Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Analisis Implementasi Program Penanganan Stunting di Dinas Kesehatan Provinsi Papua Murib, Elman; Medyati, Novita; Makaba, Sarce; Togodly, Arius; Rantetoding, Septevanus; Zainuri, Agus; Ruru, Yacob
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11035

Abstract

Stunting atau balita kerdil merupakan masalah kesehatan masyarakat jika prevalensinya 20% atau lebih. Prevelasi stunting di Indonesia tahun 2021 dan tahun 2022 masih di atas 20%. Penanganan stunting di Provinsi Papua belum mencapai hasil yang memuaskan dan terjadi peningkatan kasus stunting tahun 2021 sebesar 29,5% dan tahun 2022 meningkat 34,6%. Upaya ini telah dilakukan oleh Dinkes Provinsi Papua, namun pencapaiannya belum maksimal sesuai dengan target yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program penanganan stunting di Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan melibatkan empat informan dari Dinkes Provinsi Papua dan Bappeda Provinsi Papua. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara dan dokumentasi, serta hasil dianalisis secara kualitatif. Temuan penelitian dapat dimasukkan ke dalam tiga komponen utama, yakni input, proses, dan output. Pertama, pada komponen input, sumber daya manusia di Dinkes Provinsi Papua, khususnya dari Bidang Kesehatan Masyarakat dengan fokus pada kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, dinilai sudah memadai. Namun kekurangannya terutama terdapat pada jumlah petugas gizi di tingkat kabupaten/kota, terutama di puskesmas. Selain itu, sumber dana BOK masih belum teralokasi secara spesifik untuk intervensi spesifik dan sensitif, serta metode/prosedur yang terbatas karena kurangnya sosialisasi buku pedoman di puskesmas. Perluasan sarana dan prasarana juga memerlukan perencanaan yang lebih optimal untuk memenuhi kebutuhan dalam penanganan stunting. Kedua, pada komponen proses, perencanaan dilakukan dengan mencapai penurunan stunting dan alokasi dana BOK dari puskesmas. Namun perencanaan intervensi yang spesifik dan sensitif masih memiliki kekurangan. Pengorganisasian melalui Tim TPPS dinilai belum optimal karena minimnya agenda kerja. Meskipun pelaksanaan program stunting diarahkan sesuai SOP melalui pedoman buku, masih terdapat ruang untuk perbaikan. Ketiga, pada komponen output, pencapaian target penurunan stunting belum optimal, terutama dalam hal intervensi spesifik. Penelitian ini merefleksikan tantangan yang dihadapi dalam implementasi program penanganan stunting di Provinsi Papua, terutama dalam hal sumber daya, perencanaan, dan pencapaian target yang memerlukan perhatian lebih lanjut.