Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

HUBUNGAN PROFIL LIPID DENGAN LAMA RAWATAN PASIEN STROKE ISKEMIK DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA Intan Saputri1, Amelia; Maulina, Meutia
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 2: No. 1 (Mei, 2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.816 KB) | DOI: 10.29103/averrous.v2i1.428

Abstract

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia dan merupakan penyebab kematian utama dengan peningkatan prevalensi yang signifikan setiap tahunnya di Indonesia. Stroke iskemik sering disebabkan kelainan profil lipid darah yaitu peningkatan LDL, trigliserida dan kolesterol total serta penurunan HDL. Tingginya kadar LDL, trigliserida dan kolesterol total menyebabkan kelainan pada pembuluh darah sehingga menjadi salah satu faktor risiko penyebab stroke iskemik yang berpengaruh pada keluaran setelah serangan stroke. Kadar HDL yang rendah setelah serangan stroke akan mengakibatkan hambatan pemulihan dan peningkatan mortalitas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara profil lipid dengan lama rawatan pasien stroke iskemik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji korelasi Pearson. Penelitian ini dilaksanakan di BLUD RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara menggunakan teknik total sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 98 pasien. Rata-rata kadar profil lipid pasien saat mulai dirawat adalah LDL: 155,70 mg/dL, HDL 44,04mg/dL, trigliserida 152,13 mg/dL dan kolesterol total 232,74 mg/dL. Rata-rata lama perawatan pasien di rumah sakit adalah 5 hari. Terdapat hubungan antara kadar LDL (r=0,275; p<0,01), kadar HDL (r=-0,292; p<0,01) dan kolesterol total (r=0,344; p<0,01) dengan lama rawatan pasien stroke iskemik, dan tidak terdapat hubungan antara kadar trigliserida dengan lama rawatan pasien stroke iskemik (r=0,169; p>0,01). Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin tinggi kadar LDL dan kolesterol total serta semakin rendah kadar HDL saat mulai dirawat maka lama rawatan semakin panjang.
PROFIL ANTROPOMETRI DAN SOMATOTIPE PADA ATLET BULUTANGKIS Maulina, Meutia
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 1: No. 2 (November, 2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.691 KB) | DOI: 10.29103/averrous.v1i2.413

Abstract

Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di Indonesia dan telah menjadi olahraga bergengsi andalan Indonesia. Prestasi atlet bulutangkis Indonesia terus mengalami kemunduran beberapa tahun terakhir, tidak hanya pada turnamen Piala Thomas, tetapi juga pada Piala Uber. Buruknya prestasi atlet bulutangkis ini memerlukan kajian terutama mengenai pembinaan atlet. Banyak teori yang diterapkan untuk mendapatkan calon atlet yang unggul, di antaranya pengukuran antropometri, pemeriksaan kesehatan statis dan dinamis serta somatotipe tubuh. Atlet bulutangkis idealnya memiliki berat badan ringan, basal metabolic index (BMI) rendah, tinggi badan sekitar 175 cm, memiliki lipatan kulitbetis yang tipis serta lingkarbetis yang besar. Berdasarkan penilaian somatotipe, atlet bulutangkis cenderung ektomorf sehingga memiliki daya tahan, kelenturan dan kelincahan yang baik. Berbagai faktor mempunyai peran penting dalam menentukan tingkat performa dalam suatu permainan dan olahraga. Namun, faktor biomekanik, psikologis dan parameter fisiologis menjadi faktor penting penentu keberhasilan seorang atlet dalam mencapai performa maksimal sehingga dapat membuahkan prestasi yang baik.
Upaya Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 dan Obesitas I pada Pasien Perempuan Usia 54 Tahun dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara Br Tarigan, Ayu Permata Sari; Zara, Noviana; Fardian, Nur; Mardiati, Mardiati; Fitriani, Julia; Maulina, Meutia; Husna, Cut Asmaul; Debbyosha, Maulina; Syafridah, Anita; Saputra, Andi
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 3 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Juni 2024
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i3.10027

Abstract

Pasien perempuan berusia 54 tahun mengeluhkan lemas dan kebas-kebas pada ujung jari kaki dan tangan, keluhan dirasakan terus menerus sehingga pasien merasa terganggu. Pasien memiliki pola hidup yang tidak sehat yaitu seringkali mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis dan juga jarang berolahraga. Pasien di diagnosis dengan diabetes mellitus tipe 2 dan obesitas grade I. Terapi obat hiperglikemia oral yang digunakan pada pasien yaitu penggunaan glimepiride 1 mg per hari. Data primer diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan melakukan kunjungan rumah, mengisi family folder, dan mengisi berkas pasien. Penilaian dilakukan berdasarkan diagnosis holistik awal, proses, dan akhir kunjungan secara kuantitatif dan kualitatif. Berbagai pendekatan diperlukan untuk melakukan tatalaksana komprehensif terhadap masalah kesehatan, baik secara medikamentosa dan non medikamentosa serta edukasi untuk memperbaiki kualitas hidup dan mencegah komplikasi yang lebih lanjut pada pasien.
Studi Kasus Sepsis pada Stroke Hemoragik Roskaraulya, Chaira Khuntum; Maulina, Meutia
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 4 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i4.18803

