Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DETERMINAN TINGKAT KKECEMASAN DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN PRE OPERASI MAYOR DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA Yoslin, Tricia Margaretha; Wijayanti, MI Ekatrina; Wibowo, Tandean Arif; Andiyan, Andiyan
Edu Masda Journal Vol 8, No 1 (2024): Edu Masda Journal Volume 8 Nomor 1
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v8i1.206

Abstract

Major surgery is the most common surgical procedure and uses general anesthesia. The objective of this study was to determine the relationship between anxiety levels and pain intensity in pre-major surgery patients at Panti Rapih Hospital, Yogyakarta. The type of research used is quantitative research with a correlative analytical-descriptive research design with a cross-sectional approach. The sample obtained during the research was 37 patients. Data collection used purposive sampling and accidental sampling techniques. The results of the univariate test showed the patient's age characteristics; it was found that almost half (32.4%) were aged 18–28 years and also 51–70 years. The distribution of gender characteristics shows that the majority (59.5%) are female. In pre-major surgery patients, the majority (59.5%) will undergo laparotomy surgery. The level of anxiety in patients pre-major surgery was high; almost the majority (64.8%) experienced moderate anxiety. In pre-major surgery patients, almost half (48.6%) experienced moderate pain. This research used the Spearman correlation test. There is a significant relationship between anxiety level and pain intensity with a p value 0.011 and a correlation value of 0.411, which means there is a significant and positive relationship between variables. Suggestions for further research will continue similar research so that, in the future, they can increase the number of samples and types of major operations so that they can represent the population in order to get more ideal results.Abstrak Bedah mayor adalah prosedur bedah yang yang paling umum dan menggunakan anatesi general. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan intensitas nyeri pada pasien pre operasi mayor di rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang didapat saat penelitian ada sejumlah 37 pasien, pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling dan accidental sampling. Hasil penelitian uji univariat mendapatkan hasil karakteristik usia pasien, diketahui hampir setengahnya (32.4%) berusia 18-28 tahun dan juga 51-70 tahun, Sebagian besar (59.5%) berjenis kelamin perempuan. Jenis operasi pada pasien pre operasi mayor, sebagian besar (59.5%) akan menjalani operasi laparotomi. tingkat kecemasan pada pasien pre operasi mayor, hampir sebagian besar (64.8%) mengalami kecemasan sedang. Intensitas nyeri pada pasien pre operasi mayor, hampir setengahnya (48.6%) mengalami nyeri sedang.  Penelitian ini menggunakan uji korelasi spearman, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan intensitas nyeri dengan p value 0.011 dan nilai korelasi 0.411, yang berarti adanya hubungan yang signifikan dan positif antar variable. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah diharapkan bagi peneliti lain agar kedepannya bisa menambahkan jumlah sampel dan jenis operasi mayor agar bisa mewakili populasi agar mendapatkan hasil yang lebih ideal.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Kepatuhan Penilaian National Institutes Of Health Stroke Scale Pada Pasien Stroke Samsuhadi, Samsuhadi; Marlina, Theresia Titin; Wibowo, Tandean Arif
Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung Vol 13 No 1 (2025): JKPBL Vol 13 No 1 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jkpbl.v13i1.382

Abstract

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI UNIT ONE DAY CARE DI SALAH SATU RUMAH SAKIT SWASTA YOGYAKARTA Maharani, Fransiska Andika; Setyani, Fransisca Anjar Rina; Wibowo, Tandean Arif
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 13 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v13i1.617

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara menduduki peringkat pertama kematian pada wanita dengan jumlah yang terus meningkat hingga saat ini. Pengobatan kanker payudara yang paling sering dijalani adalah kemoterapi. Perubahan fisiologis dan psikologis dari pengobatan kemoterapi akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di Unit One Day Care Rumah Sakit Swasta Yogyakarta. Metode: Penelitian menggunakan metode kuantitatif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah 50 responden dengan metode accidental sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner EORTC QLQ C-30 dan kuesioner dukungan keluarga yang sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian: faktor usia (p value = 0,472), pendidikan (p value = 0,688), status pernikahan (p value = 0,056), pendapatan (p value = 0,897), stadium penyakit (p value = 0,073), frekuensi kemoterapi (p value = 0,773), dukungan keluarga (p value = 0,334). Kesimpulan: Tidak terdapat faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Saran: Bagi Dokter dan Perawat diharapkan tetap melanjutkan pemberian edukasi terkait kemoterapi kepada pasien kanker payudara agar dapat meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan pengobatan sehingga kualitas hidup pasien dapat meningkat.
Hubungan Pelaksanaan Oral Hygiene terhadap Kejadian Infeksi Rongga Mulut pada Pasien yang terpasang Ventilator di ICU Rumah Sakit Panti Rapih Pradana, Widya Desi; Estri, Arimbi Karunia; Wibowo, Tandean Arif
Jurnal Keperawatan Vol 22 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan Maret 2024
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v22i1.1333

