Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PEREMAJAAN KAWASAN MAKAM KERKHOFF SEBAGAI OBJEK BERSEJARAH DI BANDA ACEH Mirza Fuady
TATALOKA Vol 14, No 3 (2012): Volume 14 Number 3, August 2012
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.512 KB) | DOI: 10.14710/tataloka.14.3.238-248

Abstract

In general, this article represent the early study about urban renewal and preservation in the area of Kerkhoff graveyard in Banda Aceh. The background of this study is the symptom which appear in this area, which  is the existence of desire to conduct more new construction with better quality and modern but felt concerned about it could tarnish the existence of Kerkhoff as historic object which must be preserved. Research formulation of  this study is the importance of revitalisation in the area of Kerkhoff graveyard  which have been recognized as historic place and the need of urban renewal effort integrated with the concept of rehabilitation the quality and identity in the area of Kerkhoff graveyard. The objective of this study is to create the solution in the form of idea plan of urban renewal as recommendation. This qualitative research use the descriptive method systematically, factual and accurate about preserving historic object with the special approach in the form of historical aspect and building tipology.
Konsep kota hijau dan peningkatan ketahanan kota di Indonesia Mirza Fuady
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 16, No 2 (2021)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v16i2.47698

Abstract

Sebagai upaya mengatasi berbagai persoalan kota seperti semakin berkurangnya ruang terbuka hijau akibat meningkatnya ruang terbangun dalam kota, beberapa kota di Indonesia termasuk kota Banda Aceh sudah menerapkan konsep Kota Hijau. Implementasi konsep Kota Hijau yang berbasis lingkungan menuntut kesiapan pemerintah dan warga kota untuk saling berpartisipasi mendukung konsep Kota Hijau yang diharapkan berdampak positif meningkatkan ketahanan kota. Namun keberhasilan penerapan konsep ini membutuhkan keseriusan pemerintah kota dalam membuat kebijakan pro lingkungan dan keaktifan peran komunitas hijau yang hidup dalam masyarakat. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan konsep Kota Hijau di Indonesia dan dampaknya dalam meningkatkan ketahanan kota.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam mengumpulkan dan menganalisis data terkait implementasi konsep Kota Hijau di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep Kota Hijau secara umum memberikan keuntungan bagi masyarakat dengan makin meningkatnya kuantitas dan kualitas ruang terbuka hijau dalam kota. Meskipun konsep Kota Hijau belum seutuhnya berhasil diwujudkan oleh pemerintah kota di Indonesia namun penyempurnaannya terus dilakukan secara berkesinambungan. Sinergi dari kebijakan pemerintah dan peran masyarakat secara sistematis dan konsisten dalam menerapkan atribut hijau dalam konsep Kota Hijau berdampak positif bagi ketahanan dan keberlanjutan kota.
Kemiskinan Multi Dimensi dan Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia M Rafi Farrel Fuady; Mirza Fuady; Fahmi Aulia
TATALOKA Vol 23, No 4 (2021): Volume 23 No. 4, November 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.23.4.575-582

Abstract

Masalah kemiskinan merupakan persoalan yang umum dihadapi oleh hampir semua wilayah di dunia termasuk Indonesia. Hasil kajian beberapa penelitian menunjukkan masalah  kemiskinan  umumnya  berhubungan  dengan  beberapa  faktor seperti  kualitas  sumber  daya  manusia  dan  pertumbuhan ekonomi. Dimana menurunnya kualitas sumber daya manusia dan pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah akan berdampak negatif naiknya tingkat kemiskinan, begitupula sebaliknya. Berdasarkan  data  dari BPS diketahui bahwa  pertumbuhan ekonomi dan indeks  pembangunan  manusia   di Indonesia terus meningkat, namun angka kemiskinan tidak turun secara signifikan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk  mengetahui  dan mendeskripsikan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia dengan kemiskinan. Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan  mengumpulkan  dan menganalisis data terkait   kemiskinan, indeks pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi di beberapa wilayah di Indonesia dan menjadikannya sebagai rujukan untuk memahami hubungan pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia dengan kemiskinan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun angka pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia semakin baik, namun masih banyak indikator kemiskinan di Indonesia yang belum membaik. Hal tersebut berdampak lambatnya proses menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Untuk itu pendekatan multidimensi dalam mengukur kemiskinan diharapkan dapat mengatasi kekurangan tersebut dan mendukung terciptanya kebijakan yang lebih baik dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia. 
Sinergi Implementasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Konsep Kota Banda Aceh sebagai Islamic Smart City M Andrian Kevin Fuady; MIrza Fuady; Cut Dewi
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 17, No 3 (2021): JPWK Volume 17 No. 3 September 2021
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v17i3.36526

