Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis of Jarimah Qishash in Premeditated Murder Perspective of Positive Law and Islamic Criminal Law Mubiin, Ajmal Nazirul; Azalia Carissa Asywaq; Eva Savariah; Fadlan Ridha Zainulhaq; Deden Najmudin
DELICTUM : Jurnal Hukum Pidana Islam Vol 2 No 2 (2024): DELICTUM : Jurnal Hukum Pidana Islam
Publisher : Program Studi Hukum Pidana Islam IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/delictum.v2i2.7871

Abstract

Pembunuhan berencana adalah tindak pidana menghilangkan nyawa atau membunuh setelah direncanakan waktu dan caranya, yang bertujuan untuk menjamin berhasilnya pembunuhan tersebut dan juga untuk menghindari penangkapan. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui perbandingan dan hubungan antara UU Qishash dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode yuridis normatif yaitu melakukan penelitian hukum melalui analisis data sekunder atau sumber pustaka dengan menggunakan pendekatan studi komparatif yaitu membandingkan 2 unsur atau lebih untuk menemukan jawaban atas penelitian ini. Terhadap pembunuhan berencana, KUHP memberikan sanksi pelanggaran hukum yang paling berat di antara berbagai jenis pembunuhan, khususnya pidana mati atau penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama dua puluh tahun sesuai Pasal 340 KUHP. Dibandingkan dengan Peraturan Positif Indonesia dan Hukum Pidana Islam, dalam Hukum Pidana Islam korban sebagai individu yang dirugikan oleh peristiwa perbuatan jahat lebih terjamin kebebasannya. Sebab meskipun Jinayah merupakan peraturan pidana, namun kerangka pidananya menyerupai peraturan umum. Hakim hanya sebagai mediator (wasit) dan juri. Syariat tidak membedakan apakah pembunuhan itu direncanakan atau tidak, namun syariat mengklasifikasikannya hanya berdasarkan unsur kesengajaan. Oleh karena itu, sepanjang pembunuhan itu dilakukan dengan sengaja dan dengan persiapan terlebih dahulu, maka hukumnya tetap sama, khususnya hukum qishash atau diyat.
EFEKTIVITAS HUKUM PEMBERLAKUAN HAK IMUNITAS BAGI PEJUANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Arifin, Ahmad; Setiyanto, Bagus Adek; Mubiin, Ajmal Nazirul; Fatahillah, Ikhwan Aulia
Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance Vol. 4 No. 3 (2024): Bureaucracy Journal : Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53363/bureau.v4i3.446

Abstract

The purpose of this study is to explain the legal effectiveness of the immunity rights granted to environmental activists, as outlined in Law No. 32 of 2009 on Environmental Protection and Management, and to analyze the legal needs of environmental activists based on Lawrence Friedman's legal system theory. This article employs a normative juridical research method, supported by theoretical and empirical approaches, where empirical data is obtained from actual facts or conditions regarding legal protection for environmental activists. The study results indicate that many environmental activists continue to face criminalization due to limited legal interpretation, a lack of understanding among law enforcement, and the strong influence of industry. Legal and procedural reforms, including the strengthening of the Anti-SLAPP concept, are needed to ensure that the fundamental rights of those advocating for the environment are protected and effectively enforced in practice.
PROGRAM ADVOKASI PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DI SDN GUNUNGKUNING Mubiin, Ajmal Nazirul; Enjang Rohiman; Sri Nurhasanah; Amelia Putri; Darmana Aries Setiawan
Makkareso: Riset Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2025): Makkareso Journal: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat IAIN Parepare
Publisher : Jurnal Makkareso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/makkareso.v3i2.15013

Abstract

Education plays a vital role in shaping students character, skills, and mindset. However, primary schools often face challenges due to monotonous, teacher-centered methods that reduce motivation and participation. This article presents the Educational Advocacy Program implemented through the Community Service Program (KKN “ORDA MITRA PEMDA”) of Sunan Gunung Djati State Islamic University Bandung, conducted in Gunungkuning Village, Majalengka, from July 20 to August 25, 2025. Using the SISDAMAS model with four cycles socialization, social mapping, participatory planning, and program implementation with evaluation the program involved 4th to 6th grade students at SDN Gunungkuning. Activities included demonstrations, ice breaking, interactive discussions, simple experiments, and bullying advocacy. The results show improved student enthusiasm, active engagement, and better understanding of lessons through interactive and digital-based learning. Teachers also enhanced their ability to design varied, engaging lessons and manage classrooms effectively. In addition, bullying advocacy raised awareness of building a safe and respectful school environment. The program demonstrates that educational advocacy can serve as an effective and innovative model for improving teaching and learning quality in rural primary schools.