Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN TUMBUHAN BAHAN PANGAN OLEH MASYARAKAT DI DESA DALAM KECAMATAN SELIMBAU KABUPATEN KAPUAS HULU Dewantara, Iswan; Safitri, Melia; Zainal, Sofyan; Destiana, Destiana
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 12, No 1 (2024): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v12i1.78433

Abstract

The utilization of plants as food continues to grow and increase with research related to the identification and utilization of plants that have potential as food. The purpose of this research is to record what types of plants are used as food ingredients by the people of Desa Dalam and classify how to use and process food plants as food ingredients by the people of Desa Dalam. The research was conducted in Dalam Village for 1 month effectively in the field. The method used was survey and observation with direct interview techniques. Techniques using purprosive sampling. Based on the results of the study, 36 plants were recorded as food ingredients utilized by the community, with 24 families identified and the dominating family was Anacardiaceae. Based on habitus, trees are the most commonly found habitus, which is as many as 18 species (50%). Based on the plant part used is the fruit part, which is 24 species (66.67%). Based on the most widely used food group is vitamins, namely as many as 16 types (44.44%). Based on the way of processing direct consumption is the most common way found, namely as many as 21 types (58.33%). And based on the status of the place of growth, plants that grow wildly and can be cultivated are most commonly found as many as 21 species (58.33%). The highest use value is water spinach (0.45) and the lowest is pineapple (0.20).Keywords: Food Plants, Plant Utilization, Way of UtilizationAbstrakPemanfaatan tumbuhan sebagai bahan pangan terus berkembang dan meningkat dengan adanya penelitian terkait identifikasi dan pemanfaatan tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan pangan. Tujuan penelitian ini untuk mendata jenis-jenis tumbuhan apa saja yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan oleh masyarakat Desa Dalam dan mengelompokkan cara pemanfaatan serta pengolahan tumbuhan pangan sebagai bahan pangan oleh masyarakat Desa Dalam. Penelitian dilaksanakan di Desa Dalam selama 1 bulan efektif dilapangan. Metode yang digunakan adalah survei dan observasi dengan teknik wawancara langsung. Teknik dengan menggunakan purprosive sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 36 tumbuhan yang tercatat sebagai bahan pangan yang dimanfaatkan oleh masyarakat, dengan 24 famili teridentifikasi dan famili yang mendominasi adalah Anacardiaceae. Berdasarkan habitus, pohon merupakan habitus yang paling banyak ditemukan, yaitu sebanyak 18 jenis (50%). Berdasarkan bagian tumbuhan yang digunakan adalah bagian buah, yaitu sebanyak 24 jenis (66,67%). Berdasarkan kelompok pangan yang paling banyak digunakan adalah vitamin, yaitu sebanyak 16 jenis (44,44%). Berdasarkan cara pengolahan konsumsi langsung merupakan cara paling banyak ditemukan, yaitu sebanyak 21 jenis (58,33%). Dan berdasarkan status tempat tumbuh, tumbuhan yang tumbuh secara liar dan dapat dibudidayakan   paling banyak ditemukan sebanyak 21 jenis (58,33%). Hasil nilai guna tertinggi yaitu kangkung (0,45) dan terendah yaitu nanas (0,20). Kata kunci: Tumbuhan Pangan, Cara Pemanfaatan, Pemanfaatan Tumbuhan  
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen dengan Kepuasan Sebagai Variabel Moderasi: Studi pada Konsumen Kopi Story UNS Surakarta Ayugita, Camalin; Safitri, Melia; Permata Hati, Viksa Adhellia; Rahadhini, Marjam Desma
Jurnal Ilmiah Manajemen, Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 5 No. 3 (2025): Oktober: Jurnal Ilmiah Manajemen, Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurimbik.v5i3.1174

Abstract

Coffee shops have become an integral part of modern lifestyle in Indonesia, particularly among the youth. With customer satisfaction as a moderating variable, this study aims to investigate the impact of service quality on customer loyalty, focusing on customers of Kopi Story UNS in Surakarta. A quantitative approach was employed using MRA (moderated regression analysis), involving a sample of 55 respondents. Research instruments were tested for validity and reliability; all indicators were declared valid (r > 0.273) and reliable. The results revealed that service quality had no direct effect on loyalty (t = -0,925; p = 0.359), while customer satisfaction significantly influenced loyalty (t = 0,271; p = 0.006). The interaction between service quality and satisfaction did not show a significant moderating effect (t = 0.946; p = 0.349). The regression model demonstrated good significance (F = 5.767; p = 0.002), explaining 20,9% of the variance in customer loyalty. These findings suggest that customer satisfaction plays a more critical role than service quality in fostering loyalty, emphasizing the importance of strategies to improve satisfaction to enhance long-term loyalty.
Studi Literatur Tentang Dampak Peran Supervisi Pembelajaran Terhadap Guru Sekolah putri, Friska; Safitri, Melia; Andini, Ghina Putri; Putri, Nadila Aulia; Rizqa, Miftahir; Revita, Rena
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.12369

Abstract

Supervisi merupakan peran kepala sekolah dalam konteks pengembangan guru untuk meningkatkan pendidikan).Panduan tersebut merupakan upaya membantu guru meningkatkan proses dan situasi belajar mengajar Tujuan akhir dari konseling kinerja adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa Bimbingan belajar pada dasarnya adalah program belajar mengajar yang digunakan untuk meningkatkan pendidikan.Selain itu, guru dan siswa berpartisipasi dalam konseling akademik untuk membimbing, bertindak dan mengarahkan pembelajaran.Peneliti juga menggunakan metode perpustakaan.Artinya pimpinan pendidikan dapat mendukung guru untuk mengembangkan potensi profesionalnya secara optimal.Teknologi pembelajaran yang semakin maju memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran kreatif bagi siswanya dalam mengikuti pembelajaran.