Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN ODGJ DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JIWA KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO Ari Afandi, Agus; Mulyani, Sri; Romsukhah, Luluk; Muhammad Daud, Imtihan; Istiana, Dina
Asuhan Kesehatan : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan Keperawatan Vol. 13 No. 2 (2022): Asuhan Kesehatan Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : LPPM STIKES Rajekwesi Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HUBUNGAN PEMENUHAN NUTRISI PADA BALITA DENGAN KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS MEJUWET KABUPATEN BOJONEGORO: THE CORRELATION OF NUTRITION FULFILLMENT IN TODDLERS WITH STUNTING EVENTS IN MEJUWET HEALTH CENTER BOJONEGORO REGENCY Utami, Wiwik; Ari Afandi, Agus; Nur Laila Rahmawati, Nur
Asuhan Kesehatan : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan Keperawatan Vol. 14 No. 1 (2023): Asuhan Kesehatan Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : LPPM STIKES Rajekwesi Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia balita merupakan periode emas (golden age) untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Ketidakcukupan nutrisi pada masa ini akan mengakibatkan stunting yaitu anak kecil dan pendek tidak sesuai dengan usianya. Tujuan penelitian menganalisis hubungan pemenuhan nutrisi pada balita dengan kejadian stunting di Puskesmas Mejuwet Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan retrospektif. Populasi seluruh balita stunting di Puskesmas Mejuwet Kabupaten Bojonegoro tahun 2020 sebanyak 52 anak, sampel 46 responden dengan teknik simpel random sampling . Instrumen yang digunakan lembar kuesioner dan observasi, kemudian dilakukan pengolahan data melalui editing, coding, scoring dan tabulating serta analisis data dengan uji Chi Square. Hasil penelitian pemenuhan nutrisi pada balita kurang sebanyak 25 responden (54,3%), kejadian stunting dalam kategori pendek sebanyak 35 responden (76,1%) dan hasil uji statistik ρ value = 0,002 H0 ditolak. Kesimpulan penelitian ada hubungan pemenuhan nutrisi pada balita dengan kejadian stunting. Hendaknya ibu memberikan makanan bervariasi yang bergizi tinggi tanpa menambahkan zat-zat afektif, serta bawa anak secara berkala ke Posyandu maupun klinik khusus anak.
HUBUNGAN SELF CONTROL DENGAN KEJADIAN NOMOPHOBIA PADA REMAJA USIA 16-18 TAHUN DI DESA SENDANGREJO KECAMATAN DANDER KABUPATEN BOJONEGORO: THE CORRELATION BETWEEN SELF-CONTROL AND THE INCIDENCE OF NOMOPHOBIA IN ADOLESCENTS AGED 16-18 YEARS IN SENDANGREJO VILLAGE, DANDER DISTRICT BOJONEGORO REGENCY Patonah, Siti; Ari Afandi, Agus; Aulia Rahmawati3, Vinna
Asuhan Kesehatan : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan Keperawatan Vol. 14 No. 2 (2023): Asuhan Kesehatan Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : LPPM STIKES Rajekwesi Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja yang bermain smartphone terlalu lama bisa mengalami nomophobia, yaitu ketakutan kehilangan smartphone. Penggunaan smartphone yang berlebihan bisa berdampak negatif, sehingga self control penting untuk mengatur penggunaan smartphone, di Desa Sedangrejo, remaja usia 16-18 tahun mengalami ketergantungan smartphone. Mereka gelisah jika tidak membawa smartphone, menyalakan smartphone saat berangkat sekolah, nongkrong di warung kopi sambil main game. Tujuan penelitian menganalisis hubungan self control dengan kejadian nomophobia pada remaja usia 16-18 tahun di Desa Sendangrejo Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Penelitian menggunakan metode analitik, pendekatan cross sectional. Populasi seluruh remaja usia 16-18 tahun di Desa Sendangrejo Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro pada bulan April tahun 2023 sebanyak 193 anak, sampel 66 responden dengan teknik simple random sampling. Instrumen dengan lembar kuesioner, dilakukan pengolahan data melalui editing, coding, scoring dan tabulating serta analisis data dengan uji Spearman Rho. Hasil penelitian self control dalam kategori kurang sebanyak 39 responden, kejadian nomophobia dalam kategori berat sebanyak 43 responden dan hasil uji spearman rho H0 ditolak, ada hubungan self control dengan kejadian nomophobia pada remaja usia 16-18 tahun. Diharapkan remaja mengendalikan diri dalam menggunakan smartphone, pembatasan waktu 2 jam per/hari dalam mempergunakan smartphone sesuai kebutuhan, mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif seperti olahraga.