Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Sketsa Kimia Melalui Pelatihan Aplikasi Chemsketch Acd/Lab Bagi Guru-Guru Kimia Florida Doloksaribu; Irwandi Yogo Suaka; Triwiyono; Fridolin Nadap Yoku
Teaching and Learning Journal of Mandalika (Teacher) e- ISSN 2721-9666 Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/teacher.v5i1.2725

Abstract

Pembelajaran kimia sesuatu hal yang abstrak dan konseptual, sehingga banyak peserta didik, bahkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Jika kesulitan pembelajaran ini tidak diatasi, maka peserta didik akan terus melewati pembelajaran dengan ketidak pahaman. Sehingga jika suatu ketika peserta didik bertemu dengan pembelajaran kimia, maka konsep dasar akan terus menjadi pertanyaan dalam pikirannya, karena tidak tersimpan di long time memorinya Salah satu pendekatan media teknologi pembelajaran kimia sesuai dengan perkembangan pembelajaran saat ini, sangat mumpuni digunakan oleh guru dalam meningkatkan pemahaman konsep kimia peserta didik. Namun beberapa sekolah-sekolah di Indonesia media konvensional masih dianggap yang paling baik. Apa yang menyebabkan pandanngan tersebut? adalah kurangnya pemahaman guru terhadap pemanfaatan media teknologi tersebut. Media teknologi pembelajaran kimia harus dipahami untuk membantu peningkatan pemahaman konsep kimia yang bersifat penulisan, menggambar, maupun praktek virtual. Dengan demikian pengungkapan pemahaman terhadap keterampilan teknologi chemsketch acd-labs harus dimiliki oleh para peserta didik, mahasiswa, terlebih para guru kimia. Materi kimia banyak diberikan dalam gambar, lambang, ataupun desain. Namun setiap keadaan itu terkandung konsep kimia. Seperti menggambar hidrokarbon, garis satu penghubung mengartikan adanya dua elektron yang bergabung membentuk 1 ikatan tunggal. Dan perlu memberikan gambar yang benar. Bila peserta didik hanya tau memberikan gambar garis, tanpa mengerti maknanya. Maka gambar tersebut tidak ada maknanya dalam dirinya. Berdasarkan pelaksanaan PKM pada konteks desain kimia karbon, maka para guru kimia di Papua telah menerima peningkatan ilmu dalam memahami fungsi teknologi dalam pembelajaran kimia karbon yaitu desain kimia karbon melalu aplikasi Chemskets.
Peran Media Pembelajaran IPA Berbasis PhET-Vokoscreen Pada MA DDI Jayapura Guna Peningkatan Keterampilan Virtual Doloksaribu, Florida; Triwiyono
Teaching and Learning Journal of Mandalika (Teacher) e- ISSN 2721-9666 Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/teacher.v5i2.3061

Abstract

Abstrak: Laboratorium virtual sangat diperlukan sebagai sarana pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan tentang proses pembelajaran berbasis sains. Saat ini, laboratorium virtual sains seperti kimia bukan lagi hanya merupakan alternatif, tetapi sudah menjadi bagian pembelajaran praktikum kimia yang berbasis laboratorium maya sesuai perkembangan teknologi saat ini. Secara khusus pembelajaran kimia berbasis teknologi seperti Physical education technology (PhET). Hal yang paling penting yang dilakukan adalah untuk berhasil di laboratorium virtual akan sama dengan pelaksanaan laboratorium di sekolah secara nyata untuk meningkatkan keterampilan memahami konsep sains. Di era teknologi saat ini, teknologi sudah menjadi bagian dari pembelajaran tersebut, sehingga untuk meningkatkan keterampilan tersebut, maka pelatihan blended PhET-Vokoscreen merupakan cara yang sangat perlu dilakukan guna peningkatan sains virtual pada sekolah. Kebutuhan media virtual ini, sering diabaikan di dalam pembelajaran sains, dan terus mengandalkan secara manual, padahal sering ditemukan keterbatasan fasilitas manual, sehingga seringnya praktikum tidak terlaksana disebabkan fasilitas yang kurang memadai dan akan mempengaruhi keterampilan sains peserta didik. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk merespon ketidak mampuan virtual sains pada guru dan peserta didik IPA di sekolah yayasan DDI Jayapura. berbasis blended PhET-Vokoscreen, agar guru dan peserta didik dapat meningkatkan kemampuan sains virtual.
Implementation of an Inquiry Model Assisted with PHET and Teaching Aids to Improve Vocational Students' Learning Outcomes in The Sound Waves Concept Mambai, Naomi Ernita; Triwiyono; Lumbu, Albert
Impulse: Journal of Research and Innovation in Physics Education Vol. 2 No. 2 (2022): Impulse: Journal of Research and Innovation in Physics Education
Publisher : Pendidikan Fisika FITK UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/impulse.2022.22.04

