Krim memiliki nilai estetika dan kenyamanan yang cukup tinggi. Krim yang mengandung bahan alami kini lebih diminati karena adanya tren back to nature, salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif antibakteri adalah kulit buah naga putih (Hylocereus undatus) dan kulit buah naga merah (Hylocereus costaricensis). Kulit buah naga mengandung tannin, saponin, fenolik, alkaloid, steroid, terpenoid, dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari krim ekstrak kulit buah naga putih dan merah terhadap bakteri Propionibacterium acne. Ekstrak kulit buah naga putih dan merah yang diperoleh dibuat dalam sediaan krim dengan ekstrak 5 gr, 7,5 gr, dan 10 gr. Kontrol positif adalah Klindamisin dan kontrol negatif yaitu basis krim. Uji antibakteri dilakukan dengan dengan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan uji aktivitas antibakteri krim ekstrak kulit buah naga putih dengan ekstrak 5 gr memiliki rata-rata diameter zona hambat 7,85 mm, 7,5 gr yaitu 9,5 mm dan 10 gr yaitu 11,3 mm. Sedangkan kulit bauh naga merah ekstrak 5 gr memiliki rata-rata diameter zona hambat 6,85 mm, 7,5 gr yaitu 7,33 mm dan 10 gr yaitu 8,22 mm. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sediaan krim dari ekstrak kulit buah naga putih mempunyai aktivitas antibakteri yang baik terhadap bakteri Propionibacterium acne dengan klasifikasi respon hambat pertumbuhan sedang–kuat. Sedangkan kulit buah naga merah mempunyai aktivitas antibakteri yang baik terhadap bakteri Propionibacterium acne dengan klasifikasi respon hambat pertumbuhan sedang. Kemudian semakin besar konsentrasi ekstrak kulit buah naga putih pada sediaan maka aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acne semakin besar.