Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Resistance of Several Local Rice Varieties to Isolate Tungro Virus from Muara Ruimassa, Reymas; Manzila, Ifa; Temaja, I Gede Rai Maya; Sudana, I Made
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 18 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.18.1.1-8

Abstract

Penyakit tungro merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman padi karena menimbulkan gejala tanaman kerdil dan mampu menyebabkan kehilangan hasil yang nyata. Penanaman varietas tahan merupakan strategi pengendalian yang direkomendasikan untuk mengatasi penyakit tungro. Penelitian dilakukan untuk mencari sumber ketahanan genetik dari varietas padi lokal yang dapat digunakan dalam perakitan varietas tahan penyakit tungro. Percobaan disusun dalam rancangan penelitian deskriptif dengan teknik observasi. Observasi dilakukan terhadap 16 varietas padi lokal dengan setiap varietas terdiri atas 30 tanaman contoh sehingga jumlah keseluruhan tanaman yang digunakan sebanyak 480 tanaman. Isolat virus tungro dari pertanaman padi di Muara, Bogor diinokulasikan ke tanaman uji melalui serangga vektor wereng hijau (Nephotettix virescens). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan varietas lokal bervariasi berdasarkan nilai indeks penyakit, insidensi penyakit dan penyusutan tinggi tanaman. Varietas TN1 merupakan varietas pembanding dengan reaksi rentan, sedangkan varietas padi lokal dibedakan atas tahan (‘Utri Merah’), moderat (‘Karau’, ‘Bekongan’, ‘Bujang Berinai’, ‘Srogel Abang’, ‘Pulut Garu’, ‘Randu Kisaran’, ‘Siredep’, ‘Katimpung’, ‘Pulut Sawijan’, ‘Dube’), moderat cenderung rentan (‘Blumbungan’, ‘Tjere bandung’, ‘Sempor’) dan rentan (‘Rumbai’). Semua varietas dapat terinfeksi (insidensi penyakit 27–76%), tetapi indeks keparahan penyakit sangat bervariasi (3–7). Semakin berat keparahan penyakit menyebabkan penyusutan tinggi tanaman semakin tinggi. ‘Srogel Abang’ merupakan varietas yang bermanfaat untuk perakitan varietas padi unggul tahan penyakit tungro karena bersifat moderat dengan persentase penyusutan tinggi tanaman yang rendah (36%) sehingga produktivitas tanaman masih dapat dipertahankan.
Pendampingan teknik pengendalian organisme pengganggu tanaman secara organik pada budidaya tanaman di Kampung Kwau: Technical guidance on plant pest control organisms organically in plant cultivation in Kwau Village Ruimassa, Reymas; Purnomo, Wasgito D.; Sutiharni, Sutiharni; Ningtias, Nandini A.; Nurlailah, Nurlailah; Pribadi, Hayu S.; Karamang, Syukur; Wibawati, Zarima
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v6i3.558

Abstract

ABSTRACT Plant disease control using biological agents such as Trichoderma spp., and groups of bacteria that are members of Plant Growth Promoting Rhizobacteria or PGPR is an organic farming method, which only uses ingredients that come from the surrounding environment. The purpose of implementing this PKM is to introduce farmers to an alternative control method that is safer for the environment, cheaper because it comes from their own residential environment so that it does not cost more but is effective in controlling plant pests or OPT. Another goal is that farmers can reduce the frequency of using non-organic pesticides in their daily cultivation systems. The delivery method is carried out in the mentoring method through the presentation of recipes, procedures and manufacturing techniques carried out at the Kwau Village Hall; while the training is carried out in farmers' gardens with the presentation of the parts of the sprayer used, how to mix organic pesticides, the dosage size used and the best spraying time. This training and mentoring received a warm welcome from the farming community which was marked by not only being attended by the farming community in Kwau but also by farmers from other villages around Kwau village such as Maybrij and Soubrij. Another thing that shows high enthusiasm is the curiosity about the material during the discussion and training in the farmer's garden. We hope that the material presented can add insight into the agrotourism cultivation system.  Keywords: Bamboo, Plant Pest Organisms, Plant Growth Promoting Rhizobacteria, Kwau, Trichoderma spp   ABSTRAK  Pengendalian penyakit tanaman dengan menggunakan agensia hayati seperti Trichoderma spp., dan kelompok bakteri yang tergabung pada Plant Growth Promoting Rhizobacteria atau PGPR merupakan cara bertani secara organik, yang hanya menggunakan bahan-bahan pembuat yang berasal dari alam sekitar. Tujuan pelaksanaan PKM ini adalah memperkenalkan kepada petani suatu metode pengendalian alternatif yang lebih aman terhadap lingkungan, murah karena berasal dari lingkungan tempat tinggal sendiri sehingga tidak mengeluarkan biaya lebih tetapi efektif dalam mengendalikan Organisme pengganggu tumbuhan atau OPT. Tujuan lainnya lagi adalah petani dapat mengurangi frekuensi penggunaan pestisida non-organik dalam sistem budidaya sehari-hari. Metode penyampaian dilaksanakan dalam metode pendampingan melalui pemaparan resep, prosedur dan teknik pembuatan yang dilaksanakan di Balai Kampung Kwau; sedangkan pelatihan dilaksanakan di kebun milik petani dengan pemaparan bagian-bagian alat sprayer yang digunakan, cara pencampuran pestisida organik, ukuran dosis yang digunakan dan waktu penyemprotan terbaik. Pelatihan dan pendampingan ini mendapat sambutan yang meriah dari masyarakat petani yang ditandai oleh bukan hanya dihadiri oleh masyarakat petani di Kwau juga dihadiri oleh petani yang berasal dari kampung lainnya di sekitar kampung Kwau seperti Maybrij dan Soubrij. Hal lainnya yang menunjukkan animo yang tinggi adalah keingintahuan terhadap materi pada saat diskusi dan pelatihan di kebun petani dilakukan. Harapan kami materi yang disampaikan dapat menambah wawasan dalam sistem budidaya agrowisata.  Kata kunci:  Bambu, Organisme Pengganggu Tumbuhan, Plant Growth Promoting Rhizobacteria, Kwau, Trichoderma spp