Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Optimalisasi Keterampilan Kader Posyandu Dalam Mengolah Mp-Asi Anti Stunting Berbahan Baku Pangan Lokal Di Desa Wisata Panji Subratha, Hesteria Friska Armynia; Giri, Ketut Espana; Khoiroh, Nis'atul; Hanisyah Putri, Nabila Amelia; Widiarta, Made Bayu Oka
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v3i1.532

Abstract

Peningkatan kualitas gizi anak balita merupakan prioritas utama dalam upaya pencegahan stunting. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan keterampilan kader Posyandu dalam mengolah MP-ASI anti stunting berbahan baku pangan lokal di Desa Wisata Panji. Metode pelatihan yang digunakan mencakup penyampaian teori, demonstrasi praktik, serta pembuatan pedoman pengolahan makanan sehat. Hasil pengabdian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan kader Posyandu tentang gizi anak, pengolahan bahan baku pangan lokal, dan keterampilan konseling. Selain itu, terjadi peningkatan dalam pemahaman mereka tentang pentingnya pangan lokal dalam meningkatkan kualitas MP-ASI. Pengabdian ini berhasil mencapai tujuan utamanya, yaitu meningkatkan keterampilan mengolah MP-ASI berbahan baku lokal yang disediakan oleh kader Posyandu kepada balita di Desa Wisata Panji. Dengan peningkatan ini, diharapkan akan terjadi penurunan angka stunting di daerah tersebut. Dalam kegiatan ini dapat ditarik simpulan, pelatihan kader Posyandu dalam mengolah MP-ASI anti stunting dengan bahan baku pangan lokal merupakan langkah efektif dalam meningkatkan kualitas gizi anak balita dan mengurangi prevalensi stunting. Upaya serupa dapat diterapkan di wilayah-wilayah lain untuk mencapai hasil yang serupa dalam pencegahan stunting pada tingkat masyarakat. Kata kunci : Kader Posyandu, MP-ASI, Anti Stunting, Pangan Lokal
Pengaruh Diseminasi Interprofessional Education (IPE) Terhadap Pengetahuan, Persepsi Dan Kesiapan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Undiksha Putri, Nabila Amelia Hanisyah; Khoiroh, Nis'atul; Rizki, A Mustika Fadillah; Subratha, Hesteria Friska Armynia
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 7 No. 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v7i1.181

Abstract

Kerjasama lintas sektor hingga kolaborasi berbagi pihak menjadi kunci penting bagi suksesnya pembangunan kesehatan. Salah satu kerjasama atau kolaborasi yang sudah dilakukan pada ranah pelayanan Kesehatan adalah melalui praktek kolaborasi antar tenaga Kesehatan dalam perawatan pasien. Namun, sebagian besar praktek kolaborasi ini cenderung jarang diperoleh secara langsung atau diimplementasikan di ranah akademik. Pendidikan dan pembelajaran mahasiswa Kesehatan cenderung berfokus pada pemecahan masalah masing-masing. Padahal kolaborasi dapat dilakukan antar tenaga Kesehatan lain, untuk meningkatkan efektifitas pelayanan kepada pasien. Pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang ditawarkan oleh IPE, terbukti efektif dalam menghasilkan tenaga Kesehatan yang kompeten dan kolaboratif. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh diseminasi interprofessional education (IPE) terhadap pengetahuan, persepsi dan kesiapan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Ganesha. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode quasi eksperimen. Penelitian ini bertujuan mencari dan menggambarkan hasil atau pengaruh dari perlakuan dalam bentuk diseminasi kepada sampel. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Undiksha jenjang Sarjana. Sampel pada penelitian ini adalah 30 mahasiswa dari Prodi S1 Kedokteran, S1 Keperawatan dan S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Undiksha. Diperoleh hasil terdapat pengaruh diseminasi pada variable pengetahuan mengenai IPE. Namun tidak dapat pengaruh terhadap variable persepsi dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi pembelajaran IPE. Pelaksanaan perlakuan dalam bentuk diseminasi IPE telah terlaksana dengan baik. Terlihat pada peningkatan dan pengaruh pengetahuan mahasiswa dalam menghadapi IPE sebelum dan setelah menerima diseminasi IPE. Namun tidak terdapat pengaruh IPE dalam variable persepsi dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi IPE.
The Relationship Between Personal Hygiene Behavior And The Incidence Of Fluor Albus In Adolescent Girls Khoiroh, Nis'atul; Amelia Hanisyah Putri, Nabila; Rahmayani, Irma; Friska Armynia Subratha, Hesteria; Kurniawati, Yuni
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 9 (2025): Volume 11 Nomor 9 September 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i9.22635