Abstract

Beberapa kota di Indonesia termasuk Kota Banda Aceh sudah mulai menerapkan konsep  smart  city sebagai alternatif solusi berbagai persoalan kota. Penerapan konsep smart city yang sarat dengan teknologi pengolahan data yang kompleks menuntut kesiapan pemerintah dan warga kota untuk saling bersinergi mendukung konsep kota pintar. Keberhasilan penerapan konsep ini tidaklah dengan ketergantungan hanya pada teknologi sehingga mengabaikan nilai-nilai kearifan lokal yang hidup dalam masyarakat. Sinergi dari teknologi dan nilai-nilai kearifan lokal akan berdampak positif bagi keberlangsungan kota. Untuk itu, penelitian  ini  bertujuan  mengetahui  dan mendeskripsikan bentuk sinergi penerapan nilai-nilai kearifan lokal dalam rangka  mewujudkan konsep Islamic Smart City  di Kota Banda Aceh.  Peneliti menggunakan  metode  kualitatif  dengan  pendekatan deskriptif dalam  mengumpulkan  dan menganalisis data terkait implementasi  konsep smart city di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep smart city secara umum memberikan dampak yang positif  bagi pemerintah dan masyarakat. Konsep smart city belum seutuhnya berhasil diwujudkan oleh pemerintah kota di Indonesia namun penyempurnaannya terus dilakukan secara bertahap. Demikian pula kota Banda Aceh, yang keberhasilannya perlu dukungan berbagai pihak dalam menerapkan sinergi teknologi dan nilai-nilai kearifan lokal islami untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai Islamic Smart City. 
Kemiskinan Multi Dimensi dan Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Mirza Fuady; Muhammad Rafi Farrel Fuady; Fahmi Aulia
TATALOKA Vol 24, No 4 (2022): Volume 24 No 4, November 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.24.4.330-337

Abstract

Persoalan kemiskinan menjadi masalah yang umum terjadi di hampir semua negara termasuk Indonesia. Hasil kajian beberapa penelitian menunjukkan persoalan  kemiskinan  akan berhubungan  dengan  kondisi pertumbuhan ekonomi dan  kualitas  sumber  daya  manusia. Dimana menurunnya pertumbuhan ekonomi dan kualitas sumber daya manusia pada suatu wilayah akan berdampak negatif naiknya tingkat kemiskinan, begitupula sebaliknya. Berdasarkan data dari BPS diketahui bahwa indeks pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat, namun angka kemiskinan tidak signifikan turun. Karenanya studi ini dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan hubungan antara indeks pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi dengan kemiskinan. Studi deskriptif ini memakai metode kualitatif dimana dilakukanpengumpulan dan analisis data terkait pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia dan kemiskinan pada beberapa wilayah di Indonesia dan kemudian menjadikannya sebagai rujukan untuk memahami hubungan indeks pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi dengan kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Dari studi ini diperoleh hasil bahwa meskipun indeks pembangunan manusia dan angka pertumbuhan ekonomi semakin baik, namun masih banyak indikator kemiskinan di Indonesia yang belum membaik. Hal tersebut berdampak lambatnya proses menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Untuk itu pendekatan multidimensi dalam mengukur kemiskinan diharapkan dapat mengatasi kekurangan tersebut dan mendukung terciptanya kebijakan yang lebih baik dalam mengatasi persoalan kemiskinan di wilayah Indonesia. 
Identifikasi Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Kawasan Wisata Bersejarah di Pusat Kota Banda Aceh Riska Tiara Nasution; Mirza Fuady; Muhammad Haiqal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 4 (2022): Volume 6, No.4, November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.451 KB) | DOI: 10.24815/jimap.v6i4.21223

