Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Pedesaan di Desa Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas Istiawati, Sri; S, Saniah; N, Nursidin; S, Syaharman; Nasution, M. Hafis Akbar
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 4 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13287124

Abstract

Potensi lokal merupakan daya, kekuatan, kesanggupan dan kemampuan yang dimiliki oleh desa untuk dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sumber daya manusia dan sumber daya alam merupakan potensi lokal yang dimiliki sebagai faktor penentu keberhasilan sebuah pembangunan desa. Potensi lokal berupa sumber daya manusia sebagai subyek pembangunan mengetahui permasalahan masyarakat sendiri sedangkan sumber daya alam merupakan kekayaan yang dimanfaatkan untuk mengangkat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat desa. Pemberdayaan masyarakat intinya membangkitkan potensi yang ada dalam diri individu atau kelompok dengan memberikan dorongan, memberikan kesadaran akan potensi yang dimiliki orang atau kelompok tersebut dengan tujuan pemberdayaan mengarah kepada keadaan capaian atau yang ingin dihasilkan kearah perubahan masyarakat yang berdaya guna dan memiliki kemampuan dalam merubah dan memperbaiki kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya. Pembangunan masyarakat pedesaan merupakan bagian penting dari perwujudan pembangunan otonomi daerah dalam rangka pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah meningkatkan keikutsertaan masyarakat desa dengan membuat program-program nasional yang salah satunya adalah program pemberdayaan masayarakat desa. Seperti yang kita ketahui, masayarakat pedesaan adalah masyarakat yang identik dengan kemisikinan dan keterletarbelakangan padahal tidak sedikit potensi yang dimiliki oleh mayarakat desa.
Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Pedesaan di Desa Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas Istiawati, Sri; S, Saniah; N, Nursidin; S, Syaharman; Nasution, M. Hafis Akbar
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 4 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13287124

Abstract

Potensi lokal merupakan daya, kekuatan, kesanggupan dan kemampuan yang dimiliki oleh desa untuk dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sumber daya manusia dan sumber daya alam merupakan potensi lokal yang dimiliki sebagai faktor penentu keberhasilan sebuah pembangunan desa. Potensi lokal berupa sumber daya manusia sebagai subyek pembangunan mengetahui permasalahan masyarakat sendiri sedangkan sumber daya alam merupakan kekayaan yang dimanfaatkan untuk mengangkat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat desa. Pemberdayaan masyarakat intinya membangkitkan potensi yang ada dalam diri individu atau kelompok dengan memberikan dorongan, memberikan kesadaran akan potensi yang dimiliki orang atau kelompok tersebut dengan tujuan pemberdayaan mengarah kepada keadaan capaian atau yang ingin dihasilkan kearah perubahan masyarakat yang berdaya guna dan memiliki kemampuan dalam merubah dan memperbaiki kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya. Pembangunan masyarakat pedesaan merupakan bagian penting dari perwujudan pembangunan otonomi daerah dalam rangka pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah meningkatkan keikutsertaan masyarakat desa dengan membuat program-program nasional yang salah satunya adalah program pemberdayaan masayarakat desa. Seperti yang kita ketahui, masayarakat pedesaan adalah masyarakat yang identik dengan kemisikinan dan keterletarbelakangan padahal tidak sedikit potensi yang dimiliki oleh mayarakat desa.
Peranan Masyarakat Dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan di Kelurahan Berngam Kecamatan Binjai Kota Istiawati, Sri; S, Saniah; Fachrudin, Khaira Rizfia; Nasution, M. Hafis Akbar; Hans, Nickytha Linch De
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 10 (2025): Januari
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14831206

Abstract

Some of the causes of deviations from spatial planning in cases of floods and landslides are the still weak public awareness of the importance of environmental quality, the weak ability to supervise and control development, both by the government and the community. The law in our country is not yet firm, and the spirit and mechanism of cooperation between development actors and the community have not yet been created in realizing synergistic development. The case of the lack of understanding of the Berngam Village community in Binjai City is also a factor in the decline in environmental quality. In conditions like this, the Binjai City government must realize the importance of socializing the material stipulated in the Spatial Planning product to the community, especially regarding improving environmental quality. This is intended so that the community can understand the importance of improving environmental quality. Seeing the limitations of the Binjai City government, the city community is expected to play an active role in developing alternative forms of urban land provision, such as the use of housing and settlement land, green open spaces, protected areas and so on that concern the interests of the community in general.
Peranan Masyarakat Dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan di Kelurahan Berngam Kecamatan Binjai Kota Istiawati, Sri; S, Saniah; Fachrudin, Khaira Rizfia; Nasution, M. Hafis Akbar; Hans, Nickytha Linch De
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 10 (2025): Januari
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14831206

