.07% didapatkan pada konsentrasi etanol 96% dengan waktu 8 menit. Berdasarkan uji fitokimia, diketahui bahwa ekstrak eceng gondok mengandung senyawa alkaloid.
Pengaruh Pelarut dan Daya Microwave terhadap Hasil Ekstrak Daun Pepaya dengan Metode Microwave Assisted Extraction Luviana, Angely; Putri, Angelina; Alatif, Ikhsan Akmal; Nurulgina, Rahma; Permatasari, Rahma Puspa; Sihombing, Rony Pasonang; Paramitha, Tifa
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5388

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, salah satunya kekayaan alam flora. Hal ini dipengaruhi karena Indonesia beriklim tropis. Salah satu tanaman yang banyak tumbuh di wilayah Indonesia adalah pohon pepaya. Pada tahun 2021, jumlah pepaya di Indonesia mencapai 1.168.266 ton dan mengalami kenaikan sebesar 14,94% dari tahun sebelumnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan manfaat daun pepaya yaitu dengan mengekstraksi daun pepaya tersebut untuk digunakan sebagai inhibitor korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi daun pepaya dengan memvariasikan jenis pelarut yang digunakan yaitu metanol dan etanol serta daya microwave yang digunakan sebesar 150, 300, dan 450 watt. Metode ekstraksi yang digunakan adalah Microwave Assisted Extraction (MAE) dengan waktu ekstraksi selama 15 menit. Analisis yang dilakukan adalah analisis kadar air, rendemen, dan uji fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa dalam ekstrak daun pepaya secara kualitatif. Hasil pengujian kadar air sebelum dan setelah pengeringan didapatkan bahwa kadar air awal daun pepaya sebesar 70,87% dan mengalami penurunan menjadi 6,92%. Sementara itu, rendemen ekstrak daun pepaya dengan pelarut metanol lebih besar dibandingkan rendemen dengan pelarut etanol, yang mana rendemen tertinggi dengan pelarut etanol dan metanol berturut-turut sebesar 72,07% dan 72,41%. Berdasarkan uji fitokimia dihasilkan bahwa ekstrak daun pepaya mengandung senyawa alkaloid.
Pengaruh Variasi Daya Microwave Terhadap Rendemen Ekstrak Kulit Pisang Dengan Metode Vacuum Microwave Assisted Extraction Putri, Angelina; Luviana, Angely; Ramadhan, Muhammad Zikri; Nidaulhusna, Anisa; Salsabilla, Iva Najwa; Sihombing, Rony Pasonang; Paramitha, Tifa
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5391

Abstract

Pisang merupakan salah satu buah yang proses pertumbuhannya cukup besar di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi pisang Indonesia pada 2021 sebesar 8,84 juta ton. Besarnya produksi pisang dapat menjadi potensi yang sangat besar dalam menghasilkan limbah kulit pisang yang sejauh ini hanya dibuang begitu saja meskipun ada sebagian orang yang memanfaatkannya sebagai olahan makanan. Penelitian mengenai ekstraksi ini diharapkan mampu mendorong peluang pemanfaatan kulit pisang untuk keperluan lain seperti inhibitor korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi daya microwave terhadap rendemen ekstrak kulit pisang. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan berbagai tingkat daya microwave pada waktu ekstraksi yang konstan. Metode ekstraksi yang digunakan adalah VMAE (Vacuum Microwave Assisted Extraction). Metode ini merupakan teknik ekstraksi yang menggabungkan penggunaan microwave dengan tekanan vakum untuk meningkatkan efisiensi ekstrak kulit pisang. Pelarut yang digunakan adalah etanol 96%, variasi daya sebesar 150, 300, dan 450 watt, serta waktu ekstraksi selama 10 menit. Analisis yang dilakukan adalah analisis gravimetri, perhitungan rendemen, serta uji fitokimia menggunakan reagen. Melalui analisis gravimetri diketahui kadar air kulit pisang awal sebesar 63.71% menurun menjadi 6.98%. Dari proses ekstraksi diperoleh rendemen optimum sebesar 68.23% pada daya 300 watt. Berdasarkan uji fitokimia diketahuui bahwa ekstrak kulit pisang mengandung senyawa alkaloid.
Signifikansi Kadar Kafein pada Kopi Kerinci Robusta dalam Berbagai Interval Waktu Soeswanto, Bambang; Yusuf, Yusmardhany; Sihombing, Rony Pasonang; Suryadi, Joko; Luviana, Angely; Asyari, Restu Adji Alif; Adhitasari, Alfiana
Eksergi Vol 20, No 3 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/e.v20i3.10353

