Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perancangan Hotel Syariah Bintang 4 di Kota Banda Aceh, Tema: Arsitektur Modern Rahman, Muhammad Alif; Irzaidi, Irzaidi; Nasution, Burhan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i3.24873

Abstract

Banyaknya wisatawan muslim yang berkunjung ke Provinsi Aceh terutama di Kota Banda Aceh yang merupakan sebuah kota Provinsi Aceh yang menjadi pusat Perekonomian, Pariwisata, Pendidikan,Pusat Budaya dan lain-lain Juga adanya program wisata halal yang sedang di lakukan oleh pemerintah Banda Aceh Sehingga menarik minat saya untuk membangun sebuah Hotel Syariah dengan menggabungkan konsep arsitektur modern yang sesuai dengan jaman yang akan memberikan ikon sebagai sebuah kota dengan menerapkan prinsip syariah pada pelayanan utama berupa penginapan, juga sebagai sarana untuk mengenal budaya dan lingkungan masyarakat Aceh bagi para wisatawan yang berkunjung. Hotel Syariah direncanakan karena sangat sesuai dengan budaya lokal masyarakat aceh yang bermayoritas muslim juga memberikan rasa aman kepada wisatawan yang beragama muslim dan dapat juga dipakai oleh wisatawan non muslim sebagai cara mengenal syariat islam. Perancangan Hotel Syariah ini menggunakan tema Modern, yaitu suatu gaya bangunan Arsitektur yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam ornamen hal ini sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh agama islam untuk tidak mengagungkan simbol-simbol tertentu yang dapat melanggar syariah islam sehingga konsep Arsitektur Modern sangat layak untuk diterapkan agar bangunan yang dirancang tidak bertentangan dengan syariat islam. Konsep bangunan yang akan dirancang menekankan pada banyaknya pengguna material kaca, baja, dan struktur yang kokoh. Konsep ini diharapkan dapat mengekspresikan kesederhanaan bangunan itu sendiri tanpa menggunakan ornamen yang berlebihan, Sehingga dapat memaksimalkan fungsi bangunan itu sendiri.
Penerapan Tema Eco-Culture pada Perancangan Islamic Arts Center Banda Aceh Ulfaani, Husna; Irzaidi, Irzaidi; Djamaluddin, Masdar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2024): Volume 8, No.2, Mei 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i2.24896

Abstract

Seni Islam sebenarnya sudah berkembang sejalan terhadap penyebaran Islam di Indonesia. Lamanya perkembangan seni Islam di Indonesia, menjadikan seni Islam beragam jenisnya, sehingga berpotensi untuk dieksplorasi sebagai sarana edukasi, agar dapat membentuk generasi muda Islam yang kreatifitas. Namun generasi muda Islam di Banda Aceh kini dalam masa krisis generasi, karena terpengaruh oleh arus seni budaya asing, yang membuat mereka lupa akan jati dirinya sebagai muslim. Oleh sebab itu perlu adanya pelestarian seni Islam, dengan memberikan fasilitas seni Islam berupa Islamic Arts Center/Pusat Seni Islam, untuk mewadahi kegiatan seni Islam yang meliputi pengenalan, pembelajaran dan pengembangan seni Islam. Perancang berupaya tetap menerapkan prinsip Islam dan Aceh melalui metode pendekatan eco-culture. Metode pengumpulan data yang dipakai merupakan metode kualitatif dimana teknik pengumpulan data observasi serta studi pustaka. Memakai tiga kriteria eco-culture yaitu image of space, building image, idealized concept of place, sebagai penerapan desain pada bangunannya. Perancangan terletak di Jalan T. P. Nyak Makam, Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, yang mayoritas penduduknya adalah masyarakat Islam. Dengan adanya rancangan ini akan menjadi salah satu fasilitas publik yang berfungsi sebagai edukasi dan rekreasi. Diharapkan dapat melatih kreatifitas seni Islam sebagai metode dakwah yang bernilai keindahan serta sebagai objek dan destinasi wisata religi. Dengan sasaran utamanya ialah generasi muda Islam maupun masyarakat luas.
Perancangan Galeri Seni Rupa di Banda Aceh dengan Tema Arsitektur Kontemporer Givari, Muhammad; Haiqal, Muhammad; Irzaidi, Irzaidi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 1 (2024): Volume 8, No.1, Februari 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i1.26782