Abstract

Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan pada saraf (defisit neurologis) akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Data di Indonesia memperlihatkan stroke sebagai penyebab Kematian terbanyak ketiga dengan angka kematian sebanyak 138.268 jiwa atau 9,7% dari total kematian. Penyakit stroke dibagi menjadi dua macam yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Kondisi tersebut menimbulkan gejala neurologis yang terjadi secara tiba-tiba dan seringkali diikuti gejala akibat efek desak ruang atau peningkatan tekanan intrakranial (TIK). Terdapat risiko tinggi terjadinya sepsis dengan kejadian stroke hemoragik akibat disregulasi respon imun. Hipertensi tak terkontrol merupakan faktor risiko ytang mendominasi pada stroke hemoragik. Penegakan diagnosis memerlukan pemeriksaan Computed Tomography Scan (CT-Scan) yang menjadi gold-standar. Pemeriksaan laboratorium juga perlu untuk memperbaiki faktor risiko yang ada pada pasien. Tindakan  medis  pada  stroke  hemoragik  ditujukan  agar  penderita  tetap hidup   dengan   harapan   perdarahan   dapat   berhenti  secara   spontan.Tindakan medis yang dilakukan pada penderita stroke hemoragik meliputi: tindakan operatif, tindakan konservatif, dan pengendalian peningkatan TIK. Metode yang digunakan adalah menggunakan studi kasus. Studi kasus ini membahas Tn. I 59 tahun dengan stroke hemoragik dengan faktor risiko gaya hidup yang tidak sehat yaitu, merokok dan pola makan yang berlemak dan kolesterol tinggi, serta hipertensi dengan melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan penunjang serta melakukan penatalaksanaan dan edukasi yang mungkin diterapkan pada pasien di masa mendatang.
Studi Kasus Gizi Buruk pada Anak Usia 36 Bulan di Desa Cot Kumbang Puskesmas Baktiya Kabupaten Aceh Utara Gusfanny, Dio; Namira, Isra; Zara, Noviana; Fardian, Nur; Mardiati, Mardiati; Fitriani, Julia; Ikhsan, Ridhalul; Maulina, Meutia; Zahara, Cut Ita; Muna, Zurratul; Dewi, Rahmia
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Februari 2024
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i1.10009

Abstract

Malnutrisi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang bersifat universal baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Terdapat dua kategori besar malnutrisi yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Stunting, wasting dan underweight paling banyak terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah. Pasien An. R usia 36 bulan dengan jenis kelamin perempuan, datang ke Puskesmas dengan keluhan diare yang dialaminya dalam 2 hari ini. Dalam pengukuran antropometri didapatkan TB anak 87 cm, BB 8 Kg. Status gizi pasien berdasarkan Z-Score TB/U -2 SD, BB/U -3,4 SD dengan demikian dapat di interpretasikan anak mengalami pendek (stunting) dan gizi buruk. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi pasien mengalami gizi buruk dan stunting, diantaranya adalah faktor internal (meliputi asupan makanan dan infeksi) dan faktor eksternal (penghasilan orang tua rendah, pendidikan orang tua, pola asuh yang kurang baik). Kunjungan dilakukan ke rumah pasien sebanyak 3 kali dengan interval tiap kali kunjungan adalah 1 minggu. Kunjungan pertama dan kedua belum ada peningkatan berat badan anak dan perubahan perilaku ibu/keluarga. Namun pada kunjungan terakhir ibu telah memahami dan melakukan anjuran dari edukasi yang telah disampaikan, seperti pola pemberian makan pada anak, gizi seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kunjungan terakhir didapatkan peningkatan BB anak, yaitu dari 8 Kg menjadi 8,5 Kg. Diharapkan pada ibu dan anggota keluarga lain untuk tetap menerapkan perilaku yang telah di anjurkan agar tercapainya BB ideal dan keluarga yang sehat.
Pemeriksaan, Penjaringan Anemia Mengunakan Alat Tes Hb Quick Chek Dan Pendampingan Ibu Hamil Dengan Metode Ibm Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Serta Pemanfaatan Tanaman Lokal Antianemia Di Desa Reuleut Barat Aceh Utara Millizia, Anna; Yuziani, Yuziani; Sofia, Rizka; Maulina, Meutia; Zulfikar, Maulana Habieb; Adha, Finaldi Aziro; Fadhillah, Siti Ghina
Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jbpkm.v5i1.3001

