Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

DUKUNGAN KELUARGA DAPAT MEMOTIVASI PASIEN PASCA STROKE DALAM MELAKUKAN LATIHAN FISIOTERAPI DI ACEH; SUATU STUDY CROSSSECTIONAL Wirda Hayati; Dewi Marianthi; Abdurrahman Abdurrahman; Jufrizal Jufrizal
Idea Nursing Journal Vol 11, No 1 (2020): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v11i1.19795

Abstract

Stroke merupakan penyebab kecacatan kedua terbanyak di seluruh dunia pada individu di atas 60 tahun dan merupakan diagnosis utama teratas dalam perawatan jangka panjang. Fisioterapi membantu klien membangun kekuatan dan mempertahankan rentang gerak (range of motion ) dan  tonus otot pada bagian  tubuh yang tidak terkena stroke. Dukungan keluarga sangat mempengaruhi motivasi penderita stroke dalam melakukan latihan juga berpengaruh besar dalam peningkatan kekuatan otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi pasien pasca stroke dalam melakukan latihan fisioterapi. Jumlah sampel 93 keluarga yang menemani pasien melakukan fisioterapi di rumah sakit, dengan menggunakan tehnik Random sampling. Dan analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 63,4%  responden memiliki dukungan keluarga baik, 72,9% responden memiliki motivasi baik, 72,4% responden yang memiliki dukungan emosional baik, 73,2% responden  memiliki dukungan informasi baik, 72,5% responden yang memiliki dukungan instrumental baik, dan 73,3% responden yang memiliki dukungan penghargaan baik. Berdasarkan hasil uji statistik (uji Chi-Square), p. 0,011 terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan motivasi pasien pasca stroke dalam melakukan latihan fisioterapi di Rumah Sakit. Direkomendasikan kepada perawat untuk meningkatkan pendidikan kesehatan kepada keluarga, sehingga dukungan dan motivasi pasien akan semakin baik.Kata kunci: Dukungan keluarga, Motivasi, Stroke, Latihan fisioterapiABSTRACTStroke is the second leading cause of disability worldwide in individuals over 60 years and is the top leading diagnosis in long-term care. Physiotherapy helps clients build strength and maintain range of motion and muscle tone in parts of the body that are not affected by a stroke. Family support greatly influences the motivation of stroke survivors in doing exercises and also has a major effect in increasing muscle strength. This study aims to determine the relationship between family support and motivation of post-stroke patients in doing physiotherapy exercises. The sample size is 93 families who accompany patients to perform physiotherapy in the hospital, using a random sampling technique. And the data analysis was used in univariate and bivariate analysis using the Chi-square test. The results showed 63.4% of respondents had good family support, 72.9% of respondents had good motivation, 72.4% of respondents had good emotional support, 73.2% of respondents had good information support, 72.5% of respondents had good emotional support. good instrumental support, and 73.3% of respondents who have good reward support. Based on the results of statistical tests (Chi-Square test), p. 0.011 There is a significant relationship between family support and motivation of post-stroke patients in doing physiotherapy exercises at the hospital. It is recommended for nurses to improve health education for families, so that patient support and motivation will be better.Keywords: Family Support, Motivation, Stoke, Physiotherapy Exercises
Efektivitas Penggunaan Madu (Mel) Terhadap Penyembuhan Luka Operasi Pada Ibu Sectio Caesarea Cut Mutiah; Abdurrahman Abdurrahman; Isnaini Putri
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 3 (2022): Volume 4 Nomor 3 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.275 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i3.6034