Abstract

Latar Belakang: Masa remaja merupakan masa peralihan dari fase anak-anak menuju fase dewasa yang ditandai oleh berbagai macam perubahan, termasuk pertumbuhan organ reproduksi. Remaja pada masa ini diharapkan untuk mulai memperhatikan kebersihan diri terutama kesehatan reproduksi, yang dimulai dengan menjaga kebersihan tubuh seperti kebersihan pada vagina agar terhindar dari berbagai kemungkinan penyakit, termasuk keputihan. Keputihan merupakan gangguan kedua terbanyak setelah gangguan menstruasi yang kerap dialami oleh remaja.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara perilaku higiene personal dengan kejadian keputihan pada remaja putri.Metode: Rancangan penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik consecutive sampling diperoleh 51 responden. Instrumen yang digunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariabel dan bivariabel (uji Chi-Square).Hasil: Hasil penelitian menunjukkan remaja putri sebagai subjek penelitian ini berada pada usia remaja awal (12-15 tahun) dan sebagian besar berusia 14 tahun (39,2%), serta hasil analisis bivariabel menunjukkan nilai p < 0,05 (PR 9,857; IK 95% 1,383 - 70,261).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara perilaku higiene personal dengan kejadian keputihan.Saran: Perlu diberikan promosi kesehatan mengenai kesehatan reproduksi khususnya higiene personal agar remaja putri memiliki pengetahuan yang mendalam, sehingga dapat berperilaku higiene personal yang baik dan mencegah terjadinya keputihan. Kata Kunci: Keputihan, Perilaku Higiene Personal, Remaja Putri ABSTRACT Background: Adolescence is a transitional period from childhood phase to adulthood phase, marked by a range of changes, which involves the development of the reproductive organs. Adolescents at this time are expected to start paying attention to personal hygiene, especially reproductive health, which starts from maintaining personal hygiene such as vaginal hygiene to avoid the possibility of diseases including fluor albus. Fluor albus is the second disorder after menstrual disorders that often occur in adolescents.Purpose: This study aims to analyze the relationship between personal hygiene behavior and the incidence of fluor albus in adolescent girls.Methods: This research design is analytic observational with cross sectional design. Taking research subjects using consecutive sampling technique obtained 51 respondents. The instrument used was a questionnaire. Data analysis using univariable and bivariable analysis (Chi-Square test).Results: The results showed that adolescent girls as the subject of this study were in early adolescence (12-15 years) and most were 14 years old (39.2%), and the results of bivariable analysis showed a p value < 0.05 (PR 9.857; CI 95% 1.383 - 70.261).Conclusion: There is a relationship between personal hygiene behavior and the incidence of fluor albus. Suggestions: Health promotion regarding reproductive health, especially personal hygiene, is necessary so that adolescent girls have in-depth knowledge, enabling them to practice good personal hygiene and prevent vaginal discharge. Keywords: Fluor Albus, Personal Hygiene Behavior, Adolescent Girls
Characteristic Description And Knowledge Of Pregnant Women About Exclusive Breastfeeding Kurniawati, Yuni; Hanisyah Putri, Nabila Amelia; Melastini, AA Putri; Khoiroh, Nis'atul; Sumiati, Sumiati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 9 (2025): Volume 11 Nomor 9 September 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i9.22637

Abstract

Latar Belakang: Upaya menurunkan angka kematian bayi (AKB) salah satunya dapat dilakukan melalui pemberian ASI eksklusif. Rendahnya cakupan ASI eksklusif umumnya dipengaruhi oleh faktor sosial budaya serta keterbatasan pengetahuan ibu hamil mengenai manfaat ASI eksklusif.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran karakteristik dan pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif ini dilaksanakan pada Agustus–September 2024 di Desa Tegallinggah, wilayah kerja Puskesmas Sukasada I. Sebanyak 35 ibu hamil trimester II dan III diikutsertakan dengan teknik total sampling. Data karakteristik dan pengetahuan dikumpulkan melalui kuesioner, kemudian dianalisis secara univariat untuk menggambarkan distribusi frekuensi.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 20–35 tahun (80%), berpendidikan menengah (51,4%), multigravida (54,3%), tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga (57,1%), serta memiliki tingkat pengetahuan cukup (65,7%).Kesimpulan: Pengetahuan ibu merupakan faktor penting dalam keberhasilan ASI eksklusif, sehingga diperlukan intervensi edukasi selama masa antenatal care. Tingkat pengetahuan berkontribusi signifikan terhadap perubahan perilaku dalam mendukung keberhasilan menyusui. Tenaga kesehatan diharapkan lebih aktif memberikan informasi, sementara ibu perlu meningkatkan pemahaman mengenai manfaat dan teknik menyusui untuk mengoptimalkan keberhasilan ASI eksklusif. Kata Kunci : ASI Eksklusif, Karakteristik, Pengetahuan ABSTRACT Background: Reducing infant mortality can be achieved in part through exclusive breastfeeding. The low coverage of exclusive breastfeeding is generally influenced by socio-cultural factors and the limited knowledge of pregnant women regarding its benefits.Purpose:  This study aimed to identify the characteristics and knowledge of pregnant women regarding exclusive breastfeeding.Methods:  This descriptive quantitative study was conducted from August to September 2024 in Tegallinggah Village, within the Sukasada I Health Center area. A total of 35 pregnant women in their second and third trimesters were included using a total sampling approach. Data on maternal characteristics and knowledge were collected through questionnaires and analyzed using univariate methods to describe frequency distributions.Results: The results showed that the majority of respondents were aged 20–35 years (80%), had secondary education (51.4%), were multigravida (54.3%), were unemployed or housewives (57.1%), and had a sufficient level of knowledge (65.7%).Conclusion: Maternal knowledge is an important factor in the success of exclusive breastfeeding, indicating the need for educational interventions during antenatal care. Knowledge levels substantially influence behavioral changes that support breastfeeding success. Health care providers are expected to take a more active role in delivering information, while mothers are encouraged to enhance their understanding of breastfeeding benefits and techniques to optimize exclusive breastfeeding outcomes. Keywords: Exclusive Breastfeeding, Characteristics, Knowledge
The Relationship Between Perception, Media, And Peers Towards Adolescents' Decision-Making In Consuming Iron Tablets Hanisyah Putri, Nabila Amelia; Khoiroh, Nis'atul; Kurniawati, Yuni; Armynia Subratha, Hesteria Friska
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 9 (2025): Volume 11 Nomor 9 September 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i9.22634

