Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Good Governance through Digitalization of Government in Sidomulyo Village, Bangsal District, Mojokerto Regency Rinayuhani, Tri Ratna Rinayuhani; Wachidah, Hajar Nurma; Z.D, Ratnaningrum
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 4 No. 7 (2025): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Juli 2025
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v4i7.4329

Abstract

Indonesia’s push toward an Electronic-Based Government System (SPBE) seeks to advance good, clean, and high-quality governance across all administrative tiers, including villages. Anchored in Law No. 6/2014 on Villages and the Village Fund Allocation (ADD) framework, many villages are experimenting with digital platforms to strengthen transparency, accountability, participation, and service delivery. This qualitative descriptive study examines the early-stage digitalization of government in Sidomulyo Village, Bangsal District, Mojokerto Regency. Data were collected through document review, field observation, and interviews using key informants directly responsible for digital implementation, including the village secretary and head of government affairs. Findings show that the village website prototype has begun to operationalize core sound governance principles: (1) transparent disclosure of finances, policy documents, and institutional data; (2) NIK-authenticated service access that supports rule-of-law–based inclusivity; (3) streamlined administrative turnaround (1×24 hours) that improves efficiency and responsiveness; and (4) open two-way communication channels that encourage public participation and oversight. Constraints remain limited infrastructure, funding, digital literacy, and the short (three-month) observation window. However, the results indicate promising gains in bureaucratic performance and citizen–government interaction that align with national SPBE targets. Further longitudinal evaluation and technical scaling are recommended.
PEMBELAJARAN BERBEDA PADA EKSTRAKURIKULER TAHFIDZUL QUR’AN SISWA SMPN 2 KEMLAGI Istikhoma, Wahyu; Rohmad, Muhammad Ali; Wachidah, Hajar Nurma
Algebra : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Sains Vol 5 No 3 (2025): ALGEBRA : JURNAL PENDIDIKAN, SOSIAL DAN SAINS
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58432/algebra.v5i3.1438

Abstract

Education does not only focus on academic aspects, but also has an important role in shaping the character and moral values of students. One form of character education in the religious field can be realized through Tahfidzul Qur'an extracurricular activities. However, the implementation of this activity at SMPN 2 Kemlagi often experiences several obstacles such as learning methods that are still monotonous and differences between students' interests and abilities in memorization that cannot be ignored. The research was conducted with the aim of describing the application of differentiated learning in extracurricular Tahfidzul Qur'an as well as identifying supporting and inhibiting factors in its application. This research used a qualitative method with a descriptive approach. Data were collected through observation, interviews and documentation, then analyzed through the stages of data reduction, data presentation and conclusion drawing. After in-depth analysis, the results show that the implementation of differentiated learning has been carried out effectively, by adjusting teaching strategies based on the readiness, interests and learning styles of each student. This is reflected in the learning practices carried out by the mentor teacher through the application of content, process and product differentiation. The factors that support success include student mapping, adequate facilities, and support from the school environment and parents. Meanwhile, obstacles that arise include time constraints, differences in ability and lack of motivation from some students.
Meruntuhkan Narasi Radikalisme (Studi Tentang Ayat-Ayat Moderasi Beragama dalam Alquran) Saifuddin, Saifuddin; Wachidah, Hajar Nurma; Syarif, M.
Proceedings of Annual Conference for Muslim Scholars Vol 6 No 1 (2022): AnCoMS, APRIL 2022
Publisher : Koordinatorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah IV Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/ancoms.v6i1.374

Abstract

Islam menawarkan jalan hidup damai, saling menghormati antar sesama dan mengakui keragaman dan perbedaan. Jalan hidup dalam kedamaian yang ditawarkan bahkan sangat sesuai dengan nama yang disandangnya yakni Islam yang bermakna “selamat” dan “damai”. Ke-Islaman seseorang yang telah diikrarkan dalam jiwa dan pemikirannya sepatutnya mengantarkannya menjadi duta perdamaian dimanapun dalam kondisi apapun. Dalam kenyataannya, ajaran damai dalam Islam acapkali disalahartikan oleh sebagian pemeluknya. Terdapat kelompok dalam Islam yang mengimplementasikan ajaran Islam dengan perangai yang sangat kaku dan kasar, memonopoli kebenaran agama dari perspektif kelompoknya saja. Pada titik tertentu, cara beragama yang mengedepankan kepongahan dan arogansi seperti ini, akan menjebak seseorang dalam perilaku ekstrimisme. Ekstrimisme sendiri terdiri dari tiga unsur; ekstrimisme ideologi, ekstrimisme takfiri dan ekstrimisme jihadis. Ketiganya merupakan benalu bagi kelangsungan peradaban umat manusia. Maka dari itu, konsep “damai” dalam beragama harus terus menerus diberikan penggung yang luas. Agar konsep ini mendapatkan legitimasi yang kokoh, maka harus digagas sebuah konstruksi pemikiran yang bersumber dari kitab suci Alquran. Dalam tulisan ini, penulis menyajikan ayat-ayat Alquran yang berperspektif perdamaian dan moderasi beragama serta multikulturalisme sebagai landasan untuk membangun kontra-narasi terhadap merebaknya fenomena keberagamaan yang anti keragaman dan berujung pada sikap ekstrimisme. Sudah menjadi keharusan bagi umat manusia sebagai “pengguna” kitab untuk membumikan kalam tersebut agar tujuan diciptakannya manusia sebagai khalifah fil ardl. Khalifah yang dikehendaki Tuhan tentu bukanlah sekelompok manusia beringas yang gemar menebar ancaman dan ketakutan kepada sesama manusia. Tetapi khalifah yang membangun peradaban umat manusia yang mengedepankan kesantunan dan harmoni.