Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Pedesaan di Desa Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas Istiawati, Sri; S, Saniah; N, Nursidin; S, Syaharman; Nasution, M. Hafis Akbar
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 4 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13287124

Abstract

Potensi lokal merupakan daya, kekuatan, kesanggupan dan kemampuan yang dimiliki oleh desa untuk dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sumber daya manusia dan sumber daya alam merupakan potensi lokal yang dimiliki sebagai faktor penentu keberhasilan sebuah pembangunan desa. Potensi lokal berupa sumber daya manusia sebagai subyek pembangunan mengetahui permasalahan masyarakat sendiri sedangkan sumber daya alam merupakan kekayaan yang dimanfaatkan untuk mengangkat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat desa. Pemberdayaan masyarakat intinya membangkitkan potensi yang ada dalam diri individu atau kelompok dengan memberikan dorongan, memberikan kesadaran akan potensi yang dimiliki orang atau kelompok tersebut dengan tujuan pemberdayaan mengarah kepada keadaan capaian atau yang ingin dihasilkan kearah perubahan masyarakat yang berdaya guna dan memiliki kemampuan dalam merubah dan memperbaiki kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya. Pembangunan masyarakat pedesaan merupakan bagian penting dari perwujudan pembangunan otonomi daerah dalam rangka pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah meningkatkan keikutsertaan masyarakat desa dengan membuat program-program nasional yang salah satunya adalah program pemberdayaan masayarakat desa. Seperti yang kita ketahui, masayarakat pedesaan adalah masyarakat yang identik dengan kemisikinan dan keterletarbelakangan padahal tidak sedikit potensi yang dimiliki oleh mayarakat desa.
Program Pengelolaan Sampah Dalam Kesadaran dan Partisipasi Bagi Ibu-Ibu Kader Pkk Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Istiawati, Sri; Henilia, Henilia; Hariyati, Hariyati; Saniah, Saniah; Nursidin, Nursidin; Nasution, M. Hafis Akbar
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 11 (2024): February
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10668913

Abstract

Kebersihan merupakan cerminan setiap individu dalam menjaga kesehatan yang begitu penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebersihan lingkungan adalah suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran dan penyakit, yang dapat merugikan segala aspek yang menyangkut setiap kegiatan dan perilaku lingkungan masyarakat, dimana kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kehidupan dalam bermasyarakat memanglah sangat penting menjadikan kebersihan sebagai perhatian bersama. Lingkungan yang bersih membantu masyarakat agar terhindar dari penyakit-penyakit. Melakukan penerapan hidup dalam lingkungan yang bersih terdapat banyak manfaat di dalamnya, badan yang sehat, terasa asri dan nyaman yang membangkitkan energi positif untuk beraktifitas. Kebiasaan-kebiasaan suatu masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungannya tersebut dapat dimulai dari memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, sehingga berpengaruh pada tetap bersihnya lingkungan. Lingkungan lebih baik jika semua orang sadar dan bertanggungjawab terhadap kebersihan lingkungan, karena hal itu harus ditanamkan sejak dini, mulai dari sekolah dasar harus sudah diajarkan untuk selalu hidup bersih dan sehat. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah serta bagaimana tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Percut Kecamatan Percut Sei Tuan. Kedasaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kelurahan  Percut Kecamatan Percut Sei Tuan diperoleh dari lima parameter, yaitu partisipasi dalam bentuk buah pikiran, partisipasi dalam bentuk tenaga, partisipasi dalam bentuk uang dan barang, partisipasi dalam bentuk kemahiran dan keterampilan, dan bentuk pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUGURAN KANDUNGAN DALAM PERSPEKTIF KRIMINOLOGI Istiawati, Sri; Elisa, Nufaris
Juripol (Jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan) Vol. 7 No. 1 (2024): Juripol (Jurnal Institusi Polgan)
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebanyak 19 juta perempuan di seluruh dunia melakukan tindakan pengguguran pada kandungannya secara tidak aman setiap tahunnya. 18,5 juta : terjadi di Negara-negara berkembang. Negara-negara Afrika sebanyak 4,2 juta, di Negara-negara Asia sebanyak 10,5 juta, di Negara-negara Amerika Latin dan Karabia sebanyak 3,8 juta. Penelitian hukum normatif dilakukan dengan penelitian pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari bahan pustaka atau data sekunder, dimana data sekunder diperoleh dengan mempelajari sumber-sumber bacaan yang dapat dijadikan bahan dalam penulisan skripsi. Tindakan pengguguran kandungan diatur dalam ketentuan khusus yaitu pada Udang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan dalam Pasal 75, 76 dan 77. Dan ketentuan umum pada Kitab Undang-undang Hukum Pidana Pasal 299, 346, 347, 348, 349.Akan tetapi, Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ini tidak sejalan dengan Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang menyatakan segala macam tindakan pengguguran kandungan itu dilarang. Sedangkan dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan tindakan pengguguran kandungan bisa dilakukan dengan alasan medis. Padahal kedua-duanya masih berlaku di Indonesia.
Analisis Anak Angkat dalam Perspektif Hukum Islam, Status dan Kedudukannya Istiawati, Sri
Juripol (Jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan) Vol. 7 No. 2 (2024): Juripol (Jurnal Institusi Polgan)
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

