Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Jahe Merah dan Personal Hygine Terhadap Penyembuhan Luka Prenium Pada Ibu Nifas 0-7 Hari di PMB H, Desa Nambo Ilir, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang Banten Tahun 2022: Pemberian Jahe Merah untuk Meningkatkan Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas Nurhaeni, Heni; Hidayani, Hidayani; Ginting, Agus Santi br
SIMFISIS Jurnal Kebidanan Indonesia Vol 3 No 2 (2023): SIMFISIS Jurnal Kebidanan Indonesia
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/sjki.v3i2.189

Abstract

Latar Belakang: Penyembuhan luka perineum yang baik adalah 6-7 Hari setelah persalinan. Luka dinyatakan sembuh apabila luka kering, tidak ada kemerahan tidak ada pembengkakan, jaringan menyatu dan tidak nyeri Ketika untuk duduk dan berjalan. Salah satunya adalah pemberian jahe merah dan personal hygine terhadap peyembuhann luka perineum. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh jahe merah dan personal hygine terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas 0-7 hari di PMB H, Desa Nambo Ilir, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang Banten Tahun 2022. Metode: Metode penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan desain penelitian pre-test and post-test control group design, teknik sampling dengan rendom sampling sebanyak 20 responden dengan kriteria ibu post partum dengan robekan pereneum grade II di PMB H Tahun 2022. Variabel penelitian ini adalah pemberian jahe merah, personal hygine dan penyembuhan luka perineum. Instrumen penelitian dengan Kuesioner, analisis yang digunakan menggunakan SPSS. Hasil: Hasil penelitian ini pada variable pemberian jahe merah terhadap penyembuhan luka nilai p-value 0,000 (p – value <0,005), dan personal hygine terhadap penyembuhan luka dengan nilai p-value 0,000 (p – value <0,005) Kesimpulan: Variabel Jahe merah dan personal hygine berpengaruh terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas 0-7 hari di PMB H, Desa Nambo Ilir, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang Banten Tahun 2022.
Pengaruh Pemberian Puding Jagung Kurma terhadap Kadar Hb pada Ibu Hamil Anemia Apriliyanti, Evie; Pangestu, Gaidha Khusnul; Ginting, Agus Santi Br
Journal of Language and Health Vol 5 No 1 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i1.3218

Abstract

Anemia pada ibu hamil menjadi isu serius karena berbagai dampaknya terhadap kesehatan ibu dan janin. Anemia pada ibu hamil disebut juga sebagai potential danger to mother and children karena dapat membahayakan ibu dan anaknya. Anemia pada ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia yang akan dilahirkan dan generasi yang akan datang. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh puding jagung kurma terhadap kadar HB pada ibu hamil anemia di PMB Evie Apriliyanti. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan study case literatur review. Penelitian ini dilakukan di PMB Evie Apriliyanti pada bulan januari 2024. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung di PMB Evie Apriliyanti. Besar sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini yaitu 2 ibu hamil yang mengalami masalah anemia ringan. Teknik sampling pada penelitian adalah purposive sampling. Adapun kriteria inklusi sampel adalah sebagai berikut Bersedia menjadi responden dan Ibu menderita anemia ringan (10,0-10,9 g/dl). Hasil penelitian ditemukan ada pengaruh pemberian tablet Fe dan puding jagung kurma terhadap kadar HB pada ibu hamil anemia di PMB Evie Apriliyanti dengan peningkatan Hb 0,6 gr/dl selama 7 hari pada ibu hamil. Ada pengaruh pemberian tablet Fe dan konseling terhadap kadar HB pada ibu hamil anemia di PMB Evie Apriliyanti dengan peningkatan Hb sebesar 0,2 gr/dl pada ibu hamil.
Hubungan status gizi, pola makan dan riwayat pemberian asi ekslusif dengan kejadian stunting pada anak pra sekolah 3-5 tahun Mahfujiah, Fuji; Hanifa, Fanni; Ginting, Agus Santi Br
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 1 No. 2 (2021): December Edition 2021
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v1i2.270