Abstract

Physics learning still tends to be conventional and very rarely takes place using practicum media, so students become less enthusiast. This is contrary with students in vocational schools who tend to learn through practice. This study aims to determine the effect of guided inquiry model assisted with PhET media and teaching aids in physics learning outcomes of class X students of SMKN 3 Technology and Engineering Jayapura on the sound waves concept. This study used the pre-experimental method with one group pretest-posttest design, the research sample was selected from two (control and experimental class) of nine classes through a purposive sampling technique with 25 students each group. The study used pretest and posttest essay questions which were validated by experts. The pretest and posttest data were then tested for normality and the results were normal, then N-gain analysis and hypothesis testing α = 5% significance value were performed. The results of the N-gain analysis obtained were 0.70 where the average value of the posttest>pretest ranged from moderate to high for the experimental class while the N-gain was 0.57 where the average posttest>pretest ranged from low to moderate for the experimental of class control. The results of the hypothesis test were found (tcount < ttable) = (0,000 < 0,05) where H0 was rejected, so that there was an improvement in learning outcomes and there were differences in learning outcomes before and after learning with treatment in experimental class. The success of this treatment can be seen from the enthusiasm of the students who are involved independently in operating the PhET application on computer media and visual aids during learning. This learning pattern can be applied by readers/teachers in researchers but also in the development of teacher learning towards students' understanding of physics concepts.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA KONSEP USAHA DAN ENERGI BERORIENTASI LITERASI SAINS Ambatoding, Dewiyanti; Budiarti, Indah Slamet; Triwiyono
Papua Journal of Physics Education Vol 3 No 1 (2023): Papua Journal of Physics Education (PJPE)
Publisher : Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/pjpe.v3i1.4151

Abstract

This study aims to develop a product in the form of a Discovery Learning-based teaching module to improve the scientific literacy skills of students at SMA N 1 Sentani, Kab. Jayapura. In this study using research and development (Research and Development) which refers to the Borg and Gall development model according to (Borg and Gall, 2003) the steps that should be taken in research development (Research and Development) include: (1) research and information collection (research and data collection), (2) Planning (planning), (3) Develop premilinary form of product (developing initial product/product draft),(4) preliminary field testing (initial field trials However, the research model and Borg and Gall development was only carried out by researchers until the fourth stage) because the purpose of this research was only to develop and produce validand feasible products. Based on research data obtained from research and development idi is teaching materials in the form of teaching modules produced and developed by Borg and Gall. The validation of the feasibility of the High School Physics module on Business and Energy Materials Based on Discovery Learning by one expert lecturer and physics teacher got an overall percentage of 83% with a very good interpretation so that it is feasible to be used in the learning process.
Pelatihan Pelatihan Pembuatan Assesmen Penilaian Terintegrasi (Materi IPA , Model Pembelajaran, Media Aplikasi Teknologi Inovatif) Pada Guru- Guru IPA Florida Doloksaribu; Alex A.Lepa; Triwiyono
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Mandalika (Abdimandalika) Vol. 6 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/abdimandalika.v6i1.4896

Abstract

Pendidikan adalah pilar utama dalam meningkatkan kualitas suatu bangsa, sehingga prosesnya harus dikontrol secara sistematis untuk memastikan tujuannya tercapai. Evaluasi pencapaian pendidikan memerlukan pemantauan terhadap setiap langkah pembelajaran, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, agar sesuai dengan standar yang ditetapkan. Langkah-langkah ini mencakup observasi karakter peserta didik, pemilihan materi ajar, penentuan model pembelajaran, pengembangan bahan ajar berbasis karakter, penyusunan soal terintegrasi, hingga assesmen dan evaluasi. Salah satu kunci keberhasilan pendidikan adalah assesmen penilaian yang tepat, karena melalui hal ini dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahan peserta didik, metode pembelajaran, serta komponen lain yang memengaruhi proses belajar. Assesmen tidak bisa dilakukan sembarangan, melainkan memerlukan pengamatan mendalam. Kesalahan dalam penilaian atau ketidaksesuaian dengan kriteria dan parameter yang ditetapkan dapat mengancam kualitas hasil pembelajaran. Khusus dalam pembelajaran kimia dan IPA, assesmen harus disesuaikan dengan karakteristik materinya yang khas. Jika pembelajaran bersifat terintegrasi, maka penilaiannya juga harus mengikuti pendekatan interdisipliner. Assesmen terintegrasi melibatkan penggabungan, interpretasi, dan penyampaian pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu untuk mengevaluasi aspek-aspek kompleks dalam masalah sosial, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif. Dengan demikian, penilaian yang tepat dan berorientasi pada karakteristik materi akan mendorong tercapainya tujuan pendidikan secara optimal.