Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN KRUK ERGONOMI PADA PENGRAJIN ALUMINIUM DI KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI Heltty, Heltty; Zahalim, Zahalim; Sudarsono, Sudarsono
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 3 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i3.2253

Abstract

Penyandang disabilitas semakin tahun semakin meningkat. Disabilitas sebagai suatu kondisi ketidakmampuan penyandang disabilitas melaksanakan peran dan fungsi dalam kehidupannya sehari-hari.  Hal ini berkaitan dengan kurangnya kemampuan anggota tubuh untuk menjalankan fungsi secara normal yang dapat disebabkan oleh luka, penyakit, maupun pertumbuhan yang tidak sempurna.  Disabilitas berjalan dapat dibantu dengan melakukan modifikasi alat bantu dan membutuhkan strategi pelatihan agar pasien bisa mencapai ambulasi yang optimal pada saat melakukan pergerakan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pengrajin aluminium dalam pembuatan kruk melalui pemberian pelatihan dan pendampingan. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi pelatihan teknik pembuatan kruk ergonomi dan pendampingan di bengkel mitra. Pre test dan post test dilakukan sebelum dan setelah pelaksanaan pelatihan. Hasil pengabdian masyarakat ini terdapat peningkatan pengetahuan para pengrajin aluminium sebesar 29% dan peningkatan keterampilan dalam pembuatan kruk ergonomi. Hasil pengamatan selama pelatihan dan pendampingan di bengkel mitra tampak bahwa mitra mampu mengulangi keterampilan yang telah diajarkan dengan baik. Pengetahuan dan keterampilan yang baik memudahkan para pengrajin aluminium berperan aktif dalam proses pembuatan kruk sebagai upaya pemenuhan kebutuhan alat bantu bagi penyandang disabilitas. Ilmu yang diperoleh dari pelatihan dan pendampingan ini dapat dimanfaatkan para pengrajin aluminium dalam menciptakan alat bantu jalan pasien yang mengalami disabilitas dengan bantuan kruk ergonomi. Kegiatan pelatihan pembuatan kruk ergonomi yang telah dilaksanakan memberikan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan mitra sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas berjalan.
Dyslipidemia, Physical Activity, and Long Suffering from DM are Associated with Peripheral Neuropathy in Diabetes Mellitus Patients: Cross-Sectional Study: Dyslipidemia, Physical Activity Heltty, Heltty; Zahalim, Zahalim; Dina, Hasniah
INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT (IJHSRD) Vol. 6 No. 1 (2024): INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT
Publisher : STIKes Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/ijhsrd/Vol6.Iss1/207

Abstract

Background: DM is a serious problem with the incidence rate increasing every year. Based on data obtained from the Ranomeeto Community Health Center, there are still many DM sufferers found. The results of interviews with residents suffering from DM revealed that there were DM patients who experienced peripheral neuropathy which was characterized by permanent numbness, temporary numbness, and weakness in the legs, namely numbness and cramps. The aim of this research aims to determine the factors associated with the incidence of peripheral neuropathy in diabetes mellitus sufferers in the Ranomeeto Health Center Work Area. Methods: The research method used was observational using a cross-sectional design with a proportional random sampling technique with a population of 215 respondents and a sample size of 68 respondents. Results: The results of the study showed that there was a relationship between the duration of DM and peripheral neuropathy (X2 Calculation = 45.634 ≥ X2 Table = 3.841), there is a relationship between dyslipidemia and peripheral neuropathy (X2 Calculation = 14.645 ≥ X2 Table = 3.841), and there is a relationship between physical activity and the incidence of peripheral neuropathy (X2 Calculation = 39.151 ≥ X2 Table = 3.841). Conclusions: Based on the result, it can be concluded that long suffering from DM, dyslipidemia, and physical activity are factors related to the incidence of peripheral neuropathy in diabetes mellitus patients in the Ranomeeto Health Center Working Area.
Edukasi Preventif Gizi Buruk Pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli Nurdin, Nurdin; Zoahira, Wa Ode Aisa; Islaeli, Islaeli; Noviyanti, Asri Dwi; Islamiyah, Islamiyah; Zahalim, Zahalim; Romantika, I Wayan
Karya Kesehatan Journal of Community Engagement Vol 4 No 2 (2023): Karya Kesehatan Journal of Community of Engangement
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/k2jce.v4i2.1042