Abstract

Backgrounds: Stunting is a condition of failure to thrive due to malnutrition in the first thousand days of a child's life or begins in the child's womb. Nutritional status, diet and history of exclusive breastfeeding are one of the risk factors for stunting in children under five. Purpose: This study aims to determine the relationship between nutritional status, diet and history of exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in preschool children aged 3-5 years in the Labuan Health Center area. Methods: This research uses descriptive analytic with cross sectional approach. The population of this study amounted to 158 toddlers aged 3-5 years and the sampling technique used was part of the population taken using certain techniques so that the population was represented. The total sample in this study was 66 respondents under five aged 3-5 years. Results: The results of this study indicate that there is no significant relationship between nutritional status and the incidence of stunting, a P value of 0.191 is obtained. Exclusive breastfeeding with stunting was obtained with a P value of 0.022 and the result of OR = 0.250 (10,073-0.856). Conclusion: There is not relationship between nutritional status and the incidence of stunting. There is a relationship between diet and history of exclusive breastfeeding with the incidence of stunting. Suggestions: For the Labuan Health Center to assign village midwives or health programs to provide counseling or counseling about stunting. Pendahuluan: Stunting merupakan keadaan gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak atau dimulai pada masa anak didalam kandungan. Status gizi, pola makan dan riwayat pemberian ASI ekslusif  merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stunting pada anak balita. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi, pola makan dan riwayat pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting pada anak prasekolah usia 3-5 tahun di wilayah puskesmas labuan. Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 158 balita usia 3-5 tahun dan Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu sehingga populasi terwakilkan. Total sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 66 responden balita usia 3-5 tahun. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara status gizi dengan kejadian stunting diperoleh nilai P Value 0,191, terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian stunting diperoleh nilai P Value 0,008 dan hasil OR = 4.970 (1.423-17.352), dan riwayat pemberian ASi ekslusif dengan kejadian stunting diperoleh nilai P Value 0,022 dan hasil OR = 0,250 (10.073-0.856). Simpulan: Tidak ada hubungan antara status gizi dengan kejadian stunting. Ada hubungan antara pola makan dan riwayat pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting. Saran: Untuk Puskesmas Labuan untuk menugaskan bidan desa atau progam kesehatan agar bisa memberikan penyuluhan atau konseling tentang stunting.
Hubungan Sikap Ibu, Dukungan Keluarga Dan Peran Tenaga Kesehatan Dengan Pemberian Mp-Asi Pada Bayi Umur Kurang Dari 6 Bulan Di Desa Kadujangkung Kabupaten Pandeglang Febriyanti, Sylvia Sri; Sari, Agustina; Ginting, Agus Santi Br
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 2 No. 1 (2022): June Edition 2022
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v2i1.274