Abstract

ABSTRACT The increasing of deliveries by Sectio Caesarea (SC) is a challenge for midwifery to perform post-SC wound care. One way to provide pharmacological treatment is to provide antiseptic or antibiotic treatment for surgical wounds. An alternatives option that can be used as a topical therapy treatment for wounds is to use honey therapy (Mel). Honey can trigger the rate of formation of granulation tissue and collagen thereby accelerating wound closure. The high antioxidant substances contained in honey can protect cells from free radical damage, and the acidic nature and water content of honey can prevent bacteria from penetrating and provide moisture to the wound in accordance with modern wound care principles. The purpose of this research is to find out the effectiveness of using honey (Mel) in healing surgical wounds on sectio Caesarea in BLUD RSUD Langsa. The research applied Quasi-Experimental and the design applied in this research is a non-equivalent control group design. The population was all post sectio Caesarea mothers in BLUD Hospital Langsa with a total sample of 32 post-cesarean mothers who met the inclusion criteria. The data were observed by looking at the degree of wound healing using the REEDA instrument (Redness, Edema, Ecchymosis, Discharge, and Approximation). The statistical test used is the Mann-Whitney test. The results showed that in both groups; honey and 0.9% NaCl obtained were not normally distributed. The mean Mann-Whitney test results in the intervention group was 9.81 lower than the control group was 23.19 (p-value = 0.000). The honey treatment group was more effective in wound healing than the control group (0.9% NaCl). So that honey can be an alternative therapy for post SC wounds Keywords: Honey (Mel), Post Sectio Caesarea, Wound Healing ABSTRAK Meningkatnya jumlah persalinan dengan Sectio Caesarea (SC) menjadi tantangan bagi bidan untuk melakukan perawatan luka paska SC. Salah satu cara yang digunakan untuk memberikan pengobatan adalah dengan memberikan antiseptic atau antibiotik. Alternatif pilihan yang dapat digunakan sebagai penanganan terapi topikal untuk luka adalah dengan menggunakan Madu (Mel). Madu dapat memicu laju pembentukan jaringan glanulasi serta kolagen sehingga mempercepat penutupan luka. Zat antioksidan tinggi yang terkandung dalam madu dapat melindungi sel dari kerusakan radikal bebas, dan sifat asam dan juga kandungan air yang terdapat dalam madu mampu mencegah bakteri melakukan penetrasi dan memberikan kelembaban pada luka sesuai dengan prinsip perawatan luka modern. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan Madu (Mel) terhadap penyembuhan luka operasi pada ibu sectio caesarea Di RSUD Kota Langsa. Jenis penelitian Quasi Eksperiment dengan desain non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post sectio caesarea di BLUD RSUD Langsa dengan total sampel 32 orang ibu post section caesarea yang sesuai dengan kriteria inklusi. Data di observasi dengan melihat derajat kesembuhan luka dengan menggunakan instrument REEDA (Redness, Edema, Ecchymosis, Discharge and Approximation). Uji statistik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kedua kelompok; madu dan NaCl 0,9% yang diperoleh tidak berdistribusi normal. Rerata hasil uji Mann-Whitney pada kelompok intervensi 9.81 lebih rendah dibandingkan pada kelompok kontrol 23.19 (p-value = 0.000). Kelompok perlakuan madu lebih efektif dalam penyembuhan luka dibandingkan kelompok kontrol (NaCl 0,9%). Sehingga madu dapat menjadi salah satu alternative terapi pada luka post SC. Kata kunci: Madu (Mel), post SC, penyembuhan luka 
Perbandingan Kadar Hemoglobin Sebelum Dan Sesudah Hemodialisa Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Anda Syahputra; Abdurrahman Abdurrahman; Cut Mutiah
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 7 (2022): Volume 4 Nomor 7 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.536 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i7.6546

