Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SOSIALISASI SIAGA BENCANA GEMPA PADA SISWA SEKOLAH SUKMA BANGSA LHOKSEUMAWE ., Yusrawati; Hayati, Mawar; Dewi, Fitriana; Fitriani, Aida; Mauyah, Nizan; ., Subki; Wulandari, Putri; Hayati, Nuri
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v2i1.449

Abstract

Bumi semakin tua, kerusakan alam semakin parah baik karena eksploitasi manusia maupun karena faktor dari alam itu sendiri.Pendidikan mitigasi bencana harus diajarkan sejak dini, siswa-siswa sekolah perlu dibekali pengetahuan agar mereka mengetahui langkah yang harus dilakukan saat terjadi bencana terutama bencana gempa bumi.Tujuan pengabdian ini untuk menumbuhkan budaya sadar bencana dan siaga gempa untuk mitigasi dan kesiapsiagaan siswa Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe. Metode pengabdian adalah dilaksanakan di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe pada bulan September 2022. Kegiatan ini dihadiri perwakilan siswa. Media penyampaian materi seperti laptop, proyektor, remote kontrol, betere, micropon, alat tulis kantor. Tahap kegiatan mulai persiapan, koordinasi, pelaksanaan, demontrasi dan evaluasi. Hasil kegiatan ini kegiatan dihadiri oleh 35 orang. Metode penyuluhan sokraktik telah dilaksanakan dan demontrasi diikuti peserta dengan baik dan aktif. Sehingga bisa disimpulkan remaja di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe yang diwakili sebanyak 35 siswa telah mengikuti kegiatan penyuluhan sadar bencana dan siaga gempa. Keterlibatan remaja sangat aktif dan tujuan pengabdian ini telah terlaksana. Kata kunci :Mitigasi, remaja, siaga bencana.
Gaya Hidup Kafetaria dan Prediktor Preventif Diabetes Mellitus Remaja Hayati, Mawar; Yusrawati, Yusrawati; Dewi, Fitriana
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i2.8018

Abstract

This study aims to determine the relationship between cafeteria lifestyle and preventive predictors of diabetes mellitus in adolescents in the city of Lhokseumawe. This type of research is quantitative with a cross-sectional survey method approach. The research results show a relationship between the cafeteria lifestyle and preventive predictors of diabetes mellitus in adolescents (p-value 0.05). In conclusion, a cafeteria lifestyle can increase the risk of diabetes mellitus in adolescents. Keywords: Diabetes Mellitus, Lifestyle, Cafeteria, Teenagers
Penyuluhan tentang Penanggulangan Tuberkulosis Paru dan Sanitasi Rumah Sehat Syahputra, Anda; Abdurrahman, Abdurrahman; AS, Emilda; Hayati, Mawar; Agustina, Fitriani; Harahap, Lili Kartika Sari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i12.17631

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis disebabkan oleh faktor lingkungan yang berperan dalam penularan penyakit tuberkulosis. Lingkungan yang buruk sangat mendukung aktifnya dan berkembangnya bakteri M. tuberculosis dengan baik. Lingkungan khususnya lingkungan rumah sangat berisiko terhadap perkembangbiakan dan penyebaran bakteri sebab bakteri ini berada di udara. Keberadaan bakteri di udara sangat ditentukan oleh kelembaban dalam rumah, cahaya matahari yang masuk, dan ventilasi. Kegiatan dilakukan di Wilayah Kecamatan Langsa Lama dengan jumlah sasaran sebanyak 32 orang dengan edukasi penanggunalangn tuberculosis dan sanitasi rumah sehat. Evaluasi yang di harapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Hasil dari edukasi yang dilakukan didapatkan pengetahuan peserta setelah diberikan pelatihan adanya peningkatan pengetahuan pada katagori baik sebanyak 4 orang (12,5%) dan meningkat setelah diberikan edukasi sebanyak 29 orang (90,6%). Serta keadaan sanitasi rumah sehat dalam katagori memenuhi syarat. Kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa meningkatnya pengetahuan masyarakat setelah diberikan edukasi penanggulangan tuberculosis dan sanitasi rumah sehat. Kata Kunci: Tuberkulosis, Sanitasi Rumah Sehat, Penyuluhan ABSTRACT Tuberculosis is caused by environmental factors that play a role in the transmission of the disease. Poor environmental conditions greatly support the activity and growth of *M. tuberculosis* bacteria. The home environment, in particular, poses a high risk for the reproduction and spread of the bacteria, as the bacteria are airborne. The presence of bacteria in the air is significantly influenced by household humidity, sunlight exposure, and ventilation. This activity was carried out in the Langsa Lama sub-district, targeting 32 people, with education focused on tuberculosis prevention and healthy home sanitation. The expected evaluation aimed to increase public knowledge. The results of the education showed that after training, there was an increase in participants' knowledge, with 4 people (12.5%) in the good category before the training, and this number increased to 29 people (90.6%) after the education. Additionally, household sanitation was classified as meeting the required standards. This activity concluded that public knowledge improved after being educated on tuberculosis prevention and healthy home sanitation. Keywords: Tuberculosis, Healthy Home Sanitation, Counseling
Supervisi Kepala Ruang Terhadap Kepatuhan Perawat dalam Melaksanakan Hand Hygiene di RSUD Cut Meutia Aceh Utara Dewi, Fitriana; Hayati, Mawar; Yusrawati, Yusrawati; Ismailinar, Ismailinar
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 5 (2024): Volume 6 Nomor 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i5.14275

