Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Prevention of Early Marriage as an Effort To Overcome Stunting Saputra, Nurman; Citami, Niko; Pamungkas Susani, Yoga; Ayu Eka Widiastuti, Ida; Suwita Sari, Putu Suwita Sari; Sulistya Affarah, Wahyu; Tirta Dirja, Bayu; Hagni Wardoyo, Eustachius
International Journal Of Community Service Vol. 4 No. 3 (2024): August 2024 (Indonesia - Malaysia)
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijcs.v4i3.292

Abstract

Early marriage is a significant social issue that can have a negative impact on the health and well-being of teenagers, and has the potential to exacerbate the problem of stunting among children. This activity aims to outline community service activities focused on preventing early marriage as a strategy to reduce the prevalence of stunting. One of the institutions that is expected to be a pioneer in implementing activities to prevent early marriage and overcome stunting in West Nusa Tenggara is the Faculty of Maritime Medicine, Mataram University. The activity is aimed at identifying risk factors for early marriage and their impact on the incidence of stunting. This activity was carried out by providing counseling, attended by 40 teenagers who were grade 9 students and 5 teachers at MTs Nurul Huda, Pijot Village, Keruak District, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara Province. The results of this service activity show an increase in understanding regarding the risks of early marriage and stunting, as well as a change in attitudes towards education and health. In conclusion, efforts to prevent early marriage have proven effective in supporting efforts to overcome stunting, by having a significant impact on improving the health and welfare conditions of teenagers and children. It is hoped that this program can become a model for similar community service activities in the future. Keywords: Early marriage, stunting
PELAYANAN KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR MASYARAKAT DESA SENGKOL KECAMATAN PUJUT LOMBOK TENGAH: DALAM RANGKA “UNIVERSITAS MATARAM MENGABDI 2024” Citami, Niko; Saputra, Nurman; Susani, Yoga Pamungkas; Wardoyo, Eustachius Hagni; Widiastuti, Ida Ayu Eka; Sari, Putu Suwita; Affarah, Wahyu Sulistya; Dirja, Bayu Tirta
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 6 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i6.1927

Abstract

Penyakit Tidak Menular saat ini menjadi permasalahan yang menarik perhatian. Penyakit ini tidak dapat ditularkan melalui kontak langsung, makanan, atau air, melainkan gabungan dari faktor genetik, life style, dan lingkungan. PTM lazim terjadi dan memiliki dampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Menurut WHO, cardiovascular disease, cancer, diabetes, dan PPOK menjadi penyebab kematian tertinggi pada PTM.  Sebagai rangkaian dari kegiatan UNRAM mengabdi, Program Studi Kedokteran Kelautan berkesempatan memberikan pelayanan kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan dan penapisan sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Metode dalam kegiatan ini adalah partisipatif, meliputi perencanaan bersama desa, pemeriksaan tekanan darah dan mata, edukasi kesehatan, konsultasi, tindak lanjut melalui rujukan medis, serta pelaporan hasil, guna deteksi dini dan pencegahan hipertensi. Keberlangsungan acara ini dimulai dari proses koordinasi dengan perangkat desa, pemeriksaan kesehatan, serta rencana tindak lanjut. Peserta sebanyak 49 orang terdiri dari 32 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Hasil kegiatan pemeriksaan kesehatan di Balai Desa Sengkol menunjukkan partisipasi 49 orang (65,3% laki-laki, 34,7% perempuan), melebihi target 30 peserta. Ditemukan 33% prahipertensi, 21% hipertensi tahap 1, dan 4% hipertensi tahap 2. Pemeriksaan mata mendeteksi gejala awal katarak serta peningkatan kadar glukosa. Faktor risiko PTM seperti hipertensi dan riwayat kolesterol tinggi teridentifikasi, namun kontrol serta kepatuhan minum obat masih rendah. Edukasi telah diberikan, dan penapisan dini perlu digencarkan untuk mendukung pengendalian PTM secara berkelanjutan.