Abstract

Background: Giving complementary foods to breast milk too early is dangerous for babies, because it can cause digestive infections that are at risk of experiencing intestinal intussusception/intussusception, even if not treated immediately can lead to death in infants. Based on a preliminary study conducted by researchers in Kadujangkung Village, Pandeglang Regency in February 2022. Of the fifteen mothers who had babies aged less than six months, there were eleven (73 percent) mothers who said they had given complementary foods to breast milk, in the form of formula milk, bananas, watery porridge or packaged foods, for various reasons ranging from not smooth breast milk, fussy babies, and some because they were given by their parents or grandmothers. Meanwhile, four (27 percent) mothers already understood the provision of complementary feeding and exclusive breastfeeding. Objective: To determine the relationship between mother's attitude towards family support and the role of health workers with the provision of complementary feeding to infants aged less than 6 months in Kadujangkung village, Pandeglang district. Methods: The research method used is descriptive analytic research with a cross sectional approach, which is a study to study the dynamics of the correlation between risk factors (independent variables) and observed effects (dependent variables) or data collection at the same time. The number of samples used were 42 mothers who had babies aged less than 6 months. The research analysis used is univariate and bivariate analysis using chi square statistical test. Results: The results of the research conducted showed that 57.1 percent of mothers had given complementary foods to breast milk, there was a significant relationship between mother's attitude (p value = 0.001), family support (p value = 0.001) and the role of health workers (p value = 0.001). 0.003) with complementary feeding for infants less than 6 months of age. Conclusion: From the research conducted, there is a significant relationship between the independent variables, namely the attitude of the mother, family support and the role of health workers with the dependent variable, namely the provision of complementary feeding to infants aged less than 6 months. Suggestion: Suggestions from this study are that health workers are able to provide information and counseling more actively to mothers and families, so that the attitudes of mothers and families can provide support to mothers who have babies aged 0-6 months to give exclusive breastfeeding.   Pendahuluan: Pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu dini berbahaya bagi bayi, karena dapat menyebabkan infeksi pencernaan yang beresiko mengalami invaginasi usus/ intususepsi, bahkan jika tidak di tangani dengan segera dapat mengakibatkan kematian pada bayi. Berdasarkan studi pendahuluan yang di lakukan peneliti di Desa Kadujangkung Kabupaten Pandeglang pada bulan februari tahun 2022. Dari lima belas ibu yang memiliki bayi umur kurang dari enam bulan, terdapat sebelas (73 persen) ibu yang mengatakan sudah memberikan makanan pendamping ASI, berupa susu formula, pisang, bubur encer atau makanan kemasan, dengan berbagai alasan mulai dari ASI yang tidak lancar, bayi rewel, dan ada karna di berikan oleh orang tua atau neneknya. Sedangkan empat (27 persen) ibu sudah mengerti tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan ASI Ekslusif. Tujuan: Mengetahui hubungan sikap ibu dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi umur kurang dari 6 bulan di desa kadujangkung kabupaten pandeglang. Metode: Metode penelitian yang di gunakan yaitu penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko (variabel independent) dengan efek (variabel dependen) yang diobservasi atau pengumpulan datanya sekaligus pada suatu saat yang sama. Jumlah sampel yang digunakan adalah 42 orang ibu yang memiliki bayi umur kurang dari 6 bulan. Analisa penelitian yang digunakan adalah Analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistic chi square. Hasil: Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil sebanyak 57,1 persen ibu sudah memberikan makanan pendamping ASI, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu (p value = 0,001), dukungan keluarga (p value = 0,001) dan peran tenaga Kesehatan (p value = 0,003) dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi umur kurang dari 6 bulan. Simpulan: Dari penelitian yang dilakukan terdapat hubungan yang bermakna antara variable independent yaitu sikap ibu, dukungan keluarga dan peran tenaga Kesehatan dengan variabel dependen yaitu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi umur kurang dari 6 bulan. Saran: Saran dari penelitian ini adalah petugas kesehatan mampu memberikan informasi dan konseling lebih giat lagi kepada ibu dan keluarga, agar sikap ibu dan keluarga dapat memberikan dukungan kepada ibu yang memiliki bayi umur 0-6 bulan agar memberikana ASI ekslusif.
Hubungan Lingkungan, Sosial Budaya, Pengetahuan Serta Sikap Akseptor KB Tentang Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kepatuhan Kunjungan Ulang Di Pmb Yayah Asy’ariyah Desa Gunung Cupu Asy’ariyah, Yayah; Ginting, Agus Santi Br; Hanifa, Fanni
THE JOURNAL OF Mother and Child Health  Concerns Vol. 2 No. 2 (2022): December Edition 2022
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mchc.v2i2.329

Abstract

Backgrounds: Family planning is an action that helps individuals or married couples to get certain objectives, avoid unwanted births, get births that are wanted, regulate the interval between pregnancies and control the time of birth in a husband and wife relationship. The coverage of participants using contraceptives in Indonesia in 2017 with the number of couples of childbearing age as many as 48,536,690 participants; the most widely used contraception by family planning participants in Indonesia is the injectable contraceptive method. The failure of the injectable contraceptive method was caused by the acceptor's delay in re-injecting. Purpose: This study aims to determine the relationship between the socio-cultural environment, knowledge and attitudes of family planning acceptors about 3-month injectable contraception with re-visit compliance at PMB Yayah Asy'ariyah Gunung Cupu Village in 2022. Methods: This study used descriptive analytic with a cross sectional approach. The population of this study amounted to 30 acceptors of 3-month injectable contraception. Sampling technique using the total population. Results: The results showed that there was a significant relationship between socio-cultural and return-visit compliance, a p-value of 0.009 was obtained, knowledge and compliance with repeated visits obtained a p-value of 0.001, and there was no significant relationship between the environment and re-visit compliance, a P-value of 0.094 was obtained. Attitude with compliance with repeat visits obtained a p-value of 0.176. Conclusion: The socio-cultural factors and knowledge affect the compliance of repeat visits by 3-month injection contraception acceptors, while environmental factors and attitudes have no effect on adherence to 3-month injections contraception acceptor repeat visits. Suggestion: Respondents and their families are expected to be able to provide support to mothers in choosing, and determining the contraceptives to be used and the importance of compliance during repeat visits, so that the effectiveness of contraception can be maximized.   Keywords: Family Planning Acceptors; 3-month Injectable Contraception; Compliance.   Pendahuluan: KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan dan mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan suami istri. Cakupan peserta pengguna alat kontrasepsi di Indonesia pada tahun 2017 dengan jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 48.536.690 peserta, kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh peserta KB di Indonesia yaitu metode kontrasepsi suntik. Kegagalan dari metode kontrasepsi suntik disebabkan karena keterlambatan akseptor untuk melakukan penyuntikan ulang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Lingkungan Sosial Budaya, Pengetahuan Serta Sikap Akseptor KB Tentang Kontrasepsi Suntik 3 Bulan dengan Kepatuhan Kunjungan Ulang di PMB Yayah Asy’ariyah Desa Gunungcupu tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 30 orang akseptor KB suntik 3 bulan. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total populasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan signifikan antara sosial budaya dengan kepatuhan kunjungan ulang diperoleh nilai P Value 0,009, pengetahuan dengan  kapatuhan kunjungan ulang diperoleh nilai P Value 0,001, serta tidak ada hubungan yang signifikan antara lingkungan dengan kepatuhan kunjungan ulang diperoleh nilai P Value 0,094, dan sikap dengan kapatuhan kunjungan ulang diperoleh nilai P Value 0,176. Simpulan: Faktor sosial budaya dan pengetahuan berpengaruh terhadap kepatuhan kunjungan ulang akseptor KB suntik 3bulan, sedangkan faktor lingkungan dan sikap tidak berpengaruh terhadap kepatuhan kunjungan ulang akseptor KB suntik 3 bulan. Saran: Responden dan keluarga diharapkan dapat memberikan dukungan kepada ibu dalam memilih, dan menentukan kontaspsi yang akan digunakan dan pentingnya kepatuhan saat kunjungan ulang, agar efektivitas kontasepsi dapat maksimal.
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Teknik Menyusui, Perilaku Perawatan Payudara Dan Stres Dengan Resiko Terjadinya Mastitis Pada Ibu Menyusui di Wilayah Puskesmas Munjul Tahun 2024 Aminah, Aminah; Ginting, Agus Santi br; Lisca, Shinta Mona; Yusriah, Mami; Handayani, Mamay Firda; Andriyani, Dini Hera; Vianita, Vivi
Public Health and Safety International Journal Vol. 4 No. 02 (2024): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55642/phasij.v4i02.852

