Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERFORMANCE OF THE GUNUNG JAYA AGRARIAN REFORM VILLAGE, SOUTHEAST SULAWESI: A STUDY OF THE CHALLENGES OF ACHIEVING AGRARIAN REFORM GOALS Alimuddin, Nur Hidayani; Jusafri
Bengkoelen Justice : Jurnal Ilmu Hukum Vol. 14 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jbengkoelenjust.v14i1.32172

Abstract

Agrarian Reform Village (ARV) is a pilot project in various Indonesian regions to prepare areas for the small-scale implementation of agrarian reform, including asset management and access management. The aim of this study is to know the perfomance of Agrarian Reform Village (ARV) in Gunung Jaya Village, Dangia District, Southeast Sulawesi and to know the challenges faced in implementing the program to achieve the goals of agrarian reform. Its social legal research consists of primary data obtained directly from the field or research location and elaborated with secondary data that is already available in the form of legal materials and relevant to the research topic. This study found that the performance of Gunung Jaya Agrarian Reform Village, which includes land redistribution, economic community empowerment, and reform access, was not optimal enough. There are several inhibiting factors that become challenges for the optimalization of the program, such as the planting process, maintenance, and capital problems. The local government and the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning, as organizers, continue to strive to resolve these obstacles for the implementation of the agrarian reform village in following year to realize the achievements of agrarian reform.Keywords: Village; Reform; Agrarian.
EFEKTIVITAS PERADILAN PIDANA SECARA ELEKTRONIK PADA MASA PANDEMI COVID-19 Jusafri; Nur Hidayani Alimuddin; Riezka Eka Mayasari; Retno Sari Dewi
Transparansi Hukum Vol. 6 No. 2 (2023): TRANSPARANSI HUKUM
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/transparansi.v6i2.4889

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, mengetahui dan memahami pelaksanaan proses peradilan pidana elektronik dan efektifitasnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan undang-undang untuk mengkaji semua peraturan perundang-undangan yang terkait dengan masalah hukum yang sedang ditangani. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk memberikan gambaran masalah yang lengkap, jelas dan mendalam secara cermat sehingga diperoleh hasil yang menjadi sasaran dan tujuan penelitian ini. Persidangan elektronik dimulai dari tahap persiapan sidang, pembacaan dakwaan dan keberatan atas dakwaan, pembelaan, replik dan duplik, pemeriksaan saksi, ahli dan terdakwa, pemeriksaan alat bukti, putusan dan pemberitahuan putusan. Rangkaian acara yang menjadi pedoman dan dilaksanakan oleh pengadilan dalam persidangan perkara pidana. Uji coba peradilan elektronik sudah berjalan efektif, meski ada kendala seperti ketidakstabilan jaringan. Namun secara keseluruhan persidangan tetap dapat dilaksanakan dengan baik sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Administrasi Dan Persidangan Perkara Pidana Di Pengadilan Secara Elektronik. Kata Kunci : Elektronik; Peradilan Pidana ; Covid-19
Elaboration of Legal Anthropology and Anthropolinguistic Studies on the Existence of the Moronene Tribal Community After the Determination of the Hukaea Laea Traditional Area Alimuddin, Nur Hidayani; Jusafri; Rahmat Alimuddin, Muhammad; Nur Ihsan Halil; Irsan Rahman
Pandecta Research Law Journal Vol. 20 No. 1 (2025): June, 2025
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/pandecta.v20i1.14321

Abstract

Elaboration of legal anthropology and anthropolinguistic studies places the Moronene indigenous people as speakers who live communally with certain standards in maintaining customs and managing natural resources. This research aims to determine the existence of the Moronene indigenous community after the establishment of the Hukaea Laea customary area and to find the concept resulting from the elaboration of legal anthropology and anthropolinguistics studies. This research uses a theoretical (legal anthropology and anthropolinguistic) framework as a guide that serves as a guide for empirical research in the field. The research findings indicate that the implementation of legal anthropology studies to elucidate the existence of the Moronene Indigenous community encompasses the historical recognition of Moronene customary land rights and the legal norms applicable within the community. Meanwhile, the implementation of anthropolinguistics reveals that language is not only a means of communication but also a tool for affirming the existence and sustainability of Indigenous culture. The result of the elaboration of these two fields is the concept of sustainable tourism, that aims to minimize the impact on the environment and socio-cultural aspects while also providing economic benefits to the local community.
Sosialisasi Pencegahan Narkoba di Desa Iwoimopuro Kecematan Wolo: Pengabdian Nurul; Rifka Muliana; Putri Astin; Jusafri; Nur Hidayani Alimuddin
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2086

Abstract

Indonesia saat ini berada dalam situasi darurat narkoba, ditandai dengan meningkatnya prevalensi penyalahgunaan narkoba yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar. Di lembaga pemasyarakatan, kasus narkoba mendominasi hingga 50% penghuni, mencerminkan peredaran narkoba yang meluas dan terorganisir, bahkan melibatkan jaringan internasional. Bahaya penyalahgunaan narkoba mencakup dampak kesehatan, mental, dan sosial yang signifikan, serta meningkatkan risiko ketergantungan. Narkotika dibagi menjadi tiga golongan:Golongan I: Narkotika yang hanya digunakan untuk kepentingan ilmiah dan memiliki potensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan.Golongan II: Narkotika yang memiliki manfaat medis terbatas sebagai pilihan terakhir dalam terapi dan pengembangan ilmu.Golongan III: Narkotika dengan khasiat medis yang umum digunakan dalam terapi dan pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi memiliki potensi ketergantungan yang lebih ringan, seperti kodein. Narkotika juga dibedakan berdasarkan proses pembuatannya, yaitu narkotika alami (yang berasal langsung dari tumbuhan seperti ganja dan opium), narkotika semisintetis, dan narkotika sintetis. Di Desa Iwoimopuro, dilakukan sosialisasi edukasi hukum dan bahaya narkotika untuk mengurangi prevalensi sejak usia dini. Program ini mencakup persiapan materi, ceramah, diskusi interaktif.