Abstract

Ruang bagi pejalan kaki atau disebut dengan pedestrian ways perlu diperhatikan karena keberadaannya yang berperan penting sebagai penghubung antar bangunan ataupun kawasan dan juga sebagai tempat perantara untuk masyarakat beraktivitas. Kota Banda Aceh sendiri, pengguna pedestrian secara perlahan mengalami penurunan dikarenakan semakin menurunnya minat masyarakat untuk berjalan kaki. Penurunan minat tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti kenyamanan yang meliputi keamanan juga keterhubungan pada jalur pedestrian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor tersebut pada kawasan bersejarah yang ada di pusat kota Banda Aceh yaitu jalur pedestrian di kawasan Mesjid Raya Baiturrahman, Museum Aceh, Taman Putroe Phang, Gunongan, Makam Kherkhof, Museum Tsunami, Blang Padang, dan Taman Sari Bustanussalatin sehingga dapat ditemukan solusi dari menurunnya minat berjalan kaki pada masyarakat serta memaksimalkan penggunaan jalur pedestrian. Di dalam penelitian ini menggunakan pendekatan pengalaman meruang dengan metode penelitian kualitatif khusus tentang aspek kenyamanan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu dengan metode pengumpulan data primer dan metode pengumpulan data sekunder. Data primer diperoleh dengan mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara langsung dengan pejalan kaki di seputaran kawasan, dan data sekunder diperoleh dengan melakukan studi pustaka, artikel, jurnal dan skripsi yang dapat menunjang kegiatan penelitian. Hasil yang didapat dari analisis dalam penelitian ini diharapkan dapat dapat mengevaluasi jalur pedestrian yang ada di kawasan bersejarah di kota Banda Aceh dengan begitu dapat memudahkan para wisatawan maupun masyarakat dalam mengakses tiap lokasi juga diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan dan lebih memperhatikan pemeliharaan jalur pedestrian di kawasan tersebut.
Evaluasi Fungsi Ekologis Ruang Terbuka Hijau dengan Mengidentifikasi Kerapatan Vegetasi pada Taman Putroe Phang Di Kota Banda Aceh Almas Syarafina; Mirza Fuady; Cut Nursaniah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 1 (2022): Volume 6, No.1, Februari 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.285 KB)

Abstract

Kota Banda Aceh merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki kecenderungan pembangunan yang pesat, berorientasi merubah ruang terbuka hijau menjadi daerah terbangun seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan pencemaran. Taman kota sebagai salah satu jenis ruang terbuka hijau yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan. Salah satu aspek penting yang diperlukan di dalam suatu taman kota adalah fungsi ekologis. Untuk mengukur peran ekologis pada sebuah taman kota, perlu dilakukan evaluasi terhadap aspek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi tingkat keberhasilan fungsi ekologis yang optimal pada ruang terbuka hijau perkotaan dengan melakukan analisis pada karakteristik tanaman dan mengidentifikasi kerapatan vegetasi. Penelitian ini berlokasi pada Taman Putroe Phang di Banda Aceh. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Evaluasi fungsi ekologis yang dilakukan adalah dengan membandingkan kondisi yang ada dengan kriteria standar untuk fungsi ekologis secara optimal. Kondisi ekologis yang baik dan optimal berpengaruh terhadap kondisi lingkungan untuk menjadi lebih baik kedepannya.
Studi Tingkat Kenyamanan Termal terhadap Persepsi Pengguna Ruang Kuliah Umum Universitas Syiah Kuala Ulvia Mahfudha; Mirza Fuady; Sofyan Sofyan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 3 (2022): Volume 6, No.3, Agustus 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.088 KB)

