Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendidikan PAI Inklusif Sriwahyuni Pasaribu; Khoridatunnida; Lidya Febrianty; Frezzi Ramadhan Syah
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol 31 No 01 (2024): April 2024
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v31i01.555

Abstract

Penelitian ini mengulas permasalahan inklusivitas agama, terutama dalam mengembangkan teologi di Indonesia. Timbulnya permasalahan ini disebabkan oleh semakin samarnya kesadaran masyarakat terhadap pluralitas dan multietnis, serta multagama yang berkembang dalam keberagaman masyarakat. Toleransi etnik dan agama menjadi agenda krusial, terutama mengingat meningkatnya kekerasan etnik agama dan insiden teror yang terjadi atas nama agama. Dalam konteks ini, gagasan tentang "Islam Inklusif" muncul sebagai konsep yang mengakui nilai-nilai kebenaran pada agama lain demi terciptanya harmoni dan kedamaian di antara umat beragama. Islam Inklusif tidak bermaksud menggabungkan keyakinan agama lain dengan Islam, melainkan menawarkan Islam sebagai agama rahmat yang melibatkan semua elemen masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dan menampilkan hasil pembahasan tentang definisi, konsep, dan dasar teologis, filosofis, serta yuridis dari pendidikan inklusif. Dasar teologisnya dapat ditemukan dalam ajaran Islam, seperti pada surah Al-Hujurat ayat 10-13 yang menekankan persaudaraan dan sikap toleransi antar manusia. Pendidikan inklusif di Indonesia diperkuat oleh dasar yuridis, seperti UUD 1945, UU Perlindungan Anak, dan UU Sistem Pendidikan Nasional, yang menegaskan hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan tanpa adanya diskriminasi.
Peran Masjid dalam Meningkatkan Rasa Cinta Lingkungan di Masjid Darul Haq Jl. Tuan Guru Suman Tembung Arlina, Arlina; Alwi Umar Batubara; Dwi Nur Luthfiah; Fithri Asmelia; Khoridatunnida
El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat  Vol. 4 No. 5 (2024): El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/elmujtama.v4i5.3502

Abstract

This research aims to analyze the program created by the mosque to increase the community's love of the environment. At the Darul Haq Mosque Jl. Master Suman Tembung. The research method used is qualitative based on phenomenological studies. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation studies. The data obtained was then analyzed using the Miles and Huberman technique, namely data reduction, data display, and drawing conclusions. The results of the research explained that at the Darul Haq mosque the mosque marbot was used as a program called PM (Mosque Cleaner) which focused on maintaining the cleanliness of the Darul Mosque. Haq, PM at the Darul Haq mosque consists of 5 mosque teenagers who are given the mandate to clean their respective work areas or sectors which must be cleaned every day, both morning and evening. In an effort to increase the feeling of love for the mosque environment, everyone has the same duties and obligations, especially mosque youth, which in this modern era is an organization that really thinks about the development of Islam in an association or association that tends to love the mosque, in other words, to make the mosque prosperous and wants to train Get used to it. This program is accommodated directly by BKM (Mosque Prosperity Agency) Darul Haq which directs mosque teenagers who are the perpetrators of its activities.
Pendidikan PAI Inklusif Sriwahyuni Pasaribu; Khoridatunnida; Lidya Febrianty; Frezzi Ramadhan Syah; pengelola, pengelola
Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Vol. 31 No. 01 (2024): April 2024
Publisher : LPPM STAI Ihyaul Ulum Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/tasyri.v31i01.555

Abstract

Penelitian ini mengulas permasalahan inklusivitas agama, terutama dalam mengembangkan teologi di Indonesia. Timbulnya permasalahan ini disebabkan oleh semakin samarnya kesadaran masyarakat terhadap pluralitas dan multietnis, serta multagama yang berkembang dalam keberagaman masyarakat. Toleransi etnik dan agama menjadi agenda krusial, terutama mengingat meningkatnya kekerasan etnik agama dan insiden teror yang terjadi atas nama agama. Dalam konteks ini, gagasan tentang "Islam Inklusif" muncul sebagai konsep yang mengakui nilai-nilai kebenaran pada agama lain demi terciptanya harmoni dan kedamaian di antara umat beragama. Islam Inklusif tidak bermaksud menggabungkan keyakinan agama lain dengan Islam, melainkan menawarkan Islam sebagai agama rahmat yang melibatkan semua elemen masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dan menampilkan hasil pembahasan tentang definisi, konsep, dan dasar teologis, filosofis, serta yuridis dari pendidikan inklusif. Dasar teologisnya dapat ditemukan dalam ajaran Islam, seperti pada surah Al-Hujurat ayat 10-13 yang menekankan persaudaraan dan sikap toleransi antar manusia. Pendidikan inklusif di Indonesia diperkuat oleh dasar yuridis, seperti UUD 1945, UU Perlindungan Anak, dan UU Sistem Pendidikan Nasional, yang menegaskan hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan tanpa adanya diskriminasi.