Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Journal of Aquatropica Asia

CATATAN TAMBAHAN IKAN ENDEMIK Betta schalleri DI BANGKA SELATAN dan IKAN YANG BERASOSIASI Khanati, Olivia; Lindiatika, Lindiatika; Lista, Dona; Syarif, Ahmad Fahrul; Kurniawan, Ardiansyah
Journal of Aquatropica Asia Vol 8 No 2 (2023): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v8i2.4628

Abstract

Betta schalleri, salah satu ikan endemik di Kepulauan Bangka Belitung, diketahui keberadaannya hanya di Pulau Bangka. Kajian tentang spesies ini masih sedikit dipublikasikan yang dimungkinkan karena semakin sulitnya ditemukan di habitat alami. penelitian ini mendeskripsikan tentang temuan B. schalleri di wilayah selatan Pulau Bangka dan jenis-jenis ikan yang juga ditemukan pada habitat yang sama. Betta schalleri ditemukan pada perairan aliran sungai di Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan. Ikan lain yang ditemukan berasosiasi di habitat yang sama adalah Desmopuntius hexazona, Puntius gemellus, Channa lucius, Trichopodus trichopterus, Hamirhampdon pogonognathus, Trigonopoma pauciperforatum, Trigonopoma gracile, Betta edithae, Betta chloropharynx, dan Sphaerichthys osphromenoides. Semua ikan yang ditemukan merupakan ikan endemik dan natif Sundaland.
EFEKTIFITAS TANAMAN KEDEBIK (Melastoma malabthricum L), BINIS SIMPUR (Dillenia suffruticosa Grif), DAN MENGKIRAI (Henslowia umbellata Blume) TERHADAP KELULUSHIDUPAN IKAN GUPPY (Poecilia reticulata) YANG TERINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila Anjani, Tiara Puspa; Khadijah, Khadijah; Febrianti, Dwi; Sujaka, Sujaka; Lestari, Eva; Kurniawan, Ardiansyah; Khanati, Olivia; Lista, Dona; Lindiatika, Lindiatika
Journal of Aquatropica Asia Vol 9 No 2 (2024): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v9i2.6269

Abstract

Ikan guppy merupakan ikan hias yang memiliki nilai ekonomis yang penting. Ikan ini merupakan ikan kontes yang dapat dilihat dari bentuk tubuh, warna, hingga corak. Namun, salah satu penyakit yang sering menginfeksi ikan guppy adalah bakteri Aeromonas hydrophila. Bakteri ini dapat mengakibatkan abnormalitas bentuk ikan hingga kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh tanaman local Bangka terhadap kelulushidupan ikan guppy yang diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan K+ (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila), K- (ikan yang direndam akuades), MK (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan mengkirai), KD (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan kedebik), dan BS (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan bini simpur). Hasil dari penelitian ini adalah Tingkat kelulushidupan ikan guppy pasca uji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophilla adalah K- dan Kedebik 93,33±0,57 % dan 83,33 ± 1,52 %. Pola kematian ikan guppy adalah terdapat kematian ikan 1-4 ekor per hari. Gejala klinis ikan guppy yang terinfeksi bakteri adalah hemoragik, exophtalmia, geripis, dan warna pucat.
IKTIOFAUNA EKSOTIK DI TEBAT RASAU, BELITUNG TIMUR Khanati, Olivia; Lista, Dona; Lindiatika, Lindiatika; Lestari, Eva; Hafidz, Agus Miftahudin; Hidayat, Rahmad; Prananda, Mustobi; Kanaah, Akhlakul; Wijayanti, Amalia; Anjani, Tiara Puspa; Wijaya, Imam; Kurniawan, Ardiansyah
Journal of Aquatropica Asia Vol 8 No 1 (2023): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Program Studi Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v8i1.4243