Abstract

ABSTRACT Indonesia is the third highest in the world with 3,094,915 cases of the urinary system (kidneys). Aceh is the second-highest prevalence category of chronic kidney failure in Indonesia along with Gorontalo and North Sulawesi. Treatment for patients with kidney failure is dialysis (hemodialysis). Complications that occur in chronic kidney failure are anemia, the main factor causing anemia is erythropoietin (EPO) deficiency as a result of damage to EPO-producing cells in the kidneys. To analyze the comparison of hemoglobin levels before and after hemodialysis in patients with chronic kidney failure. The research design was quasi-experimental with a pretest-posttest one-group design. The population in this study were all patients with chronic kidney failure who underwent hemodialysis at the Langsa City Hospital. The research sample was 30 people using the accidental sampling tehnik. The data analysis used paired t-test. There is a difference in hemoglobin levels before and after hemodialysis in patients with chronic kidney failure at Langsa City Hospital with a P-value (sig) = 0.000. It can be concluded that hemodialysis can increase hemoglobin levels in patients with kidney failure. Keywords: Chronic kidney failure, Hemoglobin, Hemodialysis ABSTRAK Indonesia merupakan urutan tertinggi ketiga di dunia dengan kasus system saluran kemih (ginjal) sebanyak 3.094.915. Aceh merupakan kategori prevalensi gagal ginjal kronis tertinggi kedua di Indonesia bersama Gorontalo dan Sulawesi Utara.  Pengobatan yang dilakukan pada penderita gagal ginjal adalah cuci darah (hemodialysis). Komplikasi yang terjadi pada gagal ginjal kronis adalah anemia, faktor utama penyebab terjadinya anemia adalah defisiensi eritropoetin (EPO) sebagai akibat kerusakan sel-sel penghasil EPO pada ginjal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronis. Desain penelitian ini quasi eksperiment dengan rancangan penelitian pretest-posttest one group desain. Populasi pada penelitian ini seluruh pasien gagal ginjal kronis yang melakukan hemodialisa di RSUD Kota Langsa, Sampel penelitian adalah 30 orang dengan menggunakan tehnik accidental sampling. Tehnik analisa data menggunakan uji paired t-test. Ada perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan setelah dilakukan hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronis di RSUD Kota Langsadengan nilai P (sig) = 0,000. Dapat disimpulkan hemodialisa dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada pasen gagal ginjal. Kata Kunci: Gagal ginjal kronis, Hemoglobin, Hemodialisa 
Hubungan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Fraktur Ekstremitas Bawah di RSUD Meuraxa Banda Aceh Abdurrahman Abdurrahman; Cut Mutiah; M. Fardi Aulia
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 2 (2022): Volume 4 Nomor 2 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.523 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i2.5880

Abstract

ABSTRACT : RELATIONSHIP OF SOCIAL SUPPORT WITH QUALITY OF LIFE IN LOWER EXTREMITY FRACTURE PATIENTS AT RSUD MEURAXA BANDA ACEH  Introduction : The incidence of fractures in the world is increasing, according to WHO, in 2012 there were as many as 13 million people (2.7%) experiencing fractures, in 2013 it increased to 18 million people (4.2%) in 2014 there was another increase of 21 million people (7.5%). In Indonesia, fracture is the third leading cause of death after heart disease and tuberculosis. Patients with fractures cannot carry out their own activities so that sufferers experience stress, so that it can affect psychologically and will have an impact on the patient's quality of life.Purpose: To determine the relationship between social support and quality of life in patients with lower extremity fractures.Method: The research design used was analytic with a cross sectional approach. This research was carried out in the Ar Rayyan Inpatient Room, Meuraxa Hospital, Banda Aceh. Sampling using purposive sampling technique with a total sample of 57 people. The instrument used is in the form of a questionnaire. hypothesis testing using Chi-Square statistical test.Result: The results showed that there was a relationship between emotional support for extremity fracture patients (P= 0.012), there was a relationship between instrumental support for extremity fracture patients (P- 0.034), there was a relationship between informational support for extremity fracture patients (P=005) and there was a relationship between assessment support in patients with esternal fractures (P = 0.028).Conclusion: there is a relationship between emotional support, instrumental support, informational support and assessment support with quality of life in patients with osseous fractures. Keywords: Social Support, Quality of Life, Lower Extremity Fracture       INTISARI: HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH DI RSUD MEURAXA BANDA ACEH Latar Belakang: Angka kejadian fraktur didunia semaking bertambah, menurut WHO tercatat pada tahun 2012 ada sebanyak 13 juta jiwa (2,7%) mengalami fraktur, pada tahun 2013 meningkat menjadi 18 juta jiwa ( 4,2%) pada tahun 2014 terjadi peningkatan lagi sebanyak 21 juta jiwa (7,5%). Di Indonesia fraktur merupakan penyebab kematian ketiga terbesar dibawah penyakit jantung dan tuberculosis. Penderita dengan fraktur tidak dapat melakukan kegiatan sendiri sehingga para penderita mengalami stress, sehingga dapat mempengaruhi psikologis dan akan berdampak pada kualitas hidup penderita.Tujuan : Untuk mengetahui ada hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup pada pasien fraktur ekstremitas bawah Di RSUD Meuraxa Banda AcehMetode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. penelitian ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Ar Rayyan RSUD Meuraxa Banda Aceh. Pengambilan sampel sengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 57 orang. intrumen yang digunakan yaitu berupa angket. uji hipotesis menggunakan uji statistik Chi-Square.Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan emosional  pada pasien fraktur ekstermitas (P= 0,012), ada hubungan antara dukungan instrumental pada pasien fraktur ekstermitas (P- 0,034), ada hubunga dukungan informasi pada pasien fraktur ekstermitas (P=005) dan ada hubungan antara dukungan penilaian pada pasien fraktur estermitas (P= 0,028).Kesimpulan : terdapat hubungan antara dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi dan dukungan penilaian dengan kualitas hidup pada pasien fraktur estermitas. Kata Kunci: Dukungan Sosial, Kualitas Hidup, fraktur ekstermitas bawah 
FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERKORELASI DENGAN KUALITAS TIDUR PASIEN KRITIS DI RUANG PERAWATAN INTENSIF (INTENSIVE CARE UNIT/ICU) Erlangga Galih Zulva Nugroho; Heryanto Adi Nugroho; Abdurrahman Abdurrahman; T. Iskandar Faisal; Afdhal Afdhal; Nana Rochana
Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah Vol. 5 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikmb.v5i1.1532