During the time application of child become power of district court very Islam. Law number 3 year 2006 concerning change of law number 7 year 1989 concerning Islamic court, giving power to justice of religion to accept, to checking, and judging and also of child genesis and lifting of child pursuant to law of Islam. Stipulating of lifting of child pursuant to Islamic law by justice of religion do not decide contractual terms or lineage relation / link with old fellow contain him. foster child judicially remain to confess as child contain from old fellow contain him. Foster child in law of Islam nor make that foster child as child contain or likened by the child him and rights of like child contain and illegal foster parent become sponsor do woman foster child marry.
Pentingnya Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Pedesaan di Desa Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas Istiawati, Sri; S, Saniah; N, Nursidin; S, Syaharman; Nasution, M. Hafis Akbar
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 4 (2024): Juli
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13287124

Abstract

Potensi lokal merupakan daya, kekuatan, kesanggupan dan kemampuan yang dimiliki oleh desa untuk dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sumber daya manusia dan sumber daya alam merupakan potensi lokal yang dimiliki sebagai faktor penentu keberhasilan sebuah pembangunan desa. Potensi lokal berupa sumber daya manusia sebagai subyek pembangunan mengetahui permasalahan masyarakat sendiri sedangkan sumber daya alam merupakan kekayaan yang dimanfaatkan untuk mengangkat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat desa. Pemberdayaan masyarakat intinya membangkitkan potensi yang ada dalam diri individu atau kelompok dengan memberikan dorongan, memberikan kesadaran akan potensi yang dimiliki orang atau kelompok tersebut dengan tujuan pemberdayaan mengarah kepada keadaan capaian atau yang ingin dihasilkan kearah perubahan masyarakat yang berdaya guna dan memiliki kemampuan dalam merubah dan memperbaiki kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya. Pembangunan masyarakat pedesaan merupakan bagian penting dari perwujudan pembangunan otonomi daerah dalam rangka pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah meningkatkan keikutsertaan masyarakat desa dengan membuat program-program nasional yang salah satunya adalah program pemberdayaan masayarakat desa. Seperti yang kita ketahui, masayarakat pedesaan adalah masyarakat yang identik dengan kemisikinan dan keterletarbelakangan padahal tidak sedikit potensi yang dimiliki oleh mayarakat desa.
ANALISIS REGULASI PINJOL PADA SENGKETA KONSUMEN YANG BERBASIS KEADILAN Siagian, Asman; Rahmadany, Rahmadany; Istiawati, Sri
Jurnal Perspektif Hukum Vol. 5 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Harapan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35447/jph.v5i2.1067