Abstract

Some of the causes of deviations from spatial planning in cases of floods and landslides are the still weak public awareness of the importance of environmental quality, the weak ability to supervise and control development, both by the government and the community. The law in our country is not yet firm, and the spirit and mechanism of cooperation between development actors and the community have not yet been created in realizing synergistic development. The case of the lack of understanding of the Berngam Village community in Binjai City is also a factor in the decline in environmental quality. In conditions like this, the Binjai City government must realize the importance of socializing the material stipulated in the Spatial Planning product to the community, especially regarding improving environmental quality. This is intended so that the community can understand the importance of improving environmental quality. Seeing the limitations of the Binjai City government, the city community is expected to play an active role in developing alternative forms of urban land provision, such as the use of housing and settlement land, green open spaces, protected areas and so on that concern the interests of the community in general.
Membangun Komunikasi Efektif Untuk Meningkatkan Keterampilan Bernegosiasi Bagi Pelaku Usaha Di Desa Lubuk Cemara Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara Istiawati, Sri; S, Saniah; Fachrudin, Khaira Rizfia; Pandiangan, Jenny Ester; Gaol, Nickytha Lincah De Hans Lumban
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 4 (2025): July 2025
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.16090899

Abstract

Komunikasi   efektif   dapat   menjadi   solusi   untuk meningkatkan   keterampilan   komunikasi,   terutama   dalam   konteks   negosiasi   yang penting   dalam   menyelesaikan   konflik   dan   membangun   hubungan   yang   saling menguntungkan.  Pengabdian ini  menyoroti  pentingnya  komunikasi  interpersonal  dan nonverbal  dalam  hubungan  industrial,  serta  bagaimana  pelatihan  yang  melibatkan simulasi  dan  diskusi  kelompok  dapat  meningkatkan  pemahaman  peserta  tentang pentingnya komunikasi yang efektif. Kemampuan  komunikasi  efektif  antara  pekerja  dan  pengusaha  sering  kali  menjadi tantangan   utama   dalam   hubungan   industrial   yang   berdampak   pada   kinerja   dan produktivitas   organisasi. Metode yang digunakan adalah  ceramah  interaktif  yang  memungkinkan  peserta  belajar  secara  kolaboratif  dan mempraktikkan  teknik  komunikasi  dalam  situasi  nyata.  Evaluasi  pelatihan  dilakukan melalui pre-test dan post-testuntuk  mengukur  peningkatan  keterampilan,  disertai  uji beda, serta survei kepuasan peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam    keterampilan    komunikasi    peserta,    dengan    nilai post-test lebih    tinggi dibandingkan pre-test.   Perbedaan    ini    menunjukkan    bahwa    pelatihan    berjalan efektivitas. Selain itu, lebih dari 80 persen peserta menyatakan puas dengan pelatihan yang diberikan. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan komunikasi, tetapi juga  mempersiapkan  peserta  menghadapi  tantangan  hubungan  industrial  di  masa mendatang dengan keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan produktif.  
Membangun Komunikasi Efektif Untuk Meningkatkan Keterampilan Bernegosiasi Bagi Pelaku Usaha Di Desa Lubuk Cemara Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara Istiawati, Sri; S, Saniah; Fachrudin, Khaira Rizfia; Pandiangan, Jenny Ester; Gaol, Nickytha Lincah De Hans Lumban
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 4 (2025): July 2025
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.16090899

Abstract

Komunikasi   efektif   dapat   menjadi   solusi   untuk meningkatkan   keterampilan   komunikasi,   terutama   dalam   konteks   negosiasi   yang penting   dalam   menyelesaikan   konflik   dan   membangun   hubungan   yang   saling menguntungkan.  Pengabdian ini  menyoroti  pentingnya  komunikasi  interpersonal  dan nonverbal  dalam  hubungan  industrial,  serta  bagaimana  pelatihan  yang  melibatkan simulasi  dan  diskusi  kelompok  dapat  meningkatkan  pemahaman  peserta  tentang pentingnya komunikasi yang efektif. Kemampuan  komunikasi  efektif  antara  pekerja  dan  pengusaha  sering  kali  menjadi tantangan   utama   dalam   hubungan   industrial   yang   berdampak   pada   kinerja   dan produktivitas   organisasi. Metode yang digunakan adalah  ceramah  interaktif  yang  memungkinkan  peserta  belajar  secara  kolaboratif  dan mempraktikkan  teknik  komunikasi  dalam  situasi  nyata.  Evaluasi  pelatihan  dilakukan melalui pre-test dan post-testuntuk  mengukur  peningkatan  keterampilan,  disertai  uji beda, serta survei kepuasan peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam    keterampilan    komunikasi    peserta,    dengan    nilai post-test lebih    tinggi dibandingkan pre-test.   Perbedaan    ini    menunjukkan    bahwa    pelatihan    berjalan efektivitas. Selain itu, lebih dari 80 persen peserta menyatakan puas dengan pelatihan yang diberikan. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan komunikasi, tetapi juga  mempersiapkan  peserta  menghadapi  tantangan  hubungan  industrial  di  masa mendatang dengan keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan produktif.