Non-Governmental Organization dan pemuda memiliki keterkaitan yang positif, dimana melalui NGO pemuda dapat mengekspresikan ide, bersosialisasi, serta mengembangkan potensi melalui pengalaman dalam kegiatan sukarelawan. Gerakan Mengajar Desa Kalimantan Timur merupakan NGO yang memiliki tujuan memberdayakan pemuda melalui pengalaman sebagai relawan. Peningkatan anggota yang dialami, membuat keanggotaan bersifat dinamis dan menjadi tantangan bagi Gerakan Mengajar Desa Kaltim untuk membangun proses komunikasi yang efektif agar dapat mendorong anggota untuk terus berkontribusi aktif dan mencapai tujuan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pola komunikasi yang terjadi pada organisasi Gerakan Mengajar Desa dalam mencapai tujuan pemberdayaan pemuda melalui kerelawanan. Pola komunikasi dianalisis berdasarkan teori pola komunikasi Joseph A. Devito yang terdiri dari pola rantai, roda, huruf “Y”, lingkaran, dan bintang/semua saluran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Proses analisis data meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi bintang/saluran bebas, rantai, dan roda sering digunakan dalam proses komunikasi di Gerakan Mengajar Desa Kalimantan Timur guna menciptakan kesamaan pemahaman dalam menjalankan kegiatan. Walaupun dalam penerapannya, pola rantai tidak berjalan secara efektif karena kurangnya penegasan tugas dalam struktur organisasi di tim tutor inspiratif. Sementara itu, pola huruf “Y” dan pola lingkaran jarang digunakan dan tidak dilaksanakan secara efektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam proses pemberdayaan pemuda di Gerakan Mengajar Desa Kaltim menggunakan pendekatan pemungkinan, penguatan, penyokongan, dan pemeliharaan.  Kata Kunci: Pola Komunikasi Organisasi, Organisasi Non-Pemerintah, Pemberdayaan Pemuda