Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Papilitis (Neuritis Optik) pada Anak Rohaya, Syarifah; Septina, Viola
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 2 No. 5 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Oktober 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i5.9837

Abstract

Neuritis optik merupakan inflamasi dari nervus optikus berupa demyelinasi nervus optikus. Neuritis optik biasanya mengenai usia 16-55 tahun degan rasio perempuan dan pria 2:1. Pada anak cendrung sering terkena bilateral sedangkan dewasa cenderung unilateral. Insidennya 1 sampai 5 per 100.000. Gejala yang sering dikeluhkan pasien yaitu penurunan penglihatan mendadak disertai nyeri pada saat pergerakan mata, penurunan luas lapang pandang, serta penurunan penglihatan warna. Pada pemeriksaan pupil biasanya didapatkan RAPD dan pada funduskopi di dapatkan lesi di dekat papil nervus optik menyebabkan papilitis dengan pelebaran pembuluh darah minimal dan perdarahan peripapil. Penatalaksanaan utama dari neuritis optik adalah observasi tergantung dengan hasil pemeriksaan visus pasien. Tatalaksana medikamentosa dapat diberikan apabila visus yang didapat sama atau kurang dari 20/50. Medikamentosa yang diberikan adalah metilprednisolone intravena dan dilanjutkan dengan prednisone tablet. Sebagian besar pasien sembuh sempurna atau mendekati sempurna setelah 6-12 minggu.
Studi Kasus Gizi Buruk pada Anak Usia 35 Bulan di Desa Keude Krueng Puskesmas Kuta Makmur Tahun 2023 Siregar, Wina Yunida M; Putri, Narisha Amelia; Septina, Viola; Zara, Noviana; Fardian, Nur; Mardiati, Mardiati; Fitriani, Julia; Maulina, Meutia; Husna, Cut Asmaul; Debbyosha, Maulina
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 3 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Juni 2024
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i3.10052

Abstract

Gizi buruk pada balita adalah keadaan darurat medis dengan risiko terganggunya pertumbuhan dan perkembangan pada anak, bahkan kematian. Anak-anak berpotensi menderita gangguan kognitif dan kesehatan jangka panjang. Di Indonesia, gizi buruk masih menjadi beban tersendiri, dengan jumlah balita dengan Z-score <2 SD masih sebesar 17.7%, menurut data Riskesdas 2018. Berbagai faktor mempengaruhi kejadian gizi buruk, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus terhadap seorang balita berusia 29 bulan di desa Keude Krueng tahun 2023. Studi kasus ini dilakukan dengan cara observasi pasien selama 4 minggu dengan pendekatan home visit. Diagnosis gizi buruk ditegakkan berdasarkan pedoman nasional Permenkes RI no 2 tahun 2020 tentang standar antropometri anak. Setelah diagnosis ditegakkan pasien diberikan edukasi, pemberian makanan F100  dan dilakukan pengamatan pertumbuhannya serta dianalisis faktor-faktor yang berperan terhadap masalah pasien. Pada kunjungan pertama didapatkan BB pasien 8,5 kg. Kesimpulan studi ini didapatkan beberapa determinan gizi buruk pada pasien usia 35 bulan diantaranya, ekonomi keluarga, pendidikan ibu, Infeksi, perilaku dan jumlah anggota keluarga.