Abstract

Kopi Kerinci Robusta merupakan salah satu kopi yang digemari masyarakat Indonesia yang tumbuh di daerah Kerinci. Selama ini masyarakat hanya mengenal kopi ini untuk dinikmati saja, tanpa memperhitungkan jumlah kandungan kafein yang akan terkonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio terbaik pada ekstraksi kopi Kerinci Robusta menggunakan pelarut etil asetat. Rasio umpan: pelarut (b/v) yang digunakan adalah 1:5; 1:7.5; 1:10; 1:12.5. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah etil asetat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ekstraksi dengan kondisi operasi 50⁰C selama 2 jam dengan interval pengambilan sampel setiap 20 menit. Kadar kafein hasil penelitian diukur dengan menggunakan spektrofotometri pada panjang gelombang 273 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio optimum adalah rasio 1:5 yang menghasilkan kadar kafein sebesar 3737.41 ppm.
Characterization of Banana Peel Corrosion Inhibitor by Vacuum Microwave Assisted Extraction (VMAE) Method in 2% HCl Environment binti Jamaluddin, Jamarosliza; Paramitha, Tifa; Salsabila, Iva Najwa; Luviana, Angely; Ramadhan, Muhammad Zikri; Putri, Angelina; Nurbaits, Alisya; Sihombing, Rony Pasonang
Jurnal Internasional Penelitian Teknologi Terapan Vol 5 No 1 (2024): February 2024
Publisher : Bandung State Polytechnic (Politeknik Negeri Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/ijatr.v5i1.144

Abstract

Banana peel is a waste that is very abundant in Indonesia. The utilization of banana peel can be used for corrosion inhibitors. The type of environment applied in this study is an acidic environment, which is carried out in 2% HCl solution media. The purpose of this study is utilize banana waste extract obtained from the VMAE method. The extract was obtained by VMAE method at 150 watts, 300 watts and 450 watts for 10 minutes using ethanol solvent. The ratio of feed and solvent used was 1:10 (b/v). The results of the extract were subjected to phytochemical tests using Dragendroff, Wagner and Mayer reagents. After that, the extract was applied to the media for corrosion rate test and GC-MS. The results of the study showed that the lowest corrosion rate was obtained at a concentration of 1500 ppm non-aerated which was 0.7347 mmpy. While based on the GC-MS test results, terpenoid compounds and vitamin E can be detected from banana peel extract, where these two compounds are antioxidant substances that can be utilized as corrosion inhibitors.
Turmeric (Curcuma longa) Extract Characterization for Corrosion Inhibitor using Microwave-Assisted Extraction Paramitha, Tifa; Luviana, Angely; Putri, Angelina; Reynaldi, Randi; Azzahra, Rafila Chika; Paramitha, Tika; Sihombing, Rony Pasonang
JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia) Vol 9, No 1 (2024): JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkpk.v9i1.79249

Abstract

Metallic corrosion, the deterioration process induced by the interaction between metals and corrosive environments, poses a significant challenge to material integrity and longevity. Corrosion inhibitors have been identified as an effective approach among various mitigation strategies. Natural extracts, such as those derived from turmeric/Curcuma longa, have garnered attention for their potential as eco-friendly corrosion inhibitors. This study endeavors to extract, characterize, and evaluate turmeric extract's efficacy as a corrosion inhibitor within a 30% acetic acid solution. Employing microwave-assisted extraction with a 96% ethanol solvent facilitated the isolation of the extract, which was subsequently subjected to qualitative analysis through phytochemical screenings and Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). These analyses confirmed the presence of antioxidative phytochemicals, including alkaloids, terpenoids, turmeronoids, curcumin, sesquiterpenoids, and phenols. The corrosion inhibitory properties of turmeric extract were assessed via immersion and flow loop experiments, revealing a notable reduction in corrosion rates—from 0.1540 mm/year to 0.0801 mm/year in immersion tests and from 5.3747 mm/year to 2.9369 mm/year in flow loop tests. Such outcomes underscore turmeric extract's potential as a viable corrosion inhibitor, attributed primarily to the chemical interactions facilitated by curcumin's phenolic and carbonyl groups with the metal surface, thereby enhancing protective efficacy. The inhibitor efficiency was quantified at 47.9743% and 45.3565% for immersion and flow loop tests, highlighting the extract's substantial inhibitory performance.