Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN RADIOLOGI FORENSIK DALAM PEMERIKSAAN KASUS TRAUMA TAJAM DI DADA AKIBAT PERKELAHIAN : LAPORAN KASUS BERBASIS ILMIAH MAHILA, NIUFTI AYU DEWI; ARROZHI, MUHAMMAD YUSUF
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol 8 No 1 (2024): JURNAL ILMIAH SIMANTEK
Publisher : LP2MTBM MAKARIOZ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A man came to the Emergency Department of PDHI Islamic Hospital Yogyakarta with chest injuries from being stabbed by his sibling. Cases of sharp trauma to the chest often cause emergency medical conditions that require quick and accurate diagnosis to optimize patient care. Cases of sharp trauma associated with violent acts are often the focus in forensic science for the purpose of identification, reconstruction of events and determination of causal factors. Radiography is one of the diagnostic tools commonly used to evaluate injuries to the chest that contribute to evidence in the process of legal investigations.
Case Study: Disseminated intravascular coagulation at autopsy of a child with severe burns resulting in death Arrozhi, Muhammad Yusuf; Suriyanto, Rusyad Adi; Widagdo, Hendro
Sains Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 1 (2023): June 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/sainsmed.v14i1.30098

Abstract

Childhood is a time of growth and development, both intellectually and emotionally. The Indonesian Child Protection Commission has observed a growing number of cases of violence against children, including physical and verbal abuse, which require special attention and handling. Physical violence can include burns, which are particularly dangerous in developing countries, where the mortality rate is high. Severe burns can result in inhalation injury and sepsis, which can cause coagulation disorders, making it easier for Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) to occur. This study aims to describe the coagulation function of severely burnt patients, investigate the potential causes of DIC, and examine other clinical data. The study used a case study approach, analyzing the corpse of a child who suffered from severe burns. An autopsy was performed and supporting examinations were conducted to determine the cause of death. The examination of the patient's laboratory results, treatment records, corpse, and anatomical pathology revealed the presence of DIC. The autopsy of the child's corpse showed severe burns, pale coloring in the tissues under the nails, and blood clots in the epidural, left ventricle, right ventricle, and veins. The cause of death was determined to be severe burns causing multiple organ dysfunction.
Pembentukan Tim Anti Kekerasan di Lingkungan Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Aisyiyah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Mahila, Niufti Ayu Dewi; Arrozhi, Muhammad Yusuf; Ayuningtyas, Rr.Dewi Sitoresmi; Kadarmo, Dhiwangkoro Aji; Indrayani, Tsaniya Ahda; Al-Faridzky, Muhammad Rio; Wibowo
TEKNOVOKASI : Jurnal Pengabdian Masyarakat Volume 2: Issue 2 (May 2024)
Publisher : Jurusan Teknik Informatika dan Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59562/teknovokasi.v2i2.1554

Abstract

Panti Asuhan Yatim Aisyiyah Muhammadiyah merupakan Panti Asuhan yang dimiliki oleh Organisasi Islam Muhammadiyah dengan jenjang pendidikan mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi dan sebagian santri ada yang tidak sekolah formal. Jumlah Panti Asuhan Yatim Aisyiyah Muhammadiyah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebanyak 24 Panti Asuhan, menurut pengurus panti, ada beberapa kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan panti namun belum ada penanganan secara khusus karena belum adanya pelatihan dan pembentukan tim pencegahan dan penanganan kasus kekerasan. Kegiatan pelatihan ini mendapatkan response yang sangat baik, tergambar dari jumlah peserta sebanyak 60 pengurus panti asuhan perwakilan panti asuhan yatim Muhammadiyah aisyiyah se-provinsi Yogyakarta hadir dalam kegiatan pelatihan serta pembentukan tim khusus anti kekerasan ini, tujuan pelatihan dan pembentukan tim ini adalah agar terjadi persamaan persepsi antar pengurus tentang alur dan mekanisme pencegahan serta penanganan kasus kekerasan sebagai upaya dalam menurunkan angka kekerasan dan potensi kekerasan di lingkungan panti asuhan.
Reliabilitas Rugae Palatal Untuk Identifikasi Manusia Pada Jenis Kelamin, Transgender, Populasi Kaukasoid, Mongoloid, Negroid, dan Golongan Darah - Tinjauan Pustaka Sistematis Arrozhi, Muhammad Yusuf
Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Forensik dan Medikolegal Indonesia
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Palatal rugae atau rugae palatal berbentuk irregular dan asimetris, bersifat unik dan individual yang berada dalam rongga mulut sehingga lebih terlindungi dari trauma. Tujuan: Untuk meninjau pustaka secara sistematis pola rugae palatal dalam membantu identifikasi manusia dari jenis kelamin, transgender, populasi kaukasoid, negroid, mongoloid, dan golongan darah individu. Metode: Tinjauan sistematis dirancang menurut Item Pelaporan Pilihan Untuk Tinjauan Sistematis. Sepuluh database elektronik dicari sebagai sumber informasi utama. Hasil: Pencarian sistematis menghasilkan 375 penelitian, hingga dipilih sebanyak 18 penelitian untuk dianalisis. Rugae palatal melalui analisis statistik secara signifikan dapat mengidentifikasi jenis kelamin, transgender, populasi kaukasoid, negroid, dangolongan darah namun tidak signifikan dalam mengidentifikasi populasi mongoloid. Kesimpulan: Rugoscopy adalah pembacaan rugae palatal untuk menegakkan identitas seseorang, sehingga dapat mencocokkan data antemortem dan postmortem rugae palatal individu. Mayoritas rugae palatal dianalisis menggunakan klasifikasi Thomas dan Konze. Rugae palatal bersifat unik, namun hanya dapat digunakan sebagai metode tambahan atau alternatif dalam identifikasi manusia. Tidak signifikan pada penelitian rugae palatal populasi mongoloid karena tidak terdapat penelitian yang membandingkan antara populasi mongoloid dengan populasi lain.