Abstract: This study aims to explore the effectiveness of reality counseling in addressing hopelessness among adolescents at SMKN 1 Kota Tasikmalaya. Reality counseling was chosen as an intervention approach to assist adolescents in dealing with their personal challenges related to hopelessness. The research employed a quantitative method with a single subject experimental design (single subject research) using an A-B-A pattern. The participants in this study were three adolescents from class X at SMKN 1 Tasikmalaya during the 2022/2023 academic year, who exhibited signs of hopelessness. The results of the study indicated that the implementation of reality counseling was effective in reducing hopelessness levels among adolescents. Both statistical and visual analyses showed a decrease in hopelessness scores for each participant. Participant HZ showed a decrease in score from 12.75 in phase baseline 1 to 9.5 in phase baseline 2. Participant V experienced a decrease from 9.67 in baseline 1 to 9.5 in baseline 2. Meanwhile, participant Q showed a decrease from 9.5 in baseline 1 to 5.5 in baseline 2. These findings suggest that reality counseling helps participants manage negative thoughts and actions related to their personal issues, providing clearer direction in achieving life goals and overcoming frustrations that previously hindered them.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas konseling realitas dalam mengatasi keputusasaan (hopelessness) pada remaja di SMKN 1 Kota Tasikmalaya. Konseling realitas dipilih sebagai pendekatan intervensi untuk membantu remaja yang mengalami keputusasaan dalam menghadapi tantangan pribadi mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen subjek tunggal (single subject research) menggunakan pola A-B-A. Sampel penelitian ini terdiri dari tiga remaja kelas X di SMKN 1 Tasikmalaya pada tahun ajaran 2022/2023 yang telah menunjukkan indikasi keputusasaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan konseling realitas efektif dalam mengurangi tingkat keputusasaan pada remaja. Berdasarkan analisis statistik dan visual, terjadi penurunan skor keputusasaan pada setiap konseli. Konseli HZ menunjukkan penurunan skor dari 12,75 pada fase baseline 1 menjadi 9,5 pada fase baseline 2. Konseli V mengalami penurunan skor dari 9,67 pada baseline 1 menjadi 9,5 pada baseline 2. Sementara itu, konseli Q menunjukkan penurunan skor dari 9,5 pada baseline 1 menjadi 5,5 pada baseline 2. Hasil ini menggambarkan bahwa konseling realitas mampu membantu konseli mengelola pikiran dan tindakan negatif terkait permasalahan pribadi mereka, serta memberikan arah yang lebih jelas dalam mencapai tujuan hidup dan mengatasi rasa frustasi yang sempat menghalangi mereka.