Abstract

Angka kejadian anemia di wilayah Aceh Utara masih cukup tinggi walaupun rata-rata ibu hamil telah mendapatkan tablet tambah darah. Namun, data dilapangan tidak menunjukkan adanya penurunan kejadian anemia secara drastis. Anemia pada ibu hamil disebut “Potensial Danger of Mother and Child” (potensial membahayakan ibu dan anak), sehingga memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan. Kodisi diatas sangat diperlukan pemanfaatan tanaman untuk pencegah anemia yang efek sampingnya lebih sedikit. Solusi yang ditawarkan pada permasalahan ini ialah pembentukan kader melalui bimbingan ibu hamil menjadi alternatif lain dalam mendukung program pemerintah. Bimbingan kepada ibu hamil terkait tentang pemanfaatan tanaman yang dapat membantu peningkatkan pembentukan hemoglobin(Hb) serta penyerapan zat besi dalam tubuh guna mencegah anemia. Metode yang akan digunakan edukasi dan pelatihan menggunakan alat tes Hb Quick Chek, pembentukan kader, dan penanaman tanaman di Desa Reuleut Barat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat mengenal baik tanaman antianemia seperti sawi bayam, daun katuk, kangkung, kelor, biji bijian, kacang kacangan dan jambu biji. Ibu hamil dengan hamper seluruhnya di Reuleut Barat dengan kadar hemoglobin rendah (88,1%), dan tingkat pengetahuan perilaku pencegahan anemia dengan kategori baik (77,8%). Sudah ada kader terlatih untuk pemeriksaan Hb dan penanaman tanaman yang bermanfaat sebagai antianemia. Kesimpulan dengan dilakukannya kegiatan ini masyarakat dapat terhindar dari anemia yang umumnya diderita oleh ibu hamil. Masyarakat juga lebih mengenal manfaat tanaman antianemia sehingga termotivasi untuk mengkonsumsi secara rutin serta menanamnya disekitar rumah, kemudian tetap melakukan pemeriksaan ibu hamil terutama kadar Hbnya dengan kader yang telah dilatih.
Perbedaan Faktor Risiko Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik di Ruang Rawat Inap Saraf Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara Tahun 2021-2023 Aprilia, Winda; Maulina, Meutia; Ikhsan, Maulana
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v8i2.3584

Abstract

Stroke is a neurological deficit disease caused by blockage or bleeding. Stroke is the second leading cause of death worldwide and the third in Indonesia. Types of stroke are divided into ischemic stroke and hemorrhagic stroke. The risk factors that play a role in the occurrence of stroke are age, gender, history of hypertension, history of diabetes mellitus, and history of hypercholesterolemia. This study aims to determine the differences in risk factors for ischemic stroke and hemorrhagic stroke in Neurology Ward of Cut Meutia General Hospital, North Aceh, from 2021 to 2023. This study is an observational analytical research using cross-sectional method with a sample of 412 patients. The research results found 282 patients with ischemic stroke and 130 patients with hemorrhagic stroke. The majority of ischemic stroke patients were aged 61-75 years (42%), male (54%), had a history of hypertension (85%), did not have a history of hypercholesterolemia (60%), and had a history of diabetes mellitus (50.4%). The majority of hemorrhagic stroke patients are aged 61-75 years (38%) and 31-45 years (24%), are male (58%), have a history of hypertension (95%), do not have a history of hypercholesterolemia (65%), and have a history of diabetes mellitus (85%). The conclusion of this study indicates a difference in risk factors for ischemic stroke and hemorrhagic stroke regarding age, history of hypertension, and history of diabetes mellitus (p-value <0.05). Hemorrhagic stroke tends to be more at risk for younger age, history of hypertension, and history of diabetes mellitus compared to ischemic stroke.
PHBS EDUCATION ON HANDWASHING WITH SOAP TO INCREASE AWARENESS OF INFECTIOUS DISEASES Nursafiah, Nur safiah; Maulina, Meutia; Aswarita, Rika; Adawiyah, Rabiyatul; Ladipin, Ladipin
ABDIMU: Jurnal Pengabdian Muhammadiyah Vol 4, No 2 (2024): Vol 4, No 2 Desember 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/abdimu.v4i2.2234