Abstract

ABSTRACT Nurses are health workers who are around patients 24 hours a day and have the largest number of health workers compared to other health workers in hospitals, who have responsibility and accountability so they are required to provide professional nursing actions, maintain and improve quality in order to provide nursing care. which is safe for patients so that they are free from infection during the treatment period. Hand hygiene is currently considered one of the most important key elements in infection prevention efforts. The role of the head of the room is very important in empowering nurses to increase nurse compliance in implementing hand hygiene in hospitals. The head of the room as a manager must be able to carry out his role in nursing management. This research aims to identify the implementation of supervision by room heads on nurses' compliance in implementing hand hygiene at Cut Meutia Regional Hospital, North Aceh. The population of this study were all the executive nurses who served in the inpatient room at Cut Meutia Hospital, North Aceh, totaling 87 nurses. The results of the research stated that 50.60% of the executive nurses at Cut Meutia Regional Hospital had good supervision by the head of the room, 55.2% of the implementing nurses at Cut Meutia Regional Hospital had high compliance with hand hygiene. Apart from that, the research results showed that there were 30 (68.2%) nurses who were well supervised by the head of the room who were compliant in carrying out hand hygiene. Meanwhile, there were 18 nurses (41.9%) who were poorly supervised by the head of the room who had compliance in carrying out hand hygiene. The results of the analysis showed that there was a relationship between the supervision carried out by the head of the room and the nurses' compliance in carrying out hand hygiene in the room (p =0.018). The head of the room should be able to carry out his role as a supervisor in an effort to increase nurses' compliance in carrying out hand hygiene when providing health services to patients. Keywords: Role of Head of Room, Compliance with Hand Washing by Nurses, Five Moments in Handhygiene  ABSTRAK Perawat merupakan tenaga kesehatan yang berada 24 jam di sekitar pasien dan memiliki jumlah paling banyak dibanding tenaga kesehatan lain yang ada di rumah sakit, yang memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat sehingga dituntut untuk memberikan tindakan keperawatan professional, menjaga dan meningkatkan kualitas agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang aman bagi pasien sehingga terbebas dari terjadinya infeksi selama masa perawatan. Hand hygiene saat ini dipertimbangkan sebagai salah satu elemen kunci terpenting dalam upaya pencegahan infeksi. Peran kepala ruangan sangatlah penting dalam memberdayakan perawat guna meningkatkan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan hand hygiene dirumah sakit. Kepala ruangan sebagai manajer harus mampu melaksanakan peran dalam manajemen keperawatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pelaksanaan supervisi kepala ruang terhadap kepatuhan perawat dalam melaksanakan hand hygiene di RSUD Cut Meutia Aceh Utara. Populasi penelitian ini adalah semua perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap RSUD Cut Meutia Aceh Utara berjumlah 87 perawat. Hasil penelitian menyebutkan bahwa perawat pelaksana di RSUD Cut Meutia telah dilakukan supervisi dengan baik oleh kepala ruangan sebanyak 50,60%, perawat pelaksana di RSUD Cut Meutia memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap melakukan Hand Hygiene sebanyak 55,2%. Selain itu hasil penelitian diperoleh bahwa ada sebanyak 30 (68,2 %) perawat yang disupervisi dengan baik oleh kepala ruangan memiliki kepatuhan dalam melakukan hand hygiene. Sedangkan perawat yang disupervisi dengan kurang baik oleh kepala ruangan, ada 18 (41,9 %) yang memiliki kepatuhan dalam melakukan hand hygiene Hasil analisis menunjukan bahwa ada hubungan antar supervisi yang dilaksanakan oleh kepala ruang dengan kepatuhan perawat dalam melaksanakan hand hygiene di ruangan (p=0,018). Kepala ruang hendaknya dapat melaksanakan perannya sebagai supervisor dalam upaya meningkatkan kepatuhan perawat dalam melakukan hand hygiene saat memberikan pelayanan Kesehatan kepada pasien. Kata Kunci: Peran Kepala Ruang, Kepatuhan Cuci Tangan Perawat, Lima Waktu Membersihkan Tangan