Istiqomah, Willa Avdinta
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue Melalui Pelatihan Kader Jumantik dan Kegiatan Bersih Desa di Dusun Tambakrejo Salim, Baatsani Febrianti; Yudha, Devara Satria Kartika; Musdalifah, Fatma Auliya; Irmawati, Isti; Rifqoh, Lana Isbatur; Putrisari, Maya Fifit; Nurafifah, Preedes Dwiani; Agustiani, Rina; Putra, Rizal Dona Pradana; Nurjanah, Salisah; Lestari, Tika; Istiqomah, Willa Avdinta; Wirdati, Ismi Elya
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 3 No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v3i1.278

Abstract

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus dengue yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Demam berdarah dengue menjadi masalah yang erat kaitannya dengan masalah perilaku. Tingkat pengetahuan dan sikap perilaku masyarakat memegang peranan penting dalam pencegahan dan penurunan kasus DBD. Tujuan: Menurunkan angka kesakitan DBD melalui upaya pelatihan kader jumantik dan kegiatan bersih desa. Metode: Deskriptif observational yang dilakukan pada Januari-Februari  tahun 2023. Populasi yaitu seluruh warga yang ada di Dusun Tambakrejo yaitu sebanyak 288 warga. Perhitungan sampel menggunakan rumus slovin dengan hasil sebesar 220 warga Dusun Tambakrejo. Metode pengambilan sampel menggunakan random sampling. Hasil: Berdasarkan data yang ditemukan dilapangan terdapat 5 masalah kesehatan yang sering terjadi meliputi hipertensi (15,5 %), DBD (4,5%), stroke (3,2%), ISPA (2,3%), dan gastritis (1,4%). Kegiatan pembentukan kader dihasilkan 11 kader yang merupakan perwakilan dari masing-masing RT. Kegiatan yang kedua yaitu kegiatan bersih desa yang diikuti oleh seluruh warga. Kesimpulan: Sebelum dan sesudah diberikan pelatihan penyampaian materi kepada  kader jumantik diketahui bahwa terdapat peningkatan tingkat pengetahuan sebesar (81.8%). Kata kunci: demam berdarah dengue, kader jumantik, pelatihan ___________________________________________________________________________________ Abstract Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by dengue virus infection which is still a public health problem in Indonesia. Dengue hemorrhagic fever is a problem that is closely related to behavioral problems. The level of knowledge and behavioral attitudes of the community play an important role in preventing and reducing dengue cases. Objective: Reducing DHF morbidity rates through Health Volunteer training and village clean-up activities. Method: Descriptive observational conducted in January-February 2023. The population is all residents in Tambakrejo Village, namely 288 residents. Sample calculations used the Slovin formula with results of 220 residents of Tambakrejo Village. The sampling method uses random sampling. Result: Based on data found in the field, 5 health problems often occur, including hypertension (15.5%), dengue fever (4.5%), stroke (3.2%), ISPA (2.3%), and gastritis (1, 4%). The activity to form health volunteers produced 11 volunteers who were representatives from each residence. The second activity is a village cleanup activity which is participated in by all residents.. Conclusion: Before and after being given training in delivering material to Jumantik health volunteers, it was found that there was an increase in the level of knowledge by (81.8%). Keywords: dengue hemorrhagic fever, jumantik volunteer, training
Pelaksanaan Program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik di Daerah Endemis Tertinggi DBD Kota Semarang Istiqomah, Willa Avdinta; Wardani, Ratih Sari; Sumanto, Didik; Sayono
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 4 No 2 (2025): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v4i2.44

Abstract

Latar belakang: Gerakan 1 Rumah 1 Petugas Pemantau Jentik (G1R1J) merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang melibatkan keluarga dalam upaya pencegahan, pengendalian, pemantauan, pemeriksaan, dan pemberantasan jentik nyamuk. Gerakan ini dilakukan untuk mengendalikan penyakit yang ditularkan melalui vektor khususnya DBD melalui PSN 3M Plus. Puskesmas Kedungmundu melaporkan kasus DBD tertinggi di Kota Semarang. Tujuan: Untuk mengetahui pelaksanaan program Gerakan 1 Rumah 1 Kelambu Nyamuk di wilayah Puskesmas Kedungmundu Semarang. Metode: Pengabdian menggunakan metode wawancara dalam pengumpulan data meliputi komponen input, proses, dan output. Informan utama adalah pemegang program DBD. Informasi yang digali tentang kasus DBD dan nilai ABJ. Data akan diinterpretasikan dalam bentuk grafik dan analisis data menggunakan metode Miles dan Huberman. Hasil: Komponen sumber daya manusia, dana, sarana prasarana, dan metode berada pada kategori cukup baik. Pelaksanaan, pelaporan, dan pengecekan program juga cukup baik dan telah sesuai dengan petunjuk teknis. Kinerja kegiatan kader masih belum optimal. Pelaksanaan program difokuskan pada pembentukan Petugas Pemantau Jentik (Jumantik). Output cakupan pelaksanaan PSN 3M Plus sebesar 100% sedangkan nilai capaian ABJ ≥ 95%. Nilai capaian ini menggambarkan kondisi yang optimal, namun pelaporan data ABJ belum disampaikan secara rutin. Kesimpulan: Pelaksanaan program G1R1J dari sumber daya manusia, sarana prasarana, dana, dan metode, proses pelaksanaan, serta output sudah cukup baik. Masih perlu adanya optimalisasi pelatihan dan sosialisasi kepada kader dan masyarakat. Kata kunci: jumantik, G1R1J, demam berdarah, endemis DBD ______________________________________________________________________ Abstract Background: The '1 House, 1 Monitoring Officer of Larvae' (G1R1J) movement is a community empowerment activity that involves families in efforts to prevent, control, monitor, examine, and eradicate mosquito larvae. This movement is carried out to control vector-borne diseases, especially dengue fever, through the 3M Plus PSN. Kedungmundu Community Health Center reported the highest number of dengue fever cases in Semarang City. Objective: To determine the implementation of the 1 House 1 Mosquito Net Movement program in the Kedungmundu Community Health Center area of Semarang. Method: An interview was conducted in this community service for data collection, including input, process, and output components. The main informant is the DHF program holder. Information extracted about DHF cases and ABJ values. Data will be interpreted in graphical form and analyzed using the Miles and Huberman method. Result: The components of human resources, funds, infrastructure, and methods are in the fairly good category. The implementation, reporting, and checking of the program are also quite good and have complied with technical instructions. The performance of cadre activities is still not optimal. Program implementation focused on the formation of Larva Monitoring Officers (Jumantik). The coverage of the 3M Plus National Mosquito Net (PSN) program reached 100%, while the ABJ (National Mosquito Net) achievement score was ≥ 95%. This achievement score reflects optimal conditions, but ABJ data reporting has not been submitted routinely. Conclusion: The implementation of the G1R1J program, in terms of human resources, infrastructure, funding, methods, implementation processes, and outputs, is quite good. Optimization of training and outreach to cadres and the community is still needed. Keywords: jumantik, G1R1J, dengue fever, dengue endemic