Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EFEKTIVITAS PEMBERIAN ALOE VERA TERHADAP KULIT KERING PADA PASIEN CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE) Afriyudha, Arif Yulianto; Aini, Luthfiah Nur; Lactona, Iil Dwi
Jurnal Keperawatan Vol. 17 No. 2 (2024): Volume 17, Nomor 2, Juli 2024
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/jk.v17i2.367

Abstract

Penatalaksaan pasien CKD (Chronic kidney disease) yaitu pengobatan yang segera terhadap terjadinya infeksi sampai ke ginjal karena mengalami penurunan imunitas. Pasien CKD (Chronic kidney disease) hampir semua mengalami gangguan pada dermatologis, diantaranya kulit kering, bersisik dan pruritus. Salah satu intervensi keperawatan yaitu pemberian aloe vera sebagai bahan alami dalam mengatasi gangguan integritas kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas tingkat kulit kering sebelum dan sesudah diberikan aloevera pada pasien CKD (Chronic kidney disease). Desain penelitian ini adalah quasy eksperimental ini menggunakan pendekatan rancangan Pre-Post Test design. Populasinya seluruh pasien CKD (Chronic kidney disease) pada sebanyak 30 orang. Variable independent pemberian aloe vera dan variable dependen gangguan kulit kering. Data diambil dengan visual score. Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dan dilanjutkan dengan menggunakan uji Wilcoxon dan mann whitney. Dari hasil uji mann-whitney yang dilakukan didapatkan nilai asymp sig (2-tailed) sebesar 0,022 < signifikansi α (0,05) sehingga disimpulkan bahwasanya pemberian aloevera yang dilakukan pada pasien CKD (Chronic Kidney Disease) yang mengalami gangguan integritas kulit efektif untuk membantu pasien CKD (Chronic Kidney Disease) dalam mengatasi gangguan kulit yang terjadi. Implikasi dari penelitian ini adalah pemberian aloe vera bisa dipertimbangkan menjadi bahan alternative terapi pada pasien CKD (Chronic Kidney Disease).
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU GOSOK GIGI ANAK USIA SEKOLAH Sholikhah, Afifatus; Lactona, Iil Dwi
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2024): Volume 3, Nomor 2, April 2024
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v3i2.345

Abstract

Permasalahan gigi anak dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya yang diakibatkan kurangnya pengetahuan orang tua terhadap pentingnya kebersihan gigi. Gosok gigi merupakan hal dasar yang dapat menjaga kesehatan dan kebersihan gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan perilaku gosok gigi anak usia sekolah (6-12 tahun) di Desa Tempuran Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode jenis Non-Experimental (penelitian korelasi). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Sampel yang digunakan yaitu 36 responden di Desa Tempuran Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Analisis data menggunakan uji spearman Rho. Hasil data penelitian ini yaitu diperoleh nilai signifikasi sebesar (0,000) dengan nilai standart signifikasi p < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan yang sangat kuat diketahui dari koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,762 yaitu 76,2%. Berdasarkan uraian diatas terbukti bahwa adanya hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan perilaku gosok gigi anak usia sekolah. Semakin baik pengetahuan orang tua maka perilaku anak dalam menggosok gigi juga akan baik, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu diharapkan para orang tua untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi anak dengan cara mencari informasi penting tentang perawatan gigi secara baik dan benar
KONSEP PENGETAHUAN ; REVISI TAKSONOMI BLOOM Lactona, Iil Dwi; Cahyono, Eko Agus
Enfermeria Ciencia Vol. 2 No. 4 (2024): Jurnal Enfermeria Ciencia, Volume 2, Nomor 4, November 2024
Publisher : Yayasan Abdi Amanah Masyarakat Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/ec.v2i4.64

Abstract

Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia pada dasarnya merupakan hasil upaya yang dilakukan oleh manusia dalam mencari solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi. Hal ini merupakan kemampuan alamiah yang dimiliki oleh manusia sebagai bagian dari upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan / keinginan yang dimiliki. Dalam artian yang lebih sederhana, pengetahuan merupakan kumpulan informasi, fakta, keterampilan, dan pemahaman yang diperoleh seseorang melalui pengalaman, pembelajaran, atau penelitian. Pengetahuan memungkinkan seseorang untuk memahami, menjelaskan, dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Salah satu tokoh yang dikenal dengan konsep pengetahuan adalah Benjamin S Bloom. Bloom (1956) mengenalkan konsep pengetahuan melalui taksonomi bloom yang merujuk pada taksonomi untuk tujuan pendidikan dan telah mengklasifikasikan pengetahuan kedalam dimensi proses kognitif menjadi enam kategori yaitu, pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi(evaluation). Model taksonomi ini dikenal sebagai Taksonomi Bloom. Selanjutnya Anderson dan Krathwohl (2001) melakukan revisi mendasar atas klasifikasi kognitif yang pernah dikembangkan oleh Bloom, yang dikenal dengan Revised Bloom’s Taxonomy (Revisi Taksonomi Bloom). Konsep pengetahuan ini terus dikembangkan menyesuaikan dengan perkembangan keilmuan serta tuntutan teknologi yang dibutuhkan dan mampu mendukung kehidupan manusia itu sendiri
TRANSFER IPTEK PENGARUH GADGET TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR PADA ANAK PRESCHOOL Suwanti, Iis; Indrawati, Indrawati; Lactona, Iil Dwi
Masyarakat Mandiri dan Berdaya Vol. 3 No. 3 (2024): Volume 3, Nomor 3, Juni 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/mbm.v3i3.342

