Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Literasi Digital dan Kemanusiaan Melalui Powerpoint sebagai Media Pembelajaran bagi Santri Pondok Pesantren Asshodiqiyah Rasdi; Suran Ningsih, Ayup; Niravita, Aprila; Prabowo, Muchammad Shidqon; Wijayanto, Indung; Fiorentina, Prita; Komariyah, Maulida Nurul
AJAD : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2023): DECEMBER 2023
Publisher : Divisi Riset, Lembaga Mitra Solusi Teknologi Informasi (L-MSTI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59431/ajad.v3i3.214

Abstract

People's lack of understanding of digital media results in misuse which has consequences for personal and social life. Social media is present as part of internet development. Its presence offers easy and new ways of interacting, communicating, and socializing with the support of interesting features. The number of social media users in Indonesia is dominated by teenagers, so the impact is felt by teenagers. Good use can improve achievement, whereas bad use can have negative consequences for children and adolescents. We need to respond to technological developments that are bringing us to the Industrial Revolution 4.0 wisely. This is what makes Digital Literacy very necessary. Self-understanding of digital technology movements requires us to learn more deeply about material related to digital literacy. To be able to use the internet well, everyone, including students, must have good digital literacy. To be able to use the internet well, it is necessary to strengthen the literacy of students. Apart from that, there needs to be protection so that the internet is used only for good, and teachers must direct students to filter negative things from the internet. After learning about Digital Literacy and Humanity, Santri will be given training on how to prepare PowerPoint as a learning medium. Improving skills in preparing learning media based on digital literacy is an important thing for students to develop.
Evaluasi Sarana dan Prasarana Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMPN 4 Pontianak Timur Fitriana Puspa Hidasari; Muhammad Fachrurrozi Bafadal; Rasdi; Yesicca M. Saragih; Triyana
Jurnal Dunia Pendidikan Vol 5 No 4 (2025): Jurnal Dunia Pendidikan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jurdip.v5i4.3740

Abstract

Evaluasi sarana olahraga di SMPN 04 Pontianak Timur penting untuk memahami kondisi fasilitas yang mendukung pembelajaran olahraga di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi sarana olahraga di sekolah tersebut dan memahami implikasinya terhadap proses belajar mengajar. Penelitian dilakukan melalui observasi langsung terhadap berbagai jenis sarana olahraga yang tersedia di SMPN 04 Pontianak Timur. Data dikumpulkan melalui daftar periksa yang mencakup jenis sarana, jumlah, kondisi, dan tingkat kerusakan. Evaluasi sarana olahraga menunjukkan bahwa secara umum kondisi sarana masih baik, namun terdapat beberapa peralatan yang mengalami kerusakan, seperti bola voli, net voli, bola sepak, raket bulu tangkis, dan pemukul kasti. Meskipun demikian, kondisi ini masih memadai untuk mendukung proses belajar mengajar olahraga di sekolah. Pentingnya sarana olahraga yang baik telah dibahas, karena sarana yang memadai dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan olahraga. Meskipun terdapat beberapa kerusakan, perbaikan dan perawatan terhadap sarana olahraga yang rusak dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran olahraga di sekolah.
Analisis Kriminologi Maraknya Tawuran Gangster Oleh Anak di Era Digital Yoga Pratomo, Bayu Rizki; Rasdi
Annual Review of Legal Studies Vol. 2 No. 2 (2025): May, 2025
Publisher : Faculty of Law, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/arls.vol2i2.25873

Abstract

The phenomenon of inter-gang brawls among teenagers, particularly those involving children in Indonesia, has become a complex and serious social issue. This research provides an in-depth criminological analysis of the prevalence of these brawls, focusing on the digital era's role in shaping and accelerating the dynamics of this deviant behavior. The study identifies both internal and external causal factors. Internally, involved adolescents often experience an identity crisis, possess weak self-control, and struggle with environmental adjustment. Their inability to manage emotions and seek positive recognition pushes them to find outlets in deviant groups. Externally, unfavorable family environments and the influence of deviant peer groups are significant contributing factors. What distinguishes this modern phenomenon is the catalytic role of digital technology, especially social media. Platforms like Instagram and TikTok have become primary arenas for provocation, challenges, and coordination of brawls, even enabling live broadcasts that can influence other adolescents to participate. The lack of parental supervision over children's social media use exacerbates these negative impacts. To address this, a comprehensive approach is necessary, encompassing pre-emptive (early prevention), preventive (ongoing prevention), and repressive (law enforcement with rehabilitation) efforts. This approach involves families, schools, communities, and law enforcement agencies, with an emphasis on restorative justice for children in conflict with the law.
Analisis Yuridis Pemenuhan Hak Anak Disabilitas Korban Pencabulan dalam Peradilan: Studi Putusan No.88/Pid.Sus/2024/PN Kdl Sartono, Winda Maharani; Rasdi
UNES Law Review Vol. 8 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v8i1.2445