Abstract

Abstrak. Latar Belakang: Para orang tua anak penderita gizi buruk memiliki pemahaman yang masih kurang tentang gizi buruk tersebut dan memiliki anggapan bahwa gizi buruk merupakan penyakit yang tidak akan berkomplikasi pada anak. inilah yang menjadi permasalahannya. Tujuannya: untuk meningkatkan pengetahuan para orang tua tentang upaya pecegahan dan pengobatan penyakit gizi buruk melalui penyuluhan serta setiap penderita akan rutin melakukan gaya hidup dan pola makan yang sehat. Metode: Kegiatan ini merupakan pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan dengan pendekatan deskriptif melalui penyuluhan dan video simulasi. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di salah satu posyandu Binaan di wilayah kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari dengan durasi 60 menit selama 1 hari. Hasil yang di dapatkan pada evaluasi akhir adalah seluruh orang tua memahami betul bagaimana cara mencegah dan mengobati penderita gizi buruk tersebut. Secara umum memberikan gambaran kepada orang tua seperti apa gizi buruk yang terjadi jika tidak mengaplikasikan gaya hidup sehat dan pola makan sehat. Kesimpulan peningkatan pengetahuan dan melakukan gaya hidup yang sehat dan penerapannya secara rutin dapat membantu mengatasi gizi buruk. Abstract. Background: Parents of children suffering from malnutrition have a poor understanding of malnutrition and assume that malnutrition is a disease that will not cause complications in children. this is the problem. The aim: is to increase parents' knowledge about efforts to prevent and treat malnutrition through counseling and ensure that every sufferer will routinely adopt a healthy lifestyle and eating pattern. Method: This activity is community service carried out using a descriptive approach through counseling and video simulation. Community service is carried out at one of the assisted posyandu in the working area of ​​the Abeli ​​Health Center, Kendari City, with a duration of 60 minutes for 1 day. The results obtained from the final evaluation were that all parents really understood how to prevent and treat malnutrition sufferers. In general, it gives parents an idea of ​​what malnutrition will look like if they don't adopt a healthy lifestyle and healthy eating patterns. Conclusion: increasing knowledge adopting a healthy lifestyle and implementing it regularly can help overcome malnutrition.
Resilience after stroke and its correlation with functional independence Heltty, Heltty; Zahalim, Zahalim
Jurnal Ners Vol. 18 No. 1 (2023): MARCH 2023
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v18i1.41229

Abstract

Introduction: Resilience involves the ability to adapt to the conditions of disability experienced by post-stroke patients. The purpose of this study was to investigate the resilience of post-stroke patients and determine the relationship with the patient's functional ability. Methods: This research was a cross-sectional study that included 122 post-stroke patient respondents who had undergone a stroke recovery phase for 5 - 8 weeks. Selection of the sample used simple random sampling method. Univariate analysis was used to describe the characteristics of each respondent. Bivariate analysis was carried out to determine the relationship between resilience and functional abilities of respondents, especially functional abilities related to activities of daily living. Results: The results of this study found that there was a significant relationship between resilience and functional ability of the respondents (p = 0.000; 95% CI). Conclusions: Respondents with a high level of resilience can make better use of their abilities so that they can increase their functional independence abilities. Thus, it can achieve a better quality of life improvement.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Perawat Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rsud Kabupaten Bombana Zahalim, Zahalim
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v3i2.897

Abstract

Dokumentasi keperawatan merupakan informasi tertulis tentang status dan pengembangan kondisi klien serta semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat. Di Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Wakatobi tindakan yang dilengkapi dengan pendokumentasian asuhan keperawatan masih kurang dari 50%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dan penempatan kerja terhadap pendokumentasian perawat. Metode penelitian yang digunakan analitik dengan pendekatan Cross sectional dengan jumlah populasi 48 orang dan jumlah sampel 43 orang. Pengambilan data melalui kuesioner serta diolah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi dan dianalisa dengan bantuan software SPSS Versi 17.0 dengan Uji statistik Chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa Motivasi kerja berhubungan sedang dengan pendokumentasian perawat dengan nilai X2hit (7,570) > X2tab (3.841) dan nilai koefisien korelasi ()= 0,420. Penempatan kerja berhubungan sedang dengan pendokumentasian perawat dengan nilai X2hit (14,745) > X2tab (3.841) dan nilai koefisien korelasi ()= 0,586. Pengembangan karir berhubungan sedang dengan pendokumentasian perawat dengan nilai X2hit (9,412) > X2tab (3.841) dan nilai koefisien korelasi ()= 0,468. Diharapkan pihak Rumah Sakit Umum Daerah Kabupten Wakatobi agar lebih intensif dalam melakukan evaluasi kinerja terhadap petugas kesehatan khususnya tenaga perawat mengenai pelaksanakan pendokumentasian perawat.