Abstract

Oral hygiene merupakan perawatan mulut sehari-hari perlu untuk melindungi integritas selaput lendir, gigi, gusi dan bibir. Tindakan dengan membersihkan area mulut dilakukan setiap 4 jam dengan cairan chlorhexidine 0,2 % dan sikat gigi 2x sehari yaitu pagi dan sore. Terdapat perbedaan standar operasional pelaksanaan dan fakta yaitu ketika dilakukan obeservasi perawat melakukan oral hygiene tidak sesuai jadwal dan menunda pelaksanaan oral hygiene. Berdasarkan observasi perawat melakukan oral hygiene dengan cairan chlorheksidine 0,2% tidak sesuai jam yang ditentukan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pelaksanaan oral hygiene dengan kejadian infeksi rongga mulut pada pasien terpasang ventilator di ICU Rumah Sakit Panti Rapih. Jenis penelitian kuantitatif menggunakan rancangan Cross Sectional. Pengambilan data 14 Juni-14 Juli 2023 dengan accidental sampling sebanyak 31 responden. Menggunakan instrumen cek list dan Beck Oral Assessment Scale (BOAS). Hasil karakteristik pasien lebih dari separuh responden yang berjenis kelamin laki­laki 20 orang (64,5 %), responden terbanyak berusia lanjut usia (>60) sebanyak 23 orang (74 %), lebih dari separuh responden yang tidak merokok sebanyak 22 orang (71 %). Hampir seluruhnya pelaksanaan Oral Hygiene sudah dilakukan sesuai SOP sebanyak 26 pasien (87,1 %). Seluruh responden mengalami infeksi, infeksi ringan sebanyak 26 orang (83,9 %) dan infeksi sedang sebanyak 5 orang (16,1%). Setelah dilakukan uji fisher 0,112, karena p value > 0,05 maka dapat disimpulkan H0 diterima artinya tidak ada hubungan pelaksanaan oral hygiene terhadap kejadian infeksi rongga mulut pada pasien terpasang ventilator di ICU Rumah Sakit Panti Rapih. Walaupun tidak ada hubungan pelaksanaan oral hygiene terhadap kejadian infeksi rongga mulut namun oral hygiene pada pasien terpasang ventilator harus tetap dilakukan untuk mencegah komplikasi. Penilaian dengan intrumen BOAS menunjukan hasil sebanyak 83,9 % mengalami infeksi ringan dan 16,1% mengalami infeksi sedang, sehingga BOAS dapat direkomendasikan untuk evaluasi kesehatan rongga mulut terutama pasien terpasang ventilator.
Factors Associated With Administration of Antiplatelet Therapy on The NIHSS Score in Acute Ischemic Stroke Chrisstawati, Eddy Ratnaningsih; Wijayanti, M.I. Ekatrina; Wibowo, Tandean Arif
Jurnal Riset Kesehatan Vol 12 No 2 (2023): NOVEMBER 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrk.v12i2.9731

Abstract

Stroke is the highest cause of death in the world. Antiplatelet therapy is one of the important therapies in acute ischemic stroke patients. Antiplatelet works by inhibiting platelet aggregation. In the implementation of antiplatelet therapy administration, it was found that (26.9%) administration was done more than 6 hours since the doctor's program. To find out quantitative outcomes in stroke patients, the NIHSS examination was carried out. To determine the factors related to antiplatelet administration to the NIHSS score in acute ischemic stroke patients at "X" Hospital Yogyakarta. This study uses the correlation method with a retrospective approach. Documentation studies (secondary data) were used in collecting data. The number of samples was 64 respondents from a total population of 465 patients with an ischemic stroke diagnosis. The probability sampling technique was used with a simple random sampling technique in taking the sample. Of the total sample of 82 respondents, 64 samples passed for analysis. Non-parametric Spearman test was used for analysis. These results suggest that within the scope of this study, the timing, type, and dosage of antiplatelet therapy did not show a significant impact on the severity of stroke symptoms as measured by NIHSS scores among the patients studied at "X" Hospital in Yogyakarta.