Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Morphometric Analysis of Chili Leaves with Yellow Curly Symptom Using Digital Image Processing Approach and Data Mining Algorithm Hasan, Asmar; Taufik, Muhammad; Bande, La Ode Santiaji; Khaeruni, Andi; Mallarangeng, Rahayu; Gusnawaty HS; Asniah; Syair; Rahman, Abdul
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 19 No 6 (2023): November 2023
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.19.6.231-237

Abstract

Gejala kuning keriting pada daun cabai umumnya disebabkan oleh infeksi Begomovirus. Daun tanaman terinfeksi tidak hanya mengalami perubahan warna sebagai indikator rusaknya klorofil tetapi juga mengalami perubahan morfologi bentuk. Penelitian ini bertujuan menguantifikasi gejala infeksi Begomovirus berdasarkan perubahan morfologi bentuk daun menggunakan pengolahan citra digital dan algoritma data mining yang akan memudahkan dalam pemantauan dan analisis perkembangan penyakit tanaman. Total 33 citra daun cabai rawit bergejala kuning keriting maupun tidak bergejala menjadi dataset penelitian ini. Citra daun cabai tersebut diolah dan diekstrak karakteristik bentuknya berupa circularity, aspect ratio, roundness, dan solidity menggunakan aplikasi Fiji-ImageJ. Selanjutnya dilakukan uji beda (uji-t), pengelompokan citra menggunakan algoritma Simple K-Means, dan evaluasi ketepatan hasil pengelompokan berdasarkan indeks ARI dan NMI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum ada perbedaan bentuk yang nyata antara daun bergejala dengan daun tidak bergejala. Daun cabai rawit bergejala kuning keriting memiliki rata-rata nilai aspect ratio dan solidity yang lebih kecil dibandingkan daun cabai tidak bergejala, sebaliknya memiliki rata-rata nilai circularity dan roundness yang lebih besar dibandingkan daun cabai tidak bergejala. Evaluasi ketepatan pengelompokan sampel daun cabai rawit bergejala maupun tidak bergejala berdasarkan indeks ARI dan NMI menghasilkan nilai terbaik untuk pengelompokkan ke dalam dua kelompok.
ISOLASI DAN PRODUKSI MANDIRI BIOPESTISIDA TRICHODERMA DARI PERAKARAN TANAMAN BAMBU La Ode Santiaji Bande; Asniah; Syair; Wa Ode Yusria; Nurviana; Taufik Nur Rahman; Andini Aulia; Nur Isnaini Ulfa; Muhammad Botek
Jurnal Abditani Vol. 7 No. 1 (2024): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v7i1.307

Abstract

Mikroba yang berasal dari akar tanaman bambu memiliki potensi sebagai agen hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida, baik sebagai biofungisida. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada kelompok tani sayuran di Desa Tanea Kacamatan Konda kabupaten Konawe Selatan agar dapat dengan mudah dan murah membuat biopestisida yang ramah lingkungan dengan mengisolasi dan memproduksi secara mandiri yang dapat digunakan dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Penggunaan biopestisida sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia dapat menghemat biaya usaha tani. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah diskusi interaktif dan pelatihan langsung tentang teknik isolasi agens hayati menggunakan media nasi, serta produksi biopestisida pada limbah pertanian. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengetahuan petani mengenai mikroba agens hayati yang bermanfaat sebagai bahan pembuatan biopestisida meningkat 92%, termasuk pengetahuan mengenai jamur Trichoderma yang diisolasi dari akar tanaman bambu. Petani dapat mandiri dalam pembuatan biopestisida pada limbah pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa petani terampil dalam melakukan proses isolasi dan perbanyakan inokulum biopestida pada substrat limbah sabut kelapa dengan tingkat keberhasilan mencapai 95%.