Abstract

This study analyzes online lending regulations (pinjol) in the context of justice-based consumer dispute resolution in Indonesia. The increasing number of consumer dispute cases in the financial technology (fintech) lending industry, especially online loans, shows a gap between existing regulations and their implementation in the field. Using a normative legal research method with a statutory and conceptual approach, this study aims to analyze the effectiveness of pinjol regulations in resolving consumer disputes and identify aspects that need to be strengthened to create a more equitable dispute resolution. Data were collected through literature studies and analysis of regulatory documentation related to pinjol and consumer protection. The results of the study indicate that existing pinjol regulations have not been fully able to provide optimal protection for consumers in resolving disputes. There are three main findings that are the main points that need to be highlighted: (1) there is still a lack of clarity regarding effective and efficient dispute resolution mechanisms, (2) weak supervision of unethical collection practices, and (3) lack of harmonization of regulations between relevant authorities in handling pinjol consumer disputes. This study recommends the need to strengthen regulations through: improving dispute resolution mechanisms, increasing supervision, and harmonization of regulations between relevant institutions. The theoretical implications of this study contribute to the development of a fintech regulatory concept that is more oriented towards consumer protection, while its practical implications provide input for policy makers in perfecting more equitable online loan regulations that favor the wider community.
Peranan Masyarakat Dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan di Kelurahan Berngam Kecamatan Binjai Kota Istiawati, Sri; S, Saniah; Fachrudin, Khaira Rizfia; Nasution, M. Hafis Akbar; Hans, Nickytha Linch De
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 10 (2025): Januari
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14831206

Abstract

Some of the causes of deviations from spatial planning in cases of floods and landslides are the still weak public awareness of the importance of environmental quality, the weak ability to supervise and control development, both by the government and the community. The law in our country is not yet firm, and the spirit and mechanism of cooperation between development actors and the community have not yet been created in realizing synergistic development. The case of the lack of understanding of the Berngam Village community in Binjai City is also a factor in the decline in environmental quality. In conditions like this, the Binjai City government must realize the importance of socializing the material stipulated in the Spatial Planning product to the community, especially regarding improving environmental quality. This is intended so that the community can understand the importance of improving environmental quality. Seeing the limitations of the Binjai City government, the city community is expected to play an active role in developing alternative forms of urban land provision, such as the use of housing and settlement land, green open spaces, protected areas and so on that concern the interests of the community in general.
Peranan Masyarakat Dalam Meningkatkan Kualitas Lingkungan di Kelurahan Berngam Kecamatan Binjai Kota Istiawati, Sri; S, Saniah; Fachrudin, Khaira Rizfia; Nasution, M. Hafis Akbar; Hans, Nickytha Linch De
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 10 (2025): Januari
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14831206

Abstract

Some of the causes of deviations from spatial planning in cases of floods and landslides are the still weak public awareness of the importance of environmental quality, the weak ability to supervise and control development, both by the government and the community. The law in our country is not yet firm, and the spirit and mechanism of cooperation between development actors and the community have not yet been created in realizing synergistic development. The case of the lack of understanding of the Berngam Village community in Binjai City is also a factor in the decline in environmental quality. In conditions like this, the Binjai City government must realize the importance of socializing the material stipulated in the Spatial Planning product to the community, especially regarding improving environmental quality. This is intended so that the community can understand the importance of improving environmental quality. Seeing the limitations of the Binjai City government, the city community is expected to play an active role in developing alternative forms of urban land provision, such as the use of housing and settlement land, green open spaces, protected areas and so on that concern the interests of the community in general.
Membangun Komunikasi Efektif Untuk Meningkatkan Keterampilan Bernegosiasi Bagi Pelaku Usaha Di Desa Lubuk Cemara Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara Istiawati, Sri; S, Saniah; Fachrudin, Khaira Rizfia; Pandiangan, Jenny Ester; Gaol, Nickytha Lincah De Hans Lumban
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 4 (2025): July 2025
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.16090899