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi anemia yang menjadi salah satu masalah gizi utama pada remaja putri di Indonesia masih tergolong tinggi. Sehingga menjadi tantangan serius pada peningkatan kualitas kesehatan generasi mendatang. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri diharapkan dapat memutus mata rantai stunting, mengurangi insiden anemia, hingga meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh remaja. Sehingga diharapkan dapat membekali remaja putri agar kelak menjadi ibu yang mampu melahirkan generasi penerus yang sehat, berkualitas, dan produktif. Mengidentifikasi dan memahami factor yang berhubungan dengan keputusan remaja dalam mengkonsumsi tablet tambah darah, dapat berkontribusi langsung dalam perancangan strategi efektif dalam rangka meningkatkan cakupan konsumsi tablet tambah darah remaja. Serta secara tidak langsung dapat memperbaiki dan meningkatkan status gizi remaja.Tujuan: Menganalisis hubungan persepsi, paparan media informasi dan teman sebaya terhadap keputusan remaja dalam mengkonsumsi tablet tambah darah.Metode:  Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode cross-sectional study, yang mengkaji hubungan variabel persepsi, paparan media informasi dan teman sebaya terhadap variabel pengambilan keputusan, Sampel penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 2 Singaraja sebanyak 36 sampel. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur, kemudian dianalisis dengan uji chi-square pada taraf signifikansi 0,05.Hasil: Hasil uji chi-square menunjukkan adanya hubungan antara teman sebaya dan paparan media informasi terhadap Keputusan remaja dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Sedangkan pada variable persepsi, tidak terdapat hubungan yang berarti terhadap Keputusan remaja dalam mengkonsumsi tablet tambah darah.Kesimpulan: Terdapat hubungan positif antara teman sebaya dan paparan media informasi terhadap keputusan remaja untuk mengkonsumsi tablet tambah darah.Saran: Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi variabel terkait lainnya seperti status ekonomi keluarga, akses ke layanan keseharan, hingga budaya/kepercayaan. Kata Kunci: Media Informasi,Tablet Tambah Darah, Teman Sebaya, Persepsi, ABSTRACT Background: Anemia is one of the major nutritional problems among adolescent girls in Indonesia, with a relatively high prevalence, making it a serious challenge in efforts to improve the quality of health for future generations. The provision of iron-folic acid (IFA) supplements to adolescent girls is expected to break the cycle of stunting, reduce the incidence of anemia, and increase iron reserves in the body. This is anticipated to equip adolescent girls so that in the future they can become mothers capable of giving birth to healthy, high-quality, and productive future generations. Identifying and understanding the factors related to adolescents' decisions in consuming IFA tablets can directly contribute to the design of effective strategies to increase the coverage of IFA tablet consumption among adolescents, and indirectly improve and enhance their nutritional status.Purpose:To analyze the relationship between perception, media exposure, and peer influence on adolescents' decisions to consume IFA tablets.Methods:This research employed a quantitative design with a cross-sectional study approach, examining the relationship between perception, media exposure, and peer influence variables with decision-making. The study sample consisted of 36 students from SMP Muhammadiyah 2 Singaraja. Data were collected using a structured questionnaire and analyzed using the chi-square test at a 0.05 significance level.Results: Thechi-square test results indicated a significant relationship between peer influence and media exposure on adolescents' decisions to consume IFA tablets. Meanwhile, the perception variable did not show a significant relationship with adolescents' decisions to consume IFA tablets.Conclusion:There is a positive relationship between peer influence and media exposure on adolescents' decisions to consume IFA tablets.Suggestion:Future research may explore other related variables such as family socioeconomic status, access to healthcare services, and cultural or belief systems. Keywords:Iron Tablets, Media Information, Peers Group, Perception