Abstract

Rest and sleep are basic requirements needed by all people. Everyone needs a good quality of rest and sleep to be able to repair or restore the body and maintain the health, including critically ill patients in Intensive Care Unit. Rest and sleep are influenced by several factors such as the disease process, environmental, psychological stress, and medications. However environmental factors are factors that can be modified directly in order to meet this requirement. The purpose of this study is to determine the relationship between environmental factors and the quality of sleep in critically ill patients in the Intensive Care Unit of Semarang. This type of research was quantitative descriptive with correlational design. The data collection method was cross sectional. The samples in this study included 60 people. The results showed that the mean of environmental factors and sleep quality were 88,28 ± 29,76 dan 13,50 ± 4,9 respectively.There was a relationship between environmental factors and the quality of sleep critically ill patients in the ICU with p-value 0.009 (p-value <0.05). The better the environmental factors that are in the ICU the better the sleep quality of critical patients. It is suggested that the hospitals could manage the most disturbing noise caused by other patients to improve the quality of these critically ill patients.
Pemanfaatan Jeruk Bali (Citrus Grandis) Dan Jeruk Lemon (Citrus Limon) Terhadap Penurunan Mual Muntah Pada Ibu Hamil di Desa Karang Anyar Langsa Baro Kota Langsa Cut Mutiah; Nora Veri; Magfirah Magfirah; Fazdria Fazdria; Emilda AS; Abdurrahman Abdurrahman
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Volume 4 Nomor 6 Desember 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i6.4463

Abstract

ABSTRAKMual muntah merupakan hal yang paling sering dialami oleh ibu selama kehamilan Trimester I. Dari seluruh kejadian mual muntah, 60-80% terjadi pada primigravida dan 40-60% pada multigravida. Sedangkan frekuensi ibu yang hanya mengalami mual sebanyak 27-30% dan muntah 28-52%. Jeruk bali dan Jeruk Lemon dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi mual muntah selama kehamilan. Kandungan Flavonoid, B6 dan limonene yang dapat mengatasi mual muntah. Tujuan kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam mengatasi mual muntah selama kehamilan di Desa Karang Anyar Kec. Langsa Baro. Metode pelaksanaan kegiatan diawali dengan mengukur frekuensi mual muntah dan pengetahuan menggunakan kuesioner dan selanjutnya memberikan edukasi pemanfaatan jeruk bali dan jeruk lemon kepada 20 orang ibu hamil trimester I. Hasil kegiatan diperoleh bahwa mayoritas frekuensi mual muntah ibu hamil mengalami penurunan dari 16 orang (80%) menjadi 2 orang (10%). Pengetahuan tentang cara mengatasi mual muntah dan pemanfaatan jeruk bali dan jeruk lemon meningkat dari sebelum diberi edukasi dengan rata 4,7 dan setelah diberi edukasi menjadi 8,7. Kata Kunci: Mual, muntah, jeruk bali, jeruk lemon ABSTRACTNausea and vomiting is the most common thing experienced by mothers during pregnancy trimester I. Of all incidents of nausea and vomiting, 60-80% occur in primigravidas and 40-60% in multigravidas. Meanwhile, the frequency of mothers who only experienced nausea was 27-30% and vomiting was 28-52%. Citrus Grandis and Citrus Limon can be used as an alternative to treat nausea and vomiting during pregnancy. The content of flavonoids, B6 and limonene that can treat nausea and vomiting. The purpose of this service activity is to increase the knowledge of pregnant women in overcoming nausea and vomiting during pregnancy in Karang Anyar Kec. Langsa Baro. The method of implementing the activity began by measuring the frequency of nausea and vomiting using a questionnaire and then providing education on the use of pomelo and lemon to 20 trimesters I pregnant women. to 2 people (10%). Knowledge of how to deal with nausea and vomiting and the use of citrus Grandis and citrus Limon increased from 4.7 before education and after education to 8.7 Keywords: Nausea, Vomiting, Citrus Grandis, Citrus Limon
TERAPI SPIRITUAL TERHADAP KECEMASAN DAN DEPRESI PADA PASIEN HEMODIALISIS : LITERATUR REVIEW Erlangga Galih Zulva Nugroho; Heryanto Adi Nugroho; Abdurrahman Abdurrahman; Henni Kusuma
JOURNAL KEPERAWATAN Vol. 1 No. 1 (2022): February 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.398 KB) | DOI: 10.58774/jourkep.v1i1.8