Abstract

Masalah menyusui seperti puting lecet, payudara bengkak, dan sumbatan saluran payudara dapat menjadi masalah lanjutan yaitu mastitis. Teknik menyusui yang tidak benar merupakan salah satu penyebab mastitis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Tekhnik menyusui, prilaku Perawatan Payudra dan Stres Dengan Resiko Terjadinya Mastitis Pada Ibu Menyusui Di Wilayah Puskesmas Munjul Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui di puskesmas munjul pada bulan Januari-Mei 2024 yaitu sebanyak 191 ibu. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 66 orang dengan teknik pengambilan Random sampling dan pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Kata kunci : Teknik Menyusui, Prilaku Perawatan Payudara, Stress, Mastitis
Pengaruh Susu Kedelai Terhadap Penurunan Keluhan Hot Flashes Pada Perimenopouse Septaria, Kristhi; Ginting, Agus Santi Br; Lisca, Shinta Mona; Astiazi, Yuliandari; Kurniawati, Fathia Afriza; Jenab, Siti; Jaelani, Rania
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 9 (2025): Volume 12 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i9.20395

Abstract

Perimenopause merupakan bagian proses penuaan alami wanita, yang ditandai dengan penurunan produksi estrogen ovarium yang biasanya timbul pada umur 50 tahun. Hilangnya produksi estrogen oleh ovarium menimbulkan banyak perubahan fisik dan emosional yang menimbulkan gejala. Gejala yang muncul tersebut yaitu menstruasi tidak teratur, rasa panas (hot flush) pada wajah hingga leher, vagina terasa kering. Lebih kurang 75% sampai 85% wanita pada fase perimenopause dan pascamenopause mengalami keluhan vasomotor yaitu hot flush. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh susu kedelai terhadap penurunan keluhan hot flashes pada perimenopouse di TPMB S Cianjur tahun 2024. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan pendekatan one group pre-test post-test. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu pre menopouse yang memeriksakan diri ke TPMB S Cianjur periode Agustus - November 2024, sampel yang digunakan yaitu 20 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dilakukan di TPMB S Cianjur. Pada penelitian ini Peneliti menetapkan responden yang akan mendapatkan intervensi berupa pemberian susu kedelai. Setelah itu, peneliti memberikan quesioner Hot Flash Range Scale (HFRS) sebelum dan sesudah diberikan susu kedelai menggunakan botol 250 ml. Hasil penelitian Rerata Tingkat Hot Flashes Pada Ibu perimenopouse Sebelum Diberikan Susu Kedelai di TPMB S adalah 8.98 dan sesudah adalah 4.00 yang berarti mengalami penurunan dengan selisih 4.95.Hasil Uji Paired Sample T Test diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 atau < 0,005, Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh antara Tingkat hot flashes sebelum dan sesudah diberikan intervensi susu kedelai.
EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI BENSON DALAM MENGURANGI INTENSITAS NYERI PADA WANITA PASCA OPERASI CAESAR DI RSU NURHAYATI GARUT TAHUN 2025 Munawaroh, Fitroh; Wulandari, Ratna; Ginting, Agus Santi Br
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.18892