Abstract

Penelitian ini mengkaji pemenuhan hak hukum anak-anak berkebutuhan khusus sebagai korban pencabulan dalam konteks peradilan pidana Indonesia dengan studi terhadap Putusan No.88/Pid.Sus/2024/PN Kdl. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini mengandalkan metode yuridis-empiris serta menggunakan pendekatan kualitatif sebagai teknik analisis utama. Data diperoleh melalui studi dokumen dan wawancara dengan aparat penegak hukum. Diharapkan penelitian ini telah menjamin keadilan bagi anak berkebutuhan khusus sebagai korban pencabulan. Penelitian ini menggunakan acuan teori keadilan sebagai suatu alat untuk mengkaji pemenuhan hak hukum anak-anak berkebutuhan khusus sebagai korban pencabulan. Temuan penelitian mengindikasikan bahwa pemenuhan hak-hak anak dengan kebutuhan khusus yang menjadi korban masih belum terlaksana secara optimal. Anak korban tidak sepenuhnya mendapatkan hak-haknya dalam sistem peradilan dan tidak memperoleh layanan rehabilitasi sebagaimana diatur dalam UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, serta UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Putusan pengadilan cenderung lebih fokus pada pemidanaan pelaku dibandingkan perlindungan dan pemulihan korban. Hambatan dalam implementasi hak korban minimnya SDM pendukung serta belum adanya implemenntasi mengenai kehidupan anak korban pasca putusan inkracht. Penelitian ini merekomendasikan penguatan peran lembaga layanan korban untuk menjamin keadilan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus.
Penguatan Diferensiasi Pembelajaran Bagi Guru Sekolah Dasar Negeri Tambakrejo 01 Kota Semarang Guna Optimalisasi Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Rasdi; Suran Ningsih, Ayup; Niravita, Aprila; Irawaty; Hanum, Holy Latifah; Saman, Mohamad; Indriyani, Widia; Febriani, Diyah Anggun; Sugiyono, Tri
LOSARI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : LOSARI DIGITAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53860/losari.v5i2.150

Abstract

Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan berbagai muatan internal pembelajaran yang isinya lebih optimal, memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk membiasakan diri dengan konsep dan memperkuat kompetensinya. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai sumber pengajaran untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan minat belajar siswa. Berdasarkan isu-isu spesifik yang ditetapkan oleh pemerintah, telah dikembangkan proyek-proyek yang memperkuat pencapaian profil siswa Pancasila. Proyek tidak bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan karena itu tidak terkait dengan isi mata pelajaran. Salah satu perbedaan antara kurikulum mandiri dengan kurikulum sebelumnya berkaitan dengan pembelajaran. Pembelajaran yang dibedakan diterapkan dalam kurikulum mandiri. Pembelajaran yang dibedakan adalah pendekatan yang memungkinkan guru untuk mengembangkan strategi yang memenuhi kebutuhan setiap siswa. Champan dan King mengemukakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang dibedakan berdasarkan kemampuan, profil belajar siswa, dan minat untuk menunjukkan pembelajaran yang berdiferensiasi, dengan ketentuan bahwa pendekatan pengajaran harus didasarkan pada perbedaan karakteristik individu di dalam kelas. menjawab kebutuhan siswa. Pembelajaran yang dibedakan bukanlah suatu program, metode atau strategi, melainkan suatu cara berpikir, suatu filosofi tentang bagaimana menghadapi perbedaan siswa. Pembelajaran berdiferensiasi adalah seperangkat kegiatan pembelajaran yang disusun sesuai dengan kebutuhan siswa, dengan tujuan membantu siswa mencapai pembelajaran. Dengan kata lain, pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan metode pembelajaran yang memberikan ruang kepada siswa untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan kemauan dan minat belajarnya. Pengabdian dilaksanakan dengan metode ceramah dengan pelatihan dan pendidikan kepada 11 orang guru di SDN Tambakrejo Kota Semarang.