Abstract

Sepuluh jenis ikan yang dijumpai di perairan Tebat Rasau merupakan iktiofauna eksotik yang berpotensi menjadi ikan endemik Pulau Belitung. Hingga saat ini, masih minim kajian pada spesimen yang berstatus konservasi hampir punah maupun yang berstatus least concern ini. Penelitian ini mengkaji pada iktiofauna eksotik di Tebat Rasau, Desa Lintang, Belitung Timur menggunakan metode deskriptif eksploratif. Sepuluh jenis ikan dijumpai di perairan Tebat Rasau yang memiliki kondisi perairan dengan pH 5,73, suhu 26,1oC dan oksigen terlarut 11,4 ppm. Perairan di Tebat Rasau memiliki substrat gambut dan banyak ditumbuhi Pandaus sp. yang menutupi sebagian badan perairan. Terdapat lima jenis ikan dari perairan Tebat Rasau yang tidak dijumpai pada penelitian sebelumnya, yaitu Ikan Arwana (Scleropages formosus), Ikan Gurame Cokelat (Sphaerichthys selatanensis), Ikan Temeliyongan (Chaca bankanensis), Ikan Gurami Paros (Parosphromenus cf bintan) dan Ikan Bebidis (Brevibora cheeya).
CATATAN TAMBAHAN IKAN ENDEMIK Betta schalleri DI BANGKA SELATAN dan IKAN YANG BERASOSIASI Khanati, Olivia; Lindiatika, Lindiatika; Lista, Dona; Syarif, Ahmad Fahrul; Kurniawan, Ardiansyah
Journal of Aquatropica Asia Vol 8 No 2 (2023): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Program Studi Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v8i2.4628

Abstract

Betta schalleri, salah satu ikan endemik di Kepulauan Bangka Belitung, diketahui keberadaannya hanya di Pulau Bangka. Kajian tentang spesies ini masih sedikit dipublikasikan yang dimungkinkan karena semakin sulitnya ditemukan di habitat alami. penelitian ini mendeskripsikan tentang temuan B. schalleri di wilayah selatan Pulau Bangka dan jenis-jenis ikan yang juga ditemukan pada habitat yang sama. Betta schalleri ditemukan pada perairan aliran sungai di Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan. Ikan lain yang ditemukan berasosiasi di habitat yang sama adalah Desmopuntius hexazona, Puntius gemellus, Channa lucius, Trichopodus trichopterus, Hamirhampdon pogonognathus, Trigonopoma pauciperforatum, Trigonopoma gracile, Betta edithae, Betta chloropharynx, dan Sphaerichthys osphromenoides. Semua ikan yang ditemukan merupakan ikan endemik dan natif Sundaland.
EFEKTIFITAS TANAMAN KEDEBIK (Melastoma malabthricum L), BINIS SIMPUR (Dillenia suffruticosa Grif), DAN MENGKIRAI (Henslowia umbellata Blume) TERHADAP KELULUSHIDUPAN IKAN GUPPY (Poecilia reticulata) YANG TERINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila Anjani, Tiara Puspa; Khadijah, Khadijah; Febrianti, Dwi; Sujaka, Sujaka; Lestari, Eva; Kurniawan, Ardiansyah; Khanati, Olivia; Lista, Dona; Lindiatika, Lindiatika
Journal of Aquatropica Asia Vol 9 No 2 (2024): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Program Studi Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/joaa.v9i2.6269

Abstract

Ikan guppy merupakan ikan hias yang memiliki nilai ekonomis yang penting. Ikan ini merupakan ikan kontes yang dapat dilihat dari bentuk tubuh, warna, hingga corak. Namun, salah satu penyakit yang sering menginfeksi ikan guppy adalah bakteri Aeromonas hydrophila. Bakteri ini dapat mengakibatkan abnormalitas bentuk ikan hingga kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh tanaman local Bangka terhadap kelulushidupan ikan guppy yang diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan K+ (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila), K- (ikan yang direndam akuades), MK (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan mengkirai), KD (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan kedebik), dan BS (ikan yang diinfeksi Aeromonas hydrophila dan direndam dengan bini simpur). Hasil dari penelitian ini adalah Tingkat kelulushidupan ikan guppy pasca uji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophilla adalah K- dan Kedebik 93,33±0,57 % dan 83,33 ± 1,52 %. Pola kematian ikan guppy adalah terdapat kematian ikan 1-4 ekor per hari. Gejala klinis ikan guppy yang terinfeksi bakteri adalah hemoragik, exophtalmia, geripis, dan warna pucat.