Abstract

Pendekatan arsitektur kontemporer yang menonjolkan variasi, fleksibilitas, dan inovasi melalui penggunaan material dan teknologi untuk menciptakan gaya yang khas dalam bangunan galeri seni rupa. Perancangan galeri seni rupa berkonsep arsitektur kontemporer di Kota Banda Aceh akan menciptakan ruang untuk mempromosikan ekspresi budaya lokal sebagai tempat pameran seni, pertunjukan, lokakarya, dan kegiatan lain yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan seni serta budaya dalam lingkungan yang modern dan inspiratif. Perancangan bangunan galeri seni rupa berada di Jl. Sultan Iskandar Muda, Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh dengan tema arsitektur kontemporer peaceful untuk menonjolkan kesan damai. Perancangan Galeri Seni Rupa di Kota Banda Aceh menggunakan struktur rigid untuk dengan kombinasi pondasi tapak dan tiang pancang. Perancangan exterior bangunan Galeri Seni Rupa di Banda Aceh berkonsep arsitektur kontemporer menggunakan ventilasi kaca sebagai secondary skin dan fasad curtain wall sebagai barrier untuk interior gedung (entrance, lobby, koridor, dan atrium) dengan kombinasi skylight sebagai pencahayaan. Perancangan galeri seni rupa tidak hanya akan menjadi tempat untuk memamerkan karya seni, tetapi juga ruang di mana pengunjung dapat merasakan ketenangan dan kedamaian sambil menikmati keindahan karya-karya seni.
Evaluasi Kenyamanan Termal Perpustakaan Wilayah Provinsi Aceh Khatimah, Husnul; Irzaidi, Irzaidi; Zahriah, Zahriah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 3 (2024): Volume 8, No. 3, Agustus 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i3.30645

Abstract

Perpustakaan Wilayah Provinsi Aceh, sebagai salah satu perpustakaan terbesar di Aceh, memerlukan evaluasi kenyamanan termal. Pengguna cenderung menghindari untuk duduk di tempat yang dekat dengan dinding kaca terutama saat cuaca panas seperti waktu siang dan sore dan jumlah pengunjung pada ruang yang terkena panas terus berkurang saat keadaan termal semakin panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kenyamanan termal Perpustakaan Wilayah Provinsi Aceh, membandingkannya dengan SNI 03-6572-2001 serta mengetahui persepsi penggunanya. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode analisis data statistik-deskriptif. Data dikumpulkan melalui pengukuran suhu udara, kelembaban, kecepatan angin, serta pengisian kuesioner persepsi kenyamanan termal oleh pengunjung. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kondisi termal perpustakaan ini secara umum belum memenuhi standar kenyamanan termal SNI 03-6572-2001, dengan rata-rata suhu dan kelembaban terlalu tinggi dan kecepatan angin terlalu rendah. Suhu rata-rata tertinggi yang diperoleh adalah 30,4 pada pojok literasi di waktu siang, sedangkan suhu rata-rata terendah adalah 27,14 pada ruang baca multimedia di waktu pagi. Kelembaban rata-rata tertinggi adalah 74,28% pada ruang pojok literasi di waktu pagi, dan kelembaban terendah adalah 64,1% pada ruang baca remaja di sore hari. Kecepatan angin sepanjang hari adalah 0 m/s. Data kuesioner menunjukkan bahwa responden merasa lebih nyaman pada pagi hari, namun merasa 'Panas' pada siang dan sore hari. Responden menginginkan suhu yang lebih sejuk sepanjang hari, serta menginginkan pergerakan angin yang lebih berangin pada siang dan sore hari.
Penerapan Arsitektur Hijau pada Perancangan Stadion Olahraga Bulu Tangkis di Kota Banda Aceh Maulidza, Putri Shanda; Munir, Abdul; Irzaidi, Irzaidi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2024): Volume 8, No.2, Mei 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i2.27161

Abstract

Pemanasan global selalu menjadi isu hangat dantrendinguntuk di bahas di semua kalangan masyakarat dunia. Salah satu penyebab terjadinya pemanasan global adalah Urban Heat Island (UHI) (Guntara, 2016). Langkah-langkah dalam mengelola lingkungan perkotaan dengan lebih berkelanjutan sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, dengan pertumbuhan suhu global dan dampak negatifnya terhadap lingkungan seperti UHI, menerapkan tema Arsitektur Hijau dalam perancangan pembangunan bangunan termasuk pembangunan stadion olahraga bulu tangkis di Banda Aceh ini diharapkan dapat membantu mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan sambil menciptakan tempat yang nyaman bagi para penggemar dan atlet. Metode perancangan yang digunakan adalah dengan menganalisis kondisi tapak baik secara makra dan mikro. Konsep Arsitektur Hijau yang digunakan pada perancangan yang berlokasi di Jl. Sultan Malikul Saleh, Lhong Raya, Banda Aceh ini adalah dengan memaksimalkan penggunaan pencahayaan alami, penerapan photovoltaic (PV) dan biofil septictank. Dari hasil rancangan yang telah dihasilkan dengan menghadirkan berbagai fasilitas seperti stadion, asrama atlet, galeri, mini market, caf, mushalla dan bangunan penunjang lainnya diharapkan dapat menjadi bangunan stadion olahraga bulu tangkis yang proaktif dalam mendukung keberlanjutan dan mengurangi konsumsi energi melalui pemanfaatan sumber daya alami, penggunaan material ramah lingkungan dan integrasi teknologi.
Evaluation of the Level of Green building Criteria Implementation in the BSI Aceh Landmark Building Using the Greenship Method Alfajri, Muhammad Safrul; Fuady, Mirza; Irzaidi, Irzaidi
Jurnal RAUT VOLUME14, No 1 (2025): EDISI JANUARI-JUNI 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/raut.v14i1.46001