Abstract

In the end-stage renal disease of CKD, the patients should be hemodialysis to stabilize the state of the kidney function. Increased psychological problems such as anxiety and depression resulting from CKD complications and the consequences of hemodialysis programs performed on patients. It is important for nurses to provide psychological support to patients. The application of complementary therapies such as spiritual therapy is essential. The purpose of this study was to explore various forms of spiritual therapy in hemodialysis for anxiety and depression. This study used electronic database were identified from MEDLINE, CINAHL, Proquest, and GARUDA. The criteria of the paper in this study are : articles published at 2012 – 2020, full text, the article using English or Bahasa Indonesia, and the method of study using experimental study. We extracted 6 intervention studies and critical analyzes used PICO (Population, Intervention, Comparator, Outcome) method. After applying spiritual therapy, several studies resulted in average scores of anxiety and depression that decreased in the intervention group, including Self Paced Therapy, Prayer, Dhikr, Murotal Holy Quran and Spiritual Counseling. In addition, this therapy also has a positive impact on some aspects of the patient's life include the physical and social relationships. Based on the analysis of the results some studies on CKD patients with hemodialysis therapy for anxiety and depression experienced the results obtained that spiritual therapy like include self-paced, prayer and dhikr therapy, and spiritual counselling can decrease anxiety and depression.
Upaya Pemberdayaan Tim Palang Merah Remaja (PMR) melalui Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Langsa Abdurrahman Abdurrahman; Cut Mutiah; Bustami Bustami; Amiruddin Amiruddin; Lina Lina; Fazdria Fazdria
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.8032

Abstract

ABSTRAK Menghadapi kondisi kegawatdaruratan seperti saat terjadinya kecelakaan, tersedak dan sebagainya, menuntut individu atau kelompok yang menemukan korban untuk memberikan pertolongan segera. Akan tetapi, jika penolong tidak mengetahui cara yang baik dan benar dalam memberikan bantuan hidup dasar maka bisa berakibat fatal pada korban. Penting untuk mengetahui pertolongan pertama sehingga bisa memberikan penanganan dasar langsung di tempat kejadian. Sebab, setiap kali kejadian bencana, petugas kesehatan sering kali datang terlambat ke lokasi bencana sehingga menyebabkan korban meninggal tanpa adanya tindakan pertolongan pertama. Tujuan: kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) melalui pelatihan pada anggota Palang Merah Remaja (PMR). Metode: Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode penyuluhan dan pelatihan dengan sasaran anggota Palang Merah Remaja (PMR) yang ada di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Langsa, bulan Juni s/d Agustus 2022 dengan jumlah sasaran 40 orang. Hasil: adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota Palang Merah Remaja (PMR) Kota Langsa tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) 85%. Kesimpulan: Melalui pelatihan pada anggaota Palang Merah Remaja (PMR) mampu melakukan tehnik BHD Kata Kunci: Pengetahuan, Pelatihan, Palang Merah Remaja, Kegawatdaruratan, Bantuan Hidup Dasar  ABSTRACT Facing emergency conditions such as when an accident occurs, choking and so on, requires the individual or group that finds the victim to provide immediate assistance. However, if the rescuer does not know the right and proper way to provide basic life support, it can have fatal consequences for the victim. It is important to know first aid so that you can provide basic treatment right at the scene. This is because, every time a disaster occurs, health workers often arrive late to the disaster site, causing victims to die without any first aid measures. Purpose: this service activity is to increase knowledge and skills about Basic Life Assistance (BHD) through training for members of the Youth Red Cross (PMR). Method: Service activities are carried out using counseling and training methods with the target of members of the Youth Red Cross (PMR) in the Langsa City, from June to August 2022 with 40 students. Result: there is an increase in the knowledge and skills of members of the Youth Red Cross (PMR) of Langsa City regarding 85% Basic Life Support (BHD). Conclusion: Through training the Youth Red Cross (PMR) members are able to do the BHD technique Keywords: Knowledge, Training, Youth Red Cross (PMR), Emergencies, Basic Life Support
Penyuluhan Tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Banjir dan Paska Banjir Bagi Masyarakat Amiruddin Amiruddin; Abdurrahman Abdurrahman; Bustami Bustami; Anasril Anasril; Tri Mulyono Herlambang; Cut Mutiah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6367