Abstract

Post-cesarean section (CS) pain is one of the main complaints that affect patient comfort and recovery process. Benson relaxation technique is a non-pharmacological method that helps reduce pain intensity. This study aims to determine the effectiveness of Benson relaxation technique in reducing pain intensity in women after CS surgery at Nurhayati Garut Hospital. The study design was a quasi-experimental with control group design with a sample of 30 respondents, divided into an intervention group given Benson relaxation technique using the Visual Analog Scale (VAS) instrument and a control group with standard care. The normality test used the Mann-Whitney U test. The results of the Mann-Whitney test showed a significant difference between the intervention group and the control group (p <0.001). With an average difference of -2.00 and a large effect size (1.00), the results of the study indicate that Benson relaxation technique has a strong impact on reducing pain intensity in women after CS surgery. Suggestion, Benson relaxation technique can be recommended as an effective non-pharmacological method in post-operative pain management
Hubungan Komunikasi Bidan Dan Kualitas Pelayanan Anc Dengan Kepuasan Ibu Hamil Di PMB Mega Kota Depok Ariyanti, Novi; Hidayani, Hidayani; Ginting, Agus Santi Br
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 4 (2025): Volume 12 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i4.18970

Abstract

Rendahnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya pada sarana Kesehatan sehingga faktor-faktor yang sesungguhnya dapat dicegah atau komplikasi kehamilan yang dapat diperbaiki atau diobati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi bidan dengan tingkat kepuasan ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan Antenatal Care di PMB Bidan Mega Kota Depok. Jenis penelitian yang digunakan ini adalah penelitian observasional analitik dengan pedekatan cross sectional. Populasi seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di PMB Bidan Mega Kota Depok. Teknik yang digunakan adalah teknik total sampling dengan sampel berjumlah 50 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan pengelolaan data dan Analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian Univariat bahwa dari 50 responden menunjukkan komunikasi bidan kurang baik sebanyak 30 responden (60,0%), kualitas pelayanan ANC kurang baik sebanyak 27 responden (54,0%), Ibu hamil merasakan kurang puas sebanyak 27 responden (54%). Ada hubungan yang signifikan dari komunikasi bidan serta kualitas pelayanan yang diberikan terhadap kepuasan ibu hamil di PMB Bidan Mega yang menunjukkan Hasil p- value yaitu angka signifikan (0.000) jauh lebih rendah dari standar signifikan <0.05 atau (p<α) maka Ha diterima. Sehingga kesimpulannya terdapat hubungan yang bermakna antara komunikasi bidan dan kualitas pelayanan dengan kepuasan Ibu Hamil di PMB Bidan Mega Depok tahun 2024.
HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN DAN KEPERCAYAAN/MITOS DENGAN PERILAKU PATUH MENGKONSUMSI TABLET FE DALAM MASA NIFAS DI BPM SILVIANTI TAHUN 2023 Silvianti, Silvianti; Ginting, Agus Santi Br; Jayatmi, Irma
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 1 No. 2 (2024): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, February 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/dxxf9r85

Abstract

Pemberian tablet besi sebagai suplemen merupakan upaya untuk meningkatkan kadar besi (Fe) dalam jangka waktu singkat, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya defisiensi Fe pada ibu nifas yang diakibatkan karena kurangnya zat besi yang diabsorbsi tubuh melalui makanan yang mengandung zat besi. Karena pada masa nifas kebutuhan Fe meningkat pada saat melahirkan perlu tambahan Fe 300 – 350 Mg, akibatnya kehilangan darah. Pada ibu nifas jika tidak mengkonsumsi atau kekurangan zat besi dapat menimbulkan anemia. Ibu nifas hendaknya mengkonsumsi tablet Fe selama 40 hari setelah melahirkan, untuk mencegah terjadinya anemia pada masa nifas (Kapoh, Rotty, & Polii, 2021). Menurut asumsi penulis adanya hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku dan  Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe karena adanya pengertian, pengetahuan dan juga perilaku patuh ibu masa nifas. Saran bagi Ibu masa nifas, dengan dukungan keluarga dan juga lingkungan yang baik, patuhlah untuk konsumsi Tablet Fe, untuk upaya kesehatan.