Abstract

Penggunaan gadget dewasa ini mulai marak digunakan oleh anak usia preschool. Selain karena merupakan tuntutan perkembangan zaman, penggunaan gadget oleh anak usia preschool terkadang merupakan bagian dari proses pembelajaran yang dilakukan. Penggunaan gadget pada anak usia preschool juga perlu untuk diwaspadai mengingat pada anak usia preschool terkadang belum mampu mengendalikan emosi dan keinginan yang dimiliki sehingga anak usia preschool dimungkinkan mengalami kecanduan dalam penggunaan gadget. Ketika anak usia preschool telah mengalami kecanduan untuk menggunakan gadget, anak usia preschool dimungkinkan akan mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan pola tidur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di TK PGRI 1 Kecamatan Puri Kabupaten MojokertoPendekatan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pendekatan edukatif. Materi kegiatan disampaikan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Evaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum penyampaian materi dan setelah penyampaian materi. Dari hasil evaluasi kegiatan yang telah dilakukan nampak bahwasanya terjadi peningkatan pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua anak usia preschool tentang pengaruh gadget terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada anak preschool dimana setelah diberikan kegiatan edukasi, tidak ada lagi peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki pengetahuan kurang tentang pengaruh gadget terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada anak preschool, terjadi peningkatkan jumlah peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki pengetahuan cukup tentang pengaruh gadget terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada anak preschool sebanyak 5 peserta kegiatan dan sebanyak 3 peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat memiliki pengetahuan baik tentang pengaruh gadget terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada anak preschool
TRANSFER IPTEK PENGARUH INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH Darsini, Darsini; Cahyono, Eko Agus; Lactona, Iil Dwi
Masyarakat Mandiri dan Berdaya Vol. 3 No. 6 (2024): Volume 3, Nomor 6, Desember 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/mbm.v3i6.416

Abstract

Kondisi indeks massa tubuh berlebih dengan terjadinya hipertensi, merupakan kejadian yang masih sering ditemui di lingkungan masyarakat. Prevalensi penderita obesitas yang disertai dengan penyakit hipertensi juga terus mengalami peningkatan. Menurut beberapa penelitian, obesitas dengan terjadinya hipertensi memiliki hubungan yang bermakna. Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya menjelaskan jika individu yang memiliki IMT dengan golongan obesitas akan memiliki risiko sebesar 1,64 kali untuk menderita hipertensi dibandingkan dengan IMT normal. Menurunkan indeks massa tubuh atau menurunkan berat badan merupakan upaya yang dapat dilakukan oleh penderita hipertensi untuk mengendalikan tekanan darah agar tetap berada dalam kondisi optimal dan sekaligus menurunkan risiko terjadinya penyakit lain. Kegiatan PKM ini dilakukan menggunakan metode edukasi. Materi disampaikan kepada peserta kegiatan melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab. Evaluasi kegiatan dilakukan secara sumatif. Berdasarkan hasil pengumpulan data (pretest – posttest) didapatkan bahwasanya tingkat pengetahuan baik tentang korelasi antara IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan peningkatan tekanan darah yang semula hanya 1 peserta (3,8%), naik sebanyak 3 peserta menjadi 4 peserta (15,4%), tingkat pengetahuan cukup tentang korelasi antara IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan peningkatan tekanan darah yang semula 9 peserta (34,6%) naik sebanyak 5 peserta menjadi 14 peserta (53,8%) dan tingkat pengetahuan kurang tentang korelasi antara IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan peningkatan tekanan darah yang semula 16 peserta (61,5%) turun sebanyak 8 peserta menjadi 8 peserta (30,8%). Hasil ini secara tidak langsung menunjukkan bahwasanya terjadi perubahan pengetahuan tentang korelasi antara IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan peningkatan tekanan darah pada peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Transfer IPTEKS dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat merupakan bentuk nyata kontribusi civitas akademika terhadap masyarakat. Sedapat mungkin kegiatan transfer IPTEKS dilakukan oleh civitas akademika secara rutin terutama yang berhubungan dengan pemandirian masyarakat dalam peningkatan derajat kesehatan guna memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang benar tentang kesehatan dan sekaligus mampu mengupayakan peningkatan derajat kesehatan yang mereka miliki
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS BATANG-BATANG KABUPATEN SUMENEP Putra, Dimas Andika; Sutomo, Sutomo; Lactona, Iil Dwi
Jurnal Keperawatan Vol. 18 No. 2 (2025): Volume 18, Nomor 2, Juli 2025
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/jk.v18i2.489

Abstract

Stunting di Indonesia masih di atas standart WHO tercatat lebih dari sepertiga balita di indonesia mengalami stunting. Angka stunting tinggi menandakan banyak anak kekurangan gizi kronis yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka sehingga memerlukan tindakan cepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahu faktor yang paling dominan mempengaruhi stunting di wilayah Kerja Puskesmas Batang-batang Kabupaten Sumenep. Penelitian ini merupakan peneltian kuantitatif menggunakan metode analitik observasional dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Populasi sebanyak 56 balita yang terindikasi stunting, metode pengambilan sempel menggunakan simple random sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan buku KIA. Menggunakan uji statistic chi square dengan α = 0,05 dan Analisis multivariat regresi logistic. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan antara riwayat ASI Eksklusif, IMD dan MP-ASI dengan kejadian stunting diwilayah kerja Puskesmas Batang-batang Kabupaten Sumenep dengan hasil Analisis chi square Riwayat ASI Eksklsusif p=0,001 IMD p= 0,038 MP-ASI p= 0,008. Hasil analisis ASI Eksklusif didaptkan nilai OR 32,500 artinya balita yang tidak mendapat ASI Eksklusif 32,5 kali lebih beresiko. Faktor BBLR tidak memiliki hubungan bermakna p > 0,05. Kesimpulanya faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Batang-Batang Kabupaten Sumenep adalah riwayat ASI Eksklusif