Abstract

AbstrakKenyamanan termal pada bangunan kampus adalah salah satu faktor penting dalam perancangan untuk meningkatkan efektivitas belajar mengajar bagi mahasiswa di dalam kelas. Bangunan RKU 1 dan RKU 2 yang dipilih sebagai objek penelitian memiliki ruang kelas yang luas dengan tipe bukaan yang berbeda di Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana persepsi terkait sensai termal terhadap kenyamanan termal  ruang kuliah umum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix methods. Data kuantitatif berupa hasil pengukuran variabel fisik kenyamanan termal dan data kualitatif berupa data persepsi dan preferensi termal. Hasil pengukuran variabel termal menunjukkan RKU 1 dan RKU 2 tidak nyaman secara termal dimana nilai temperatur efektif tertinggi atau paling panas dengan nilai 29.95°C pada ruang C,  yaitu ruang 12.02.001. Data persepsi termal pengguna ruang merasakan sensasi termal paling tidak nyaman pada siang hari dan dan menginginkan perubahan sensasi termal lebih sejuk sepanjang hari. Study of Thermal Comfort Levels on User Perceptions of the Public Lecture Room in Syiah Kuala University AbstractThermal comfort in campus buildings is one of the important factors in the design to increase the effectiveness of teaching and learning for students in the classroom. RKU 1 and RKU 2 buildings used as research objects have spacious classrooms with different types of windows at Syiah Kuala University. This study aims to analyze how the perception of thermal sensation is related to the thermal comfort of a public lecture hall. The method used in this research is mix methods. Quantitative data in the form of measurement results of physical variables of thermal comfort and qualitative data in the form of thermal perception and preference data. The results of the measurement of thermal variables show that RKU 1 and RKU 2 are thermally uncomfortable where the highest effective temperature value or the hottest is 29.95°C in room C, which is room 12.02.001. Thermal perception data of room users feel the most uncomfortable thermal sensation during the day and want a change in the cooler thermal sensation throughout the day.
Evaluasi Implementasi Konsep Kota Hijau di Kota Banda Aceh Raedy Noer; Mirza Fuady; Nasrullah Ridwan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 5, No 4 (2021): Volume 5, No.4, November 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.083 KB)

Abstract

Kota Banda Aceh telah memiliki rencana pengembangan dan pembangunan dengan konsep kota hijau sejak tahun 2012. Berdasarkan konsep kota hijau, idealnya Kota Banda Aceh direncanakan menjadi kota yang memperhatikan lingkungan yang sumberdaya seperti air dan energi dimanfaatkan sebaik-sebaiknya, meminimalisir limbah, mengimplementasi sistem transportasi berkelanjutan, menjaga kesehatan lingkungan, menyerasikan lingkungan alami dan sintesis, berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang berkelanjutan. Namun masih terdapat beberapa persoalan seperti ketiadaan transportasi umum yang memadai, belum ratanya panjang jalan dan bertambahnya jumlah kendaraan menyebabkan arus lalu lintas tidak mulus mengakibatkan kemacetan lalu lintas, polusi dan pencemaran udara. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengevaluasi implementasi konsep kota hijau di Kota Banda Aceh sehingga dapat diketahui pencapaian dengan membandingkan antara rencana awal dan realisasi pelaksanaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik gap analysis untuk membandingkan antara kondisi ideal konsep kota hijau dengan kondisi aktual Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan tingkat penerapan secara keseluruhan baru mencapai 43,43% dimana hamper semua atribut pendukung kota hijau sudah dijalankan dengan maksimal.
Pemetaan Kualitas Permukiman Menggunakan Teknik Interpretasi Citra di Kawasan Perkotaan Sabang Fahmi Aulia; Namira Azzara Mufida; Mirza Fuady Namira
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i3.6595

Abstract

Mukim Sabang sebagai kawasan perkotaan memiliki permukiman yang relatif padat sehingga rentan mengalami penurunan kualitas. Hal ini menjadikan Mukim Sabang sebagai kawasan yang perlu diperhatikan kualitas permukimannya sehingga dapat diketahui tingkat kenyamanan kawasan tersebut untuk ditempati. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan persebaran kualitas permukiman di Mukim Sabang berdasarkan parameter kualitas permukiman yang diinterpretasi dari citra. Penelitian ini menggunakan teknik interpretasi citra serta metode pengharkatan dan overlay. Hasil dari penelitian ini berupa peta persebaran kualitas permukiman Mukim Sabang. Kualitas permukiman yang baik terdapat di Kuta Ateuh dengan luas 10,54 hektar, permukiman dengan kualitas sedang tersebar di seluruh desa di Mukim Sabang, sedangkan kualitas permukiman buruk terdapat di Kuta Barat dengan luasan sebesar 4,68 hektar dan Kuta Timu dengan luas 5,74 hektar. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa permukiman di Mukim Sabang didominasi oleh kualitas sedang.