Abstract

Komunikasi   efektif   dapat   menjadi   solusi   untuk meningkatkan   keterampilan   komunikasi,   terutama   dalam   konteks   negosiasi   yang penting   dalam   menyelesaikan   konflik   dan   membangun   hubungan   yang   saling menguntungkan.  Pengabdian ini  menyoroti  pentingnya  komunikasi  interpersonal  dan nonverbal  dalam  hubungan  industrial,  serta  bagaimana  pelatihan  yang  melibatkan simulasi  dan  diskusi  kelompok  dapat  meningkatkan  pemahaman  peserta  tentang pentingnya komunikasi yang efektif. Kemampuan  komunikasi  efektif  antara  pekerja  dan  pengusaha  sering  kali  menjadi tantangan   utama   dalam   hubungan   industrial   yang   berdampak   pada   kinerja   dan produktivitas   organisasi. Metode yang digunakan adalah  ceramah  interaktif  yang  memungkinkan  peserta  belajar  secara  kolaboratif  dan mempraktikkan  teknik  komunikasi  dalam  situasi  nyata.  Evaluasi  pelatihan  dilakukan melalui pre-test dan post-testuntuk  mengukur  peningkatan  keterampilan,  disertai  uji beda, serta survei kepuasan peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam    keterampilan    komunikasi    peserta,    dengan    nilai post-test lebih    tinggi dibandingkan pre-test.   Perbedaan    ini    menunjukkan    bahwa    pelatihan    berjalan efektivitas. Selain itu, lebih dari 80 persen peserta menyatakan puas dengan pelatihan yang diberikan. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan komunikasi, tetapi juga  mempersiapkan  peserta  menghadapi  tantangan  hubungan  industrial  di  masa mendatang dengan keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan produktif.  
Membangun Komunikasi Efektif Untuk Meningkatkan Keterampilan Bernegosiasi Bagi Pelaku Usaha Di Desa Lubuk Cemara Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara Istiawati, Sri; S, Saniah; Fachrudin, Khaira Rizfia; Pandiangan, Jenny Ester; Gaol, Nickytha Lincah De Hans Lumban
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 4, No 4 (2025): July 2025
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.16090899

Abstract

Komunikasi   efektif   dapat   menjadi   solusi   untuk meningkatkan   keterampilan   komunikasi,   terutama   dalam   konteks   negosiasi   yang penting   dalam   menyelesaikan   konflik   dan   membangun   hubungan   yang   saling menguntungkan.  Pengabdian ini  menyoroti  pentingnya  komunikasi  interpersonal  dan nonverbal  dalam  hubungan  industrial,  serta  bagaimana  pelatihan  yang  melibatkan simulasi  dan  diskusi  kelompok  dapat  meningkatkan  pemahaman  peserta  tentang pentingnya komunikasi yang efektif. Kemampuan  komunikasi  efektif  antara  pekerja  dan  pengusaha  sering  kali  menjadi tantangan   utama   dalam   hubungan   industrial   yang   berdampak   pada   kinerja   dan produktivitas   organisasi. Metode yang digunakan adalah  ceramah  interaktif  yang  memungkinkan  peserta  belajar  secara  kolaboratif  dan mempraktikkan  teknik  komunikasi  dalam  situasi  nyata.  Evaluasi  pelatihan  dilakukan melalui pre-test dan post-testuntuk  mengukur  peningkatan  keterampilan,  disertai  uji beda, serta survei kepuasan peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam    keterampilan    komunikasi    peserta,    dengan    nilai post-test lebih    tinggi dibandingkan pre-test.   Perbedaan    ini    menunjukkan    bahwa    pelatihan    berjalan efektivitas. Selain itu, lebih dari 80 persen peserta menyatakan puas dengan pelatihan yang diberikan. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan komunikasi, tetapi juga  mempersiapkan  peserta  menghadapi  tantangan  hubungan  industrial  di  masa mendatang dengan keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan produktif.