Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Cost-Effectiveness Analysis of Gastritis Treatment for Inpatient Patients in Sumedang Regency Hospital Ramadan, Erlangga; Pandapotan, Fadli Afit; Suwantika, Auliya Abdurrohim
Farmaka Vol 21, No 3 (2023): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v21i3.46679

Abstract

Gastritis is a disease caused by inflammation in the stomach. Gastritis is one of the most common diseases in Indonesia, including in Sumedang Hospital. Treatment used in gastritis patients usually consists of H2 receptor antagonists, proton pump inhibitors (PPIs), and antacids. Administration and selection of therapy in the treatment of gastritis given to patients has an impact on the amount of treatment costs. This study aims to analyze the value of cost-effectiveness between the use of omeprazole and lansoprazole in hospitalized gastritis patients at the Sumedang District General Hospital. This study used the Cost-Effectiveness Analysis Method with a retrospective data collection design for the period October 2020 – October 2021. The data collected included patient age, gender, medical costs, treatment costs, laboratory costs and duration of patient hospitalization. The effectiveness value in this study was measured in the length of treatment duration.
Analisis Utilitas Biaya Annual Population-Based Screening Dibandingkan dengan Opportunistic Screening Diabetes Melitus di Indonesia Menggunakan Markov Model Budiawan, Erick; Suwantika, Auliya Abdurrohim; Zakiyah, Neily
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2022.11.4.320

Abstract

Prevelensi Diabetes Melitus (DM) di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun dan berdampak pada tingginya biaya perawatan. Salah satu upaya pencegahan DM yang dapat dilakukan adalah melalui deteksi dini atau skrining. Saat ini di Indonesia menerapakan oportunistic screening dan tidak menerapkan population-based screening. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan efektivitas biaya oportunistic screening dan population-based screening DM di Indonesia serta menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap nilai incremental cost-effectiveness ratio (ICER). Penelitian ini dilakukan di Universitas Padjadjaran pada november 2020 hingga maret 2021. Nilai efektivitas biaya dihitung berdasarkan Markov model dengan siklus 1 tahun dalam time horizon 19 tahun.  Data yang digunakan sebagai input parameter adalah data epidemiologi, biaya (payer perspective) dan utilitas (QALYs). Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan mempertimbangkan probabilitas transisi antar health states. Hasil ICER akan dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB) perkapita sebagai cost-effectiveness threshold. Population-based screening memiliki estimasi total biaya Rp8.530.479 per 13,768 QALYs dan oportunistic screening memiliki estimasi total biaya Rp7.115.974 per 13,743 QALYs. Nilai ICER adalah Rp79.502.211 dan nilai PDB perkapita adalah Rp56.938.723. Dapat disimpulkan bahwa population-based screening DM di Indonesia masih cost-effective apabila menggunakan cost-effectiveness treshold 1-3 PDB perkapita. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa biaya skrining, kualitas hidup pasien DM komplikasi dengan early maupun late treatment merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap nilai ICER.
Perbandingan Pemilihan Obat Antihipertensi pada Pasien Penyakit Ginjal Tahap Akhir yang Melakukan Hemodialisis dan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis Wulandari, Wening; Suwantika, Auliya Abdurrohim; Zakiyah, Neily; Rahayu, Cherry; Ramadhani, Sitha Fitri
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2024.13.1.12

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit penyerta yang sering terjadi pada pasien penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) yang sedang melakukan hemodialisis (HD) dan continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD). Penggunaan obat antihipertensi yang tepat pada pasien PGTA dengan komorbid hipertensi dapat meningkatkan pengelolaan hipertensi, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pola penggunaan obat antihipertensi pada pasien PGTA yang menjalani HD dan CAPD, serta menganalisis pengaruhnya terhadap kontrol tekanan darah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan observasional, dengan pengumpulan data secara retrospektif melalui rekam medis di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. Sebanyak 93 pasien yang terbagi dalam dua kelompok (HD=58 pasien; CAPD=35 pasien) berpartisipasi dalam penelitian ini. Masing-masing kelompok dilihat profil penggunaan obat antihipertensi dan efeknya terhadap tekanan darah. Analis statistik yang digunakan yaitu chi-square atau uji Fisher’s exact untuk mengetahui perbedaan antar kelompok HD dan CAPD. Hasil penelitian tidak menunjukkan perbedaan signifikan pada karakteristik pasien yang meliputi jenis kelamin, durasi dialisis, dan etiologi. Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 34% pasien CAPD menggunakan tiga kombinasi antihipertensi, sedangkan 47% pasien HD menggunakan kombinasi dua obat. Amlodipin (46%) dan kandesartan (31%) merupakan obat antihipertensi yang paling sering diresepkan. Rata-rata tekanan darah setelah mengonsumsi antihipertensi yaitu 140/90 mmHg. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun pola penggunaan obat antihipertensi berbeda antara pasien HD dan CAPD, keduanya belum mencapai target kontrol tekanan darah yang optimal, menandakan perlunya pendekatan yang lebih tepat dalam pengelolaan hipertensi pada masing-masing kelompok.
Pengaruh Edukasi Melalui Video tentang Vaksinasi terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Orang Tua di Kota Jayapura Provinsi Papua Seseray, Yuliana Ludia; Supadmi, Woro; Suwantika, Auliya Abdurrohim
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2024.13.3.37059

Abstract

Pada tahun 2017, sebanyak 1,5 juta kematian anak disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. World Health Organization (WHO) melalui Global Vaccine Action Plan (GVAP) merekomendasikan setiap negara mencapai ≥90% cakupan imunisasi. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 proporsi cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak sekitar 57,9% dari target 93%. Upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik orang tua terhadap vaksinasi anak diperlukan sebagai bentuk promosi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap praktik vaksinasi anak, serta pengaruh edukasi media video vaksinasi terhadap tingkat pengetahuan dan sikap orang tua di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Desain penelitian ini pre-eksperimental dengan one-group pre-test post-test study. Pengambilan data dilakukan pada bulan September–Oktober 2021 dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus Lameshow diperoleh 290 orang tua dengan memberikan intervensi edukasi media video. Kuesioner tentang pengetahuan, sikap dan praktik terhadap vaksinasi yang telah divalidasi diberikan sebelum dan sesudah intervensi. Analisis statistik dilakukan dengan uji Spearman dan Wilcoxon signed rank. Hasil penelitian dari data sebelum intervensi menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan praktik vaksinasi anak (p>0,05), namun terdapat hubungan signifikan (p<0,05) antara sikap dengan praktik vaksinasi anak. Terdapat pengaruh edukasi media video terhadap tingkat pengetahuan dan sikap orang tua terkait vaksinasi anak  (p<0,05). Kesimpulan, edukasi video vaksinasi meningkatkan pengetahuan dan sikap orang tua di Kota Jayapura Provinsi Papua. Penelitian ini bermanfaat sebagai bukti ilmiah bahwa media edukasi video dapat mempromosikan pemahaman orang tua tentang vaksinasi anak di Kota Jayapura, Provinsi Papua.