Abstract

Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) is a health behavior carried out by a person with individual awareness that can help him from an illness and can become an individual who plays an active role in the health sector in community activities.  PHBS needs to be applied to children from an early age so that children understand and are able to apply it in everyday life. This effort must start from instilling a healthy mindset in society which must be started and worked on by oneself. This effort is to realize the highest level of public health as an investment for the development of productive human resources.  The aim of the service is to provide an understanding of the importance of healthy living. The method used in this service is face to face. Several stages carried out in this service activity are making plans, delivering material through counseling, hand washing demonstrations, questions and answers, and re-demonstrations. There were 20 participants in this activity at the Kutabaro Village hall building. The research results showed that this service activity ran smoothly, because the support and participation of the participants were quite enthusiastic and active in this activity. This community service activity is able to increase participants' understanding of the importance of PHBS in everyday life. Clean and Healthy Living Behavior (PHBS), especially washing hands using soap and water, has been carried out with steps and demonstration. There were 20 participants in this activity at the Kutabaro Village hall building. The research results showed that this service activity ran smoothly, because the support and participation of the participants were quite enthusiastic and active in this activityKeywords : PHBS, Washing Hands, Infectious Diseases
Pendampingan Pengendalian DM dan Komplikasinya Melalui Pemberian Alat PGDM dan Tensimeter Serta Pencatatan Mandiri Melalui Aplikasi Berbasis Android pada Masyarakat Desa Reulet Barat Aceh Utara Z, Khairunnisa; Sofia, Rizka; Yuziani, Yuziani; Maulina, Meutia
Jurnal Vokasi Vol 9, No 2 (2025): Juli
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v9i2.7375

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya terus meningkat secara global dan nasional, termasuk di Indonesia. Desa Reuleut Barat, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara merupakan wilayah dengan angka kejadian DM yang signifikan, disertai keterbatasan akses terhadap alat pemantauan kesehatan dan rendahnya literasi masyarakat tentang manajemen penyakit. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan DM melalui pendekatan edukatif, pemeriksaan kesehatan, pemberian alat, dan pelatihan digital berbasis aplikasi Android. Metode pelaksanaan mencakup edukasi tentang DM dan komplikasinya, pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah sewaktu, dan kolesterol, serta pelatihan penggunaan alat monitoring digital dan aplikasi pencatatan kesehatan bagi kader desa. Sebanyak 20 peserta terlibat dalam kegiatan ini, terdiri dari 15 penyandang DM dan 5 kader kesehatan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mayoritas peserta memiliki profil risiko metabolik tinggi, dengan 40% mengalami hipertensi, 25% hiperglikemia, dan 30% hiperkolesterolemia. Kegiatan juga menghasilkan peningkatan pemahaman kader terhadap penggunaan alat digital dan aplikasi pemantauan kesehatan. Penyerahan alat berupa glucometer multifungsi dan tensimeter digital menjadi bagian dari upaya pemberdayaan komunitas untuk deteksi dini dan kontrol mandiri DM. Kegiatan ini membuktikan bahwa integrasi edukasi, teknologi sederhana, dan keterlibatan kader kesehatan dapat meningkatkan efektivitas pengendalian DM berbasis komunitas. Pendekatan ini memiliki potensi replikasi di wilayah pedesaan lain sebagai bagian dari penguatan sistem kesehatan primer yang berkelanjutan.
Studi Kasus Gizi Kurang pada Anak Usia 49 Bulan di Desa Geulumpang Sulu Timu Puskesmas Dewantara Kabupaten Aceh Utara Lubis, Aisyah Nita Yasmin; Savitri, Dhannisa Ika; Ardiansyah, Tgk. Fikri; Kholilullah, Vina Zaynah; Mailyn, Yaiza Aynaya; Zara, Noviana; Maulina, Meutia; Novalia, Vera; Utariningsih, Wheny; Dewi, Rahmia; Ita Zahara, Cut
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 4 No. 1 (2025): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Februari 2
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v4i1.13758

Abstract

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan tingkat kesehatan antara pertumbuhan fisik dan perkembangan mental seseorang. Balita merupakan kelompok usia yang rentan mengalami masalah gizi. Penyebab langsung terjadinya gizi kurang salah satunya dipengaruhi oleh asupan zat gizi. Gizi kurang masih menjadi masalah gizi utama di Indonesia. Oleh karena itu, dalam   upaya penatalaksaan penyakit dibutuhkan peran keluarga untuk mencapai  tujuan terapi yang maksimal. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus terhadap seorang anak balita An. A, laki-laki berusia 49 bulan di Desa Geulumpang Sulu Timu, Dewantara, Aceh Utara tahun 2023. Studi kasus ini dilakukan dengan cara observasi pasien melalui pendekatan home visit. Diagnosis gizi kurang ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Setelah diagnosis ditegakkan pasien diberikan tatalaksana secara komprehensif. Dilakukan edukasi dan    pemantauan pada anak dan keluarga didapatkan ada hasil perbaikan di akhir kunjungan. Pada kunjungan pertama didapatkan BB pasien 11,8 kg, kunjungan kedua 12 kg, kunjungan ketiga 12,5 kg. Kesimpulan studi kasus ini didapatkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian gizi kurang pada anak tersebut, diantaranya adalah tingkat pengetahuan, pola asuh ibu, ekonomi keluarga dan kurangnya promosi kesehatan.