Abstract

This study evaluates the implementation level of green building criteria in the BSI Aceh Landmark Building using the Greenship rating system for new buildings version 1.2, developed by the Green building Council Indonesia (GBCI). Amidst increasing concerns over climate change and environmental degradation, green buildings have emerged as a critical solution to reduce energy consumption and carbon emissions, especially in Indonesias construction sector. The research employs a qualitative descriptive approach, collecting data through field observations, document analysis, and interviews with building management and technical staff. The evaluation process involves a comprehensive checklist based on Greenship indicators, encompassing six categories and 46 criteria, with scoring to determine the buildings green rating from Bronze to Platinum. Findings reveal that the BSI Aceh Landmark Building meets all seven eligibility requirements, including land use, environmental management, disaster resilience, and accessibility for people with disabilities. The building demonstrates strong performance in site development, energy efficiency, and environmental management, though some challenges remain in documentation and the adoption of advanced technologies. This study provides practical recommendations for optimizing green building implementation in Aceh and contributes to the broader understanding of sustainable architecture in non-metropolitan areas, supporting the development of locally relevant green standards.
Penerapan Tema Healing Environment Pada Perancangan Rumah Sakit Onkologi di Banda Aceh Satari, Intania Nandipinta; Irzaidi, Irzaidi; Nizarli, Nizarli
Jurnal RAUT VOLUME13, No 1(2024): EDISI JANUARI-JUNI 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/raut.v13i1.39162

Abstract

Penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia dengan jumlah kematian 9,6 juta jiwa per tahun. Angka penyakit kanker di Indonesia mencapai 396,914 jiwa per 100.000 penduduk, dengan angka kematian mencapai 234,511 jiwa pada tahun 2021. Penderita penyakit kanker di Aceh saat ini terdapat 2.700 jiwa yang membutuhkan penanganan penyembuhan segera. Jumlah penderita kanker terus meningkat setiap tahunnya di Indonesia, sehingga kebutuhan fasilitas rumah sakit kanker yang saat ini masih kurang di Indonesia. Kebijakan dari Kementrian Indonesia yang mengupayakan agar seluruh penduduk Indonesia mendapatkan akses layanan kanker secara merata di seluruh Indonesia. Rumah sakit Indonesia memiliki standar medis yang memadai, tetapi penyembuhan lingkungan masih kurang diperhatikan. Khususnya untuk penyakit kanker, yang merupakan penyakit yang pengobatan dan penyembuhannya memerlukan waktu yang cukup lama dan biasanya berdampak pada kondisi psikologis pasien. Proses penyembuhan yang tidak efektif dapat disebabkan oleh lingkungan penyembuhan yang tidak baik, yang menimbulkan stres pada pasien kanker, untuk itu tema yang diterapkan pada perancangan Rumah Sakit Onkologi ini adalah Healing Environment , dimana pendekatan tema ini berkaitan dengan sebuah arsitektur yang memprioritaskan kesejahteraan dan kesehatan individu dalam lingkungan binaan yang fokus pada menciptakan ruang yang mendorong penyembuhan fisik, mental, dan emosional, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Perancangan Pasar Modern di Kota Banda Aceh dengan Tema Arsitektur Tropis Sahra, Jihan Balqis; Nizarli, Nizarli; Irzaidi, Irzaidi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 9, No 1 (2025): Volume 9, No.1, Februari 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v9i1.32864

Abstract

Perancangan pasar modern dengan konsep arsitektur tropis bertujuan untuk menciptakan ruang perdagangan yang harmonis dengan lingkungan, serta memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah tropis. Perancangan inimengeksplorasi prinsip-prinsip desain arsitektur tropis, seperti ventilasi alami, pencahayaan yang optimal, dan penggunaan material ramah lingkungan. Kami menganalisis beberapa studi kasus pasar modern yang mengadopsi elemen arsitektur tropis, serta dampaknya terhadap kenyamanan pengunjung dan efisiensi operasional. Metode yang digunakan mencakup analisis desain dan survei pengguna untuk memahami preferensi dan kebutuhan konsumen. Hasil perancangan ini menunjukkan bahwa penerapan arsitektur tropis dalam perancangan pasar modern tidak hanya meningkatkan estetika dan kenyamanan, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Temuan ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi arsitek dan pengembang dalam menciptakan pasar modern yang responsif terhadap iklim dan budaya lokal.