Abstract

ABSTRAK Aceh Barat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh yang sering mengalami bencana alam,  pada akhir tahun 2016, jumlah wilayah yang tergenang banjir meliputi sembilan kecamatan, 139 desa, dengan korban terdampak banjir serta pengungsian 14.245 kepala keluarga dengan 49.856 jiwa, 1 korban jiwa meninggal. Daerah yang mengalami banjir adalah gampong Blang Beurandang Kecamatan Johan Pahlawan. Dampak yang nyata akibat banjir bukan hanya pada masalah lingkungan fisik, namun status kesehatan juga bisa menurun karena munculnya penyakit-penyakit setelah banjir. Upaya kesiapsiagaan terhadap bencana tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, masyarakat juga perlu melakukan kesiapsiagaan bencana guna mengurangi kerugian akibat bencana. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan warga masyarakat tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, dalam rangka meminimalkan dampak buruk akibat bencana banjir. Hasil dari penyuluhan kesehatan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat telah berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir. Masyarakat sudah menyadari pentingnya melakukan persiapan-persiapan sebelum bencana banjir datang. Kata Kunci: Banjir, Kesiapsiagaan, Penyuluhan  ABSTRACT West Aceh is one of the regencies in Aceh Province that often experiences natural disasters, at the end of 2016, the number of areas that were inundated by floods included nine sub-districts, 139 villages, with victims affected by floods and the displacement of 14,245 families with 49,856 people, 1 person died. The area that experienced flooding was Blang Beurandang Village, Johan Pahlawan District. The real impact of flooding is not only on physical environmental problems, but health status can also decline due to the emergence of diseases after the flood. Disaster preparedness efforts are not only carried out by the government, the community also needs to carry out disaster preparedness in order to reduce losses due to disasters. This community service activity aims to increase the knowledge, understanding and ability of community members about preparedness to face flood disasters, in order to minimize the adverse effects of floods. The results of health counseling carried out in community service activities have succeeded in increasing public understanding of preparedness to face flood disasters. The community has realized the importance of making preparations before the flood disaster comes. Keywords: Flood, Preparedness, Counseling
Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Edukasi Ibu Hamil (Si-Emil) di Kecamatan Nurussalam Aceh Timur Aripin Ahmad; Abdurrahman Abdurrahman; Siti Mutia Rahmawati; Nora Veri; Emilda AS; T. Iskandar Faisal; Cut Mutiah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.7929

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu bertujuan untuk memberikan sosialisasi serta pelatihan dan pendampingan pemanfaatan aplikasi edukasi bagi ibu hamil. Metode yang digunakan adalah bersifat luring dimulai dari tahapan persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi. Aplikasi yang digunakan 90% peserta ibu hamil menyatakan aplikasi mudah digunakan dan dapat membantu pengguna khususnya ibu hamil, serta aplikasi mudah diakses dimana saja dan mudah untuk dipahami. Kata Kunci: Pengetahuan Ibu Hamil, Status Gizi, Aplikasi Si-Emil  ABSTRACT This community service activity aims to provide socialization as well as training and assistance in the use of educational applications for pregnant women. The method used is offline starting from the preparation, implementation to evaluation stages. The application used by 90% of pregnant women participants stated that the application is easy to use and can help users, especially pregnant women, and the application is easily accessible anywhere and easy to understand. Keywords:         Knowledge of Pregnant Women, Nutritional Status, Si-Emil Application