Kota Surabaya, sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia, menghadapi tantangan serius dalam bidang kriminalitas, khususnya pembegalan. Berdasarkan data yang dihimpun, kasus pembegalan sering kali terjadi di wilayah dan waktu tertentu, menunjukkan kebutuhan akan analisis serta tindakan antisipatif yang lebih terarah. Permasalahan utama adalah kurangnya akses masyarakat terhadap informasi zona rawan pembegalan serta keterbatasan sistem pelaporan dan pemantauan kriminalitas yang masih menggunakan metode manual. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat memetakan wilayah rawan pembegalan di Surabaya, memfasilitasi pelaporan elektronik, dan menyediakan platform komunikasi antar pengguna. Solusi yang ditawarkan adalah pengembangan SIG berbasis UML dengan pendekatan diagram perancangan, termasuk use-case, activity, sequence, dan class diagram, guna memastikan sistem yang terstruktur, efisien, dan mudah diimplementasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini mampu menyediakan peta zona rawan secara real-time, mempercepat proses pelaporan insiden, serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Dengan fitur-fitur yang dirancang, Sistem Informasi Geografis (SIG) ini diharapkan dapat mendukung aparat penegak hukum dalam pencegahan kriminalitas serta memberikan rasa aman yang lebih